Sejarah

Sejarah Jambi (14): Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Luar Batang Hari Jambi;Selengkuh Dayung Serentak Ketujuan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini

Nama Jambi kini menjadi nama provinsi di
Sumatra: Provinsi Jambi. Suatu provinsi yang identik dengan daerah aliran
sungai Batanghari. Suatu sungai berhulu di pegunungan Bukit Barat sebelah barat
Sumatra, dan bermuara di pantai timur Sumatra (di Tanjung Jabung Timur). Satu
kabupaten dengan menggunakan nama Tanjung Jabung (kabupaten Tanjung Jabung
Barat) seakan terpencil sendiri. Wilayah kabupaten tidak berada di daerah
aliran sungai Batanghari; ibu kota kabupaten di Kuala Tungkal seakan
membelakangi Kota Jambi (ibu kota provinsi). Apakah karena itu motto kabupaten ‘Selengkuh
Dayung Serentak Ketujuan’.


Kota
Kuala Tungkal adalah kota letak pusat pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Wilayah kota ini berada di dalam lingkup Kecamatan Tungkal Ilir. Kabupaten
Tanjung Jabung Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Tanjung Jabung. Batas
Wilayah di utara Kabupaten
Indragiri Hilir, Provinsi Riau; di timur Kabupaten
Tanjung Jabung Timur dan Selat Berhala; di selatan Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi; di barat Kabupaten Tebo. Sejarah Indonesia
bermula tahun 1946 pulau Sumatra di bagi menjadi 3 provinsi. Provinsi Sumatra
Tengah, salah satu Daerah Keresidenan Jambi terdiri dari Batanghari dan
Sarolangun Bangko. Pada tahun 1957, Keresidenan Jambi menjadi Provinsi terdiri
dari: Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Kerinci. Pada
tahun 1965 wilayah Kabupaten Batanghari dipecah menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Kabupaten Batanghari dengan Ibu kota Kenaliasam dan Kabupaten Tanjung Jabung
dengan Ibu kotanya Kuala Tungkal. Kabupaten Tanjung Jabung terdiri dari
Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Tungkal Ilir dan kecamatan Muara Sabak. Pada
tahun 1999 pemekaran wilayah kabupaten menjadi dua wilayah yaitu: 1. Kabupaten
Tanjung Jabung Barat sebagai kabupaten induk dengan Ibu kota Kuala Tungkal dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur sebagai kabupaten hasil pemekaran dengan Ibu kota Muara
Sabak. Wilayah kabupaten memiliki masyarakat yang heterogen. Suku Melayu,
Banjar, Jawa, Bugis, Batak, Minangkabau, Melayu Palembang, Tionghoa, Melayu
Kerinci dan berbagai etnis berbaur di kabupaten yang terkenal dengan julukan
kota bersama ini. Kekayaan minyak bumi dan gas yang saat ini dikelola oleh
perusahaan asing juga merupakan kekayaan asli dari daerah ini
. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kuala Tungkal di
Tanjung Jabung Barat, kabupaten berada di luar daerah aaliran sungai Batanghari
di Jambi?
Seperti yang disebut
di atas, Kuala Tungkal seakan berada membelakangi Jambi. Ibu kota kabupaten
Tanjung Jabung Barat yang berada di luar daerah aliran sungai Batanghari. Lalu
bagaimana sejarah Kuala
Tungkal di Tanjung Jabung Barat, kabupaten berada di luar daerah aaliran sungai
Batanghari di Jambi?
Seperti disebut di
atas, dari sejarah candi inilah sejarah Jambi mulai dinarasikan.
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Kuala Tungkal di Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Luar
Batanghari di Jambi; Selengkuh Dayung Serentak Ketujuan

Apa bedanya kuala dan muara sungai? Tidak ada
bedanya hanya kata yang berbeda untuk menunjukkan mulut sungai yang sama. Namun
nama muara atau muaro umumnya digunakan di wilayah pedalaman oleh penduduk asli,
sedangkan nama kuala umumnya digunakan di wilayah pesisir oleh penduduk Melayu.
Lalu bagaimana dengan nama Kuala Tungkal?


Muara-muara sungai di pantai timur Sumatra bagian utara lazim digunakan
nama kuala. Lalu bagaimana dengan nama Kuala Tungkal (ibu kota kab Tanjung
Jabung Barat) dan nama Muara Sabak (ibu kota kab Tanjung Jabung Timur) di
wilayah Jambi? Kuala Tungkal nama yang diberikan oleh penduduk dari
lautan/pesisir, sedangkan nama Muara Sabak adalah nama yang diberikan oleh
penduduk dari pegunungan/pedalaman.0

Sejarah Kuala Tungkal haruslah dihubungkan dengan
sejarah zaman kuno di Jambi. Darimana memulainya? Bayangkan wilayah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dengan ibu kota di Kuala Tungkal yang sekarang di zaman
kuno. Fakta bahwa ada dua sungai besar bermuara ke pantai timur yang sekarang
yakni sungai Batanghari di arah selatan dan sungai Kuantan di arah utara (lihat
peta). Sungai Tungkal yang bermuara di kota Kuala Tungkal hanyalah sungai yang
terbilang kecil dan pendek.


