Sejarah

Sejarah Jakarta (94): Sejarah Pejompongan, Landhuis di Land Laanhof; Bendungan dan Kanal Sungai Kroekoet, Instalasi Air Bersih




false
IN



























































































































































*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini

Asal-usul nama Pejompongan bukan dari djompo, tapi
dari djompong. Land Laanhof berada di kampong Pedjompongan. Oleh karena itu Land
Laanhof juga adakalanya disebut Land Pedjompongan. Kampong Pedjompongan tidak
jauh dari kampong Djati. Lantas apa hubungan kampong Djati dan kampong
Pedjompongan? Hubungan dua perkampongan ini menjadi asal-usul nama
Pedjompongan.

Pejompongan (Peta 1890)

Nama Pedjompongan sudah
terkenal sejak tempo doeloe, bahkan sejak era VOC/Belanda. Tanah Abang awalnya
ditempati oleh pasukan pribumi pendukung militer VOC/Belanda yang berasal dari
Jawa. Hal inilah yang menyebabkan area tempat tinggal mereka disebut Tanah
Abang. Mereka menanam jati ke arah hulu. Di area hutan jati kemudian terbentuk
perkampongan yang disebut kampong Djati. Mereka juga menanam jati ke arah hulu.
Di area hutan jati yang baru ini kemudian terbentuk perkampongan yang disebut
Pedjompongan. Nama kampong Pedjompongan semakin terkenal karena di area
perkampongan ini sungai Kroekoet disodet dan mengalirkannya melalui kanal
hingga ke Angke. Lebih ke hulu dari kampong Pedjompongan dibangun bendungan
untuk mengairi persawahan di Pedjompongan. Area sekitar bendungan di sungai
Kroekoet ini kemudian terbentuk kampong Bendoengan (hoeloe dan hilir). Setelah
adanya bendungan ini, pemerintah mengkapitalisasi lahan di perkampongan
Pedjompongan yang disebut Land Laanhof (land yang kali pertama dimiliki oleh
keluarga Laanhof. Peta 1890

Lantas seperti apa sejarah Pedjompongan keseluruhan?
Jelas memiliki sejarah yang panjang. Tidak hanya soal area penempatan pasukan
pendukung militer VOC/Belanda, tetapi juga soal pembangunan kanal. Pembangunan
bendungan juga terkait dengan perkampongan Pedjompongan. Tidak hanya sampai
disitu, di kampong Pedjompongan juga dibangun instalasi air bersih yang kelak
memunculkan nama area Perdjernihan. Di area Pendjompongan juga dibangun
perumahan (sebelum perumahan Kebajoran dibangun). Untuk menambah pengetahuan
tentang sejarah Pedjompongan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan
lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru
yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain
disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*
Pembangunan
Kanal Pedjompongan
Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir
Matua Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top