Sejarah

Sejarah Jambi (17): Orang Jambi dan Orang Minangkabau di Sumatra; Simpul Peradaban Melayu di Daerah Aliran Sungai Batanghari


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini  

Pada era Hindia Belanda nama Melayu secara generik
diterapkan sebagai Melayu Minangkabau dan Melayu Jambi. Namun dalam
perkembangannya orang Minangkabau menolak label Melayu dalam Minangkabau dan
lebih memilih nama Minangkabau (saja). Apakah pada masa ini Orang Melayu Jambi
lebih memilih dengan nama Orang Jambi (saja). Okelah itu satu hal. Hal yang dibicarakan
dalam hal ini adalah simpul peradaban Melayu di daerah aliran sungai Batanghari:
Orang Minangkabau di wilayah hulu dan Orang Jambi di wilayah hilir.


Suku
Jambi atau Melayu Jambi merupakan suku bangsa pribumi yang berasal dari
provinsi Jambi. Mereka mendiami wilayah kota Jambi, kabupaten Muaro Jambi,
Tanjung Jabung, Batanghari dan Bungo-Tebo. Dusun-dusun mereka saling berjauhan
dengan rumah-rumah yang dibangun di pinggiran sungai besar atau sungai kecil.  Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam
literatur kuno. Nama negeri ini sering disebut dalam prasasti-prasasti dan juga
berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa, orang Cina telah lama
memiliki hubungan dengan Jambi khususnya Suku Jambi, yang mereka sebut dengan
nama Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri tiga kerajaan Melayu Kuno di Jambi,
yaitu Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M) dan Kantoli (abad ke-5). Seiring
perkembangan jaman, kerajaan-kerajan ini perlahan terlupakan dan sisa-sisa
reruntuhan atau peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut masih dalam proses
penyelidikan dan penelitian lebih lanjut. Dalam sejarah kerajaan di Nusantara,
Jambi dulu merupakan wilayah Minanga Kamwa (nama Minangkabau Kuno 1 M) adalah
tanah asal pendiri kerajaan Melayu dan Sriwijaya dari wilayah Minanga Kamwa
inilah banyak lahir raja-raja di Nusantara, baik sekarang yang berada di
Malaysia, Brunei dan Indonesia di negeri Jambi ini pernah dikuasai oleh
beberapa kekuatan besar, mulai dari Sriwijaya, Malaka hingga Johor-Riau.
Terkenal dan selalu menjadi rebutan merupakan tanda bahwa Jambi sangat penting
pada masa lalu. Bahkan, berdasarkan temuan beberapa benda purbakala, Jambi
pernah menjadi pusat kerajaan Sriwijaya
. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Orang Jambi dan Orang
Minangkabau Sumatra Barat
? Seperti yang disebut di atas, pada masa ini dibedakan Orang Jambi dan
Orang Minangkabau di daerah aliran sungai Batanghari. Orang Minangkabau di
wilayah hulu dan Orang Jambi di wilayah hilir. Dimana
simpul peradaban Melayu di daerah aliran sungai
Batanghari? Lalu
bagaimana
sejarah Orang Jambi dan Orang Minangkabau Sumatra Barat
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Orang Jambi dan Orang Minangkabau Sumatra Barat;
Simpul Peradaban Melayu di Daerah Aliran Sungai Batanghari

Dasar dari sejarah suatu wilayah adalah geografi dan
populasi. Dalam hal ini ada relasi alam dan manusia, cateris paribus. Di dalam suatu
wilayah dimana sejarah diperhatikan,
  harus
memperhatikan domain sejarah itu yakni geografi dan populasi yang mengalami
perubahan sendiri. Jadi dalam hal ini perubahan relatif posisi gerografis dan
level populasu. Artinya dimana posisi geografi Jambi dan Minangkabau di masa lampau
seiring dengan waktu hingga masa ini adalah satu hal, dan level kebudayaan Orang
Jambi dan Orang Minangkabu di masa lampau seiring dengan waktu adalah hal lain lagi.


Asumsi ini umumnya berlaku untuk studi sejarah zaman kuno, era yang sudah
jauh di masa lampau. Hipotesis inti dalam hal ini dalam pendekatan teori ini adalah
ketika Orang Minangkabau sudah eksis di hulu daerah aliran sungai Batanghari, Orang
Jambi belum terbentuk di hilir. Bagaimana itu dapat dibuktikan haruslah diperhatikan
fakta dan data yang menunjukkan adanya perubahan relatif geografi dan populasi.
Dengan kata lain, bahwa sungai Batanghari berhulu di pegunungungan Bukit Barisan,
mengalami perubahan posisi muara sungai yang terus berubah dan panjang sungai
yang terus memanjang ke arah pantai timur Sumatra.   

Pada masa ini, fakta bahwa Orang Minangkabau berada
di daerah hulu aliran sungai Batanghari dan Orang Jambi berada di daerah
hilirnya. Kebudayaan Orang Minangkabau terus berkembang di daerah hulu dimana
kini secara administratif masuk wilayah provinsi Sumatra Barat dan kebudayaan
Orang Jambi masuk wilayah provinsi Jambi. Wilayah diantara keduanya terdapat
overlapping. Jika wilayah overlapping ini adalah simpul peradaban Orang
Minangkabau dan Orang Jambi (Melayu Minangkabau vs Melayu Jambi), lalu
bagaimana posisi relatif geogarfi dan populasi di masa lampau (zaman kuno)?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Simpul Peradaban Melayu di Daerah Aliran Sungai
Batanghari: Melayu di Pesisir dan Melayu di Pedalaman

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top