Pada masa lampau sungai Kuantan bernama sungai
Indragiri. Di wilayah hilir terdapat nama Tembilahan dan di hulu terdapat nama
Rengat. Dimana nama awal Indragiri? Yang jelas sebelum muncul nama Indragiri
(era Portugis?), nama yang sudah dicatat dalam teks Negarakertagama (1365)
adalah Karitang (kini nama kecamatan di kab Indragiri Hilir dengan nama
Keritang). Oleh karenanya sungai Kuantan sudah dikenal sejak lama di zaman kuno
dengan nama Indragiri dan Karitang. Demikian juga nama sungai Batanghari sudah
dikenal sejak zaman kuno dengan nama Jambi. Nama Jambi juga sudah dicatat di
dalam teks Negarakertagama tahun 1365. Nama lain yang dicatat dalam teks ini adalah
nama Tebo, Dharmasraya, Kandis dan Kampar. Lebih ke utara juga ada nama Siak.
Rokan, Pane dan Mandailing serta (Padang) Lawas.

Kota Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
berada diantara Jambi dan Karitang zaman lampau. Sebagaimana disebut di atas
kota Kuala Tunggal di muara sungai Tungkal berada diantara dua sungai besar yakni
sungai Batanghari/Jambi dan Kuantan/Indtragisi/Karitang. Lantas apakah sudah ada
nama Kuala Tungkal pada abad ke-14? Tampaknya belum. Dimana kini berada kota
Kuala Tungkal pada masa itu diduga masih suatu perairan/laut di kawasan suatu
teluk besar.


Di teluk besar ini sejumlah sungai bermuara diantara sungai
Jambi/Batanghari dan sungai Karitang/Indragiri. Sungai Tungkal diduga masa itu hanyalah
sungai kecil. Pada peta-peta awal Portugis diidentifikasi nama Jambi (ditulis;
Sabi) dan nama Indragiri (lihat Mendes Pinto 1537). Pada peta-peta Portugis
terbaru (pada era Belanda/VOC) nama sungai Indragiri dan nama sungai Jambi
diidentifikasi dengan jelas. Perlu diperhatikan posisi dimana letak kerajaan
Jambi dan kerajaan Indragiri berada agak jauh di pedalaman, Di masing-masing muara
sungai tersebut beberapa pulau. Antara dua muara sungai digambarkan suatu
daratan berupa tanjong besar yang di bagian pedalaman diidentifikasi
perbukitan.  

Pada masa ini wilayah Pegunungan 30 (Bukit Tigapuluh)
di pedalaman seakan dikelilingi/diapit oleh sungai Jambi/Batanghari dan sungai Indragiri/Kuantan.
Apakah ini mengindikasikan Pegunungan 30 di zaman kuno adalah suatu pulau
besar? Oleh karena terjadi proses sedimentasi jangka panjang, sungai Batanghari
dan sungai Indragiri mencari jalan sendiri menuju pantai yang pada muara sungai
terbentuk kampong/kota Jambi dan Indragiri. Pada peta Portugis era VOC di atas
diidentifikasi pos perdagangan Belanda (logi) yang diduga berada di Muaro Jambi
(muara sungai Jambi/Batanghari pada saat itu). Muara sungai telah bergeser dari
Jambi ke hilir di Muara Jambi.


Dua pulau yang terbentuk di teluk di depan Muara Jambi yang satu lebih
besar dan yang lain lebih kecil. Pulau yang lebih kecil disebut Pulau Trin.
Sedangkan tanjong di arah selatan Pulau Trin diidentifikasi sebagai suatu tanjong
dengan nama Tanjong Jabung (ditulis: Tanjong Bon). Dua pulau tersebut kemudian
semakin meluas dan menyatu satu sama lain yang menyebabkan muara sungai Jambi/Batanghari
di hilir terbagai dua. Ke arah utara menjadi arus besar sungai dimana sungai
kecil bermuara yakni sungai Sabak (Muara Sabak). Kelak nama tanjong itulah yang
menjadi nama wilayah (Tanjung Jabung). Peta 1877

Lantas bagaimana dengan Kuala Tungkal? Sebelum
terbentuk nama tempat Kuala Tungkal, sungai Tungkal terbentuk di teluk besar
yang disebutkan di atas. Pada bagian muara sungai Karitang/Indragiri, pulau-pulau
yang terbentuk kemudian semakin meluas sehingga satu pulau dengan yang lainnya
menyatu sehingga muara sungai Karitang/Indragiri mencari jalan kea rah utara
membentuk sungai Indragiri (dimana kampong Tembilahan terbentuk). Sedangkan bagian
muara sungai di selatan membentuk sungai sendiri yang menjadi sungai Tungkal
(sungai yang menjadi saluran sungai-sungai kecil yang berasal dari pulau besar
zaman kuno (Pegunungan 30).


