Sejarah

Sejarah Kalimantan (79): Sejarah Landak Kerajaan Kuno Tetangga Kerajaan Tayan; Intan 367 Karat dan Kesultanan Banten




false
IN


























































































































































 

*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Barat di blog ini Klik Disini

Nama
Landak adalah nama kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Seperti halnya nama
Tayan, nama Landak diduga adalah nama kuno. Suatu nama kerajaan di masa lampau
yang merujuk pada nama tempat di muara sungai Landak. Muara sungai Landak
tersebut masih berada di suatu teluk, suatu teluk dimana juga terdapat nama
tempat Tajan yang berada di muara sungai Kapuas. Namun dalam perkembangannya
teluk ini kemudian ditutupi oleh daratan akibat proses sedimentasi jangka
panjang.

Nama (kerajaan) Landak pada masa lalu sangat
terkenal di Eropa karena memiliki intan yang beratnya 367 karat. Suatu karat
tertinggi jaman itu yang ditemukan. Kerajaan Landa sebelum kedatangan orang
Belanda (VOC), sangat dekat dengan Kesultanan Banten. Oleh karena kesultanan
Banteng begitu jauh di pulau Jawa, kerajaan Landak selalu khawatir dengan
kerajaan Pontianak.

Bagaimana
sejarah Landak sudah barang tentu telah ditulis. Namun karena kerajaan Landak
pernah memiliki intan paling berkualitas (367 karat) tentu tetap menarik untuk
dipelajari. Namun intan itu belakangan jatuh ke tangan Soeltan Matan. Bagaimana
itu bisa terjadi? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Kerajan Landak di Teluk

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top