Sejarah

Sejarah Jakarta (97): Petunduan, Kampong Orang Melayu Tempo Doeloe, Tamat 1962; Digusur Bangun Stadion Gelora BungKarno




false
IN



























































































































































*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini

Ada nama kampong tempo
doeloe disebut Petunduan. Nama kampong ini sudah lenyap ditelan bumi. Di atas eks
kampong Petoendoean tersebut kemudian dibangun Stadion Gelora Bung Karno
(Stadion GBK) tahun 1962 untuk keperluan penyelenggaraan Asian Games. Nama
Petoendoean akan tetap abadi sepanjang stadion megah itu tetap abadi. Ingat
Stadion GBK di Senayan, ingat Kampong Petoendoean.

Kampong Petoendoean (Peta 1903) dan Stadion GBK (Now)

Nama Petoendoean berasal
dari toendoe. Menurut buku botani ‘Nieuw plantkundig woordenboek voor
Nederlandsch Indie’, 1909, toendoe artinya rijstaar padi atau beras; rijstveld
adalah sawah. Disebutkan kata toendoe berasal dari bahasa Melajoe. Dalam hal
ini, Petoendoean diduga kuat sebagai nama kampong persawahan. Nama kampong
Sawah cukup banyak ditemukan di Jakarta (Batavia) tempo doeloe. Oleh karena
nama kampong bukan Kampong Sawah, boleh jadi nama Kampong Petoendoean awalnya
dihuni oleh orang-orang Melajoe (pasukan pribumi pendukung militer
VOC/Belanda). Kampong Senajan[g], tetangga kampong Patoendoean juga diduga kuat
tempo doeloe adalah kampong orang-orang Melajoe.

Dalam proyek pembangunan
komplek olah raga tersebut, kampong yang digusur tidak hanya kampong Patoendoean,
tetapi juga kampong Senajan. Kampong Bendoengan Ilir dan kampong Bendoengan
Oedik hanya sebagian. Jika posisi GPS kampong Petoendoean adalah Stadion GBK
maka posisi GPS kampong Senayan termasuk lapangan parkir timur Senayan.
Seementara kampong Bendoengan Oedik yang tergusur termasuk Hotel dan Jembatan
Semanggi, sedangkan kampong Bendoengan Ilir yang tergusur kini menjadi komplek
DPR Senayan. Lantas bagaimana dengan sejarah Petoendoean sendiri? Untuk
menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. 

Sebuah dangau di tengah sawah (iklan RCTI)

Sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan
lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru
yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain
disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*

Kampong Petoendoean dan Kampong Senajan: Kampong Orang
Melajoe
Kampong Petoendoean tepat berada dimana kini komplek
Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) berada. Jika kita sedang menonton sepak
bola di Stadion GBK, kita bisa bayangkan di tengah lapangan yang hijau, dulunya
adalah persih sawah dari penduduk kampong Petoendoean. Mereka membajak tanah,
menanam, menyiangi, menghalau burung dan memanen beramai-ramai. Bayangkan pula
tepat di titik tengah lapangan hijau, tempat dimana bola bermula kick-off,
adalah suatu dangau (pondok, gubuk) pemilik/penyewa lahan sawah tersebut.
Itulah romantisme sejarah kampong persawahan Kampong Petoendoean di masa lampau
di tengah lapangan Stadion GBK.  

Tunggu
deskripsi lengkapnya

*Akhir
Matua Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top