Nama-nama Muara Sabak, Kuala Tungkal dan Tembilahan diduga nama-nama yang
terbentuk sejaman. Tiga nama tempat ini di muara sungai Jambi/Batanghari, muara
sungai Tungkal dan muara sungai Indragiri/Kuantan berada di garis pantai yang
sama. Namun secara khusus muara sungai Batanghari terus bergeser ke arah laut
sehingga Muara Sabak seakan berada di pedalaman. Dengan merujuk pada teluk
besar zaman kuno dimana awalnya terdapat pulau besar/semenanjung (daratan Pergunungan 30)
lalu dalam perkembangannya dua sungai besar (Jambi/Batanghari dan
Karitang/Indragiri) semakin memanjang ke arah pantai. Diantara dua sungai yang
memanjang tersebut terbentuk sungai baru yakni sungai Tungkal. Hal itulah
mengapa kini terdapat tiga sungai besar yang berdekatan yakni sungai
Batanghari, sungai Tungkal dan sungai Kuantan. Oleh karenanya, nama Kuala
Tungkal adalah nama baru.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Selengkuh Dayung Serentak Ketujuan: Motto Kabupaten di
Luar DAS Batanghari di Jambi

Kuala Tungkal memiliki motto dalam bendera nama
kabupaten Tanjung Jabung Barat, yakni Selengkuh Dayung Serentak Ketujuan. Boleh
jadi motto ini merujuk pada kota Kuala Tungkal yang memiliki populasu yang khas
yakni mix population dimana penduduk berasal dari berbagai tempat. Seperti
disebut di atas nama (Kuala) Tungkal adalah nama baru, suatu tempat yang
terbentuk baru (yang berbeda dengan tempat-tempat di pedalaman). Nama kabupaten
juga terbilang baru (Tanjung Jabung/Barat). Meski Kuala Tungkal menggunakan
nama Tanjung Jabung, Kuala Tungkal khususnya tidak memiliki relasi dengan (sungai
Batanghari).


Sungai Tungkal adalah sungai yang terbentuk baru. Oleh karena itu nama
tempat Kuala Tungkal adalah nama tempat yang baru. Jauh sebelum terbentuk
sungai Tungkal sudah eksis dua sungai besar sungai Batanghari dan sungai
Kuantan. Sungai Batanghari dan sungai Kuantan diduga di zaman kuno yang
membentuk teluk besar di wilayah Jambi yang sekarang. Pada masa itu secara
geomorfologis pulau Sumatra masih ramping. Di teluk besar ini bermuara dua
sungai besar (Kuantan dan Batanghari). Sungai-sungai lainnya yang lebih kecil
bermuara ke teluk, atara lain adalah sungai Tebo, sungai Tembesi dan sungai
Jambi (kini sungai Kampeh). Di dalam teluk ini terdapat sejumlah pulau-pulau
termasuk pulau besar yang kini diduga menjadi Kawasan Pegunungan 30. Dalam
perkembangannya terjadi proses sedimentasi jangka panjang diteluk yang mana
kemudian sungai Batanghari dan sungai Kuantan menemukan jalannya sendiri menuju
laut (membentuk muara baru). Sungai-sungai yang lebih kecil mengikuti sungai
Batanghari dimana kini sungai Tebo, sungai Tembesi, sungai Jambi/Kampeh dan
sungai launnya bermuara ke sungai Batanghari. Sungai Kuantan relative tidak
memilikii cabang sungai yang lebih besar. Peta 1877

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejatinya adalah
satu-satunya kabupaten di provinsi Jambi yang sama sekali tidak
terkait/terhubung dengan sungai Batanghari. Padahal Jambi identik dengan
Batanghari. Kabupaten Tanjung Jabung seakaan ‘anak tiri’ di wilayah provinsi
Jambi (mungkin juga kabupaten Kerinci). Lalu apakah Kuala Tungkal di kabupaten
Tanjung Jabung Barat lebih dekat ke sungai Kuantan (provinsi Riau).


Ada 11 kabupaten/kota di provinsi Jambi. Delapan kabupaten/kota
terhubungan dengan sungai Batanghari. Nama-nama kabupaten kota di daerah aliran
sungai Batanghari adalah kabupaten Batanghari, kabupaten Muaro Jambi, kabupaten
Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi. Kabupaten
Bungo dan Kabupaten Tebo dihubungkan sungai Tebo yang bermuara ke suangai
Batanghari. Sungai Tembesi (yang bermuara di Muara Tembesi, kabupaten
Batanghari) terbentuk di hulu dari dua sungai yakni sungai Batang Asai/Kiri
(kabupaten Sarolangun) dan sungai Batang Asai/Kanan (kabupaten Merangin). Lalu
bagaimana dengan kabupaten Tanjung Jabung Barat, kabupaten Kerinci dan Kota
Sungai Penuh? Danau Kerinci dan gunung Kerinci di kabupaten kerinci memang aliran
saungai ada yang bermuara ke sungai-sungai yang menjadi cabang sungai Batanghari,
tetapi secara Teknik tidak bisa digunakan dalam navigasi pelayaran sungai. Namun
di zaman kuno wilayah Kerinci (kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh) lebih
dekat ke pantai barat Sumatra (kini provinsi Sumatra Barat). Kabupaten Tanjung
Jabung Barat seperti disebut di atas lebih dekat ke Indragiri/Riau. Peta 1901

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top