Sejarah

Sejarah Kota Depok (21): Sejarah Cilodong dan Keluarga Riemsdijk; Land Tjilodong, Abraham Pieter Kijdsmeir Menikahi Wanita Pribumi




false
IN




























































































































































Dua desa yang terdapat di Kecamatan Sukmajaya sebelum tahun 1999 (jelang
pembentukan Kota Depok) yakni desa Kalimulya dan desa Kalibaru dimekarkan. Desa
Kalimulya dimekarkan dengan membentuk desa Jatimulya; dan Desa Kalibaru
dimekarkan dengan membentuk Desa Cilodong dan Desa Sukamaju. Lima desa ini pada
tahun 2007 dipisahkan dari Kecamatan Sukmajaya dan membentuk kecematan sendiri
yang diberi nama Kecamatan Cilodong.
Landhuis Tjilodong, 1930

Kecamatan Cilodong sebelumnya
hanya dikenal luas karena Markas Kostrad. Pada masa kini, Kecamatan Cilodong
tepatnya di Kelurahan Jatimulya terdapat Perumahan Grand Depok City (GDC).
Foto Landhuis Tjilodong, 1930

Lantas mengapa nama kecamatan diberi nama Kecamatan Cilodong. Apa yang
melatarbelakanginya? Apakah karena KOSTRAD sudah lebih dulu mengklaim nama
Cilodong? Tentu saja tidak. Nama Land Tjilodong sudah menjadi nama besar di
masa lampau, bahkan Land Tjilodong termasuk Noesa Kembangan, Katjepiet dan
Tjibinong. Manarik untuk ditelusuri. Mari kita lacak.

Land
Tjilodong dan Keluarga Riemsdijk                            
Nama Land Tjilodong paling tidak sudah muncul ke publik
pada tahun 1820 (lihat Bataviasche courant, 11-03-1820). Pemerintah di
Buitenzorg (baca: Bogor) telah memetakan Land Tjilodong dan menawarkan kepada publik dengan
nilai pajak (NJOP) sebesar f43.319. Yang membeli lahan tersebut adalah Scipio
Isebrandus Helvetius van Riemsdijk, anak kesepuluh dari Willem Vincent
Helvetius Riemsdijk, orang terkenal pemilik Land Tjiampea.
Bataviasche courant, 11-03-1820

Scipio
Isebrandus Helvetius van Riemsdijk adalah seorang Indo (lahir di Hindia Timur,
kini Indonesia) pada tahun 1785 di Batavia. Pada tahun 1805-1811 Scipio adalah
pejabat tinggi di Pemerintah Hindia Belanda yang baru dibentuk di era Daendels.
Dengan jabatan tinggi dan anak seorang kaya raya Scipio mampu membeli lahan
Land Tjilodong yang ditawarkan pemerintah ke publik tahun 1820. Namun Scipio
Isebrandus Helvetius van Riemsdijk tidak lama kemudian dikabarkan meninggal
dunia tanggal 11 Januari 1827. Untuk sekadar dicatat Scipio Isebrandus
Helvetius van Riemsdijk adalah cucu Jeremias van Riemsdijk (Gubernur Jenderal
1775-1777).

Keluarga
Riemsdijk termasuk satu diantara tujuh keluarga Indo yang terbilang sukses di
awal Pemerintah Hindia Belanda sebagaimana ditulis PC Bloys van Treslong Prins
dengan judul De Indo Europeesche Families yang dimuat dalam surat kabar Bataviaasch
nieuwsblad, 26-08-1933. Scipio Isebrandus Helvetius van Riemsdijk meninggal
tahun 1827 dan meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.
Bataviaasch nieuwsblad, 26-08-1933

Anak yang pertama, seorang putri yang menikah dengan seorang pejabat tinggi
pemerintah. Anak yang kedua, bernama Willem Martinus Kijdsmeir menjadi
pengusaha perkebunan (Landheer) yang menikah dengan putri bungsu dari Landheer
(tuan tanah) Tandjong Oost. Anak yang ketiga dan ketujuh meninggal sebelum
menikah (usia 18 tahun dan usia 11 tahun yang meninggal pada tahun yang sama,
1837). Anak yang kelima menikah dengan seorang pejabat pemerintah (Resident
Kedoe). Anak yang keenam, seorang putri yang lahir di Land Tjilodong bernama Catharina
Johanna Kijdsmeir yang menikah dengan Dr. Geerlof Wassink, Kepala Dinas
Kesehatan Pemerintah Hindia Belanda. Setelah Geerlof Wassink pensiun membeli
Land Tapos (tetangga Land Tjilodong). Last but not least: anak keempat Scipio
Isebrandus Helvetius van Riemsdijk bernama Abraham Pieter Kijdsmeir, yang
menjadi penjaga gawang landheer di Land Tjilodong untuk meneruskan garis
keluarga dari ayah dan kakeknya.
Abraham
Pieter Kijdsmeir lahir tahun 1820.

Abraham
Pieter Kijdsmeir Menikah dengan Gadis Pribumi, Saiba
Abraham Pieter Kijdsmeir sedikit berbeda dengan
saudara-saudaranya, tetapi ada kemiripan dengan sifat ayahnya Scipio Isebrandus
Helvetius van Riemsdijk. Abraham Pieter Kijdsmeir tidak hanya seorang Indo
(lahir di Hindia Belanda, kini Indonesia), tetapi juga memiliki perilaku yang
sangat membumi. Abraham Pieter Kijdsmeir justru menikah dengan seorang wanita
pribumi.
Scipio Isebrandus Helvetius van Riemsdijk, ayah Abraham Pieter Kijdsmeir
pernah memiliki seorang wanita Bali dan beragama Kristen yang memiliki tujuh
anak diadopsi lalu dibaptis kemudian diberi family name. Setelah meninggalnya Scipio,
anak-anak wanita Bali tersebut turut mewarisi (sebagian) Land Tjilodong yang
begitu luas. Perihal ini kita teringat dengan Cornelis Chastelein, Landheer
Land Depok yang membebaskan para budaknya dan menjadikannya tenaga kerja.
Setelah meninggal tahun 1714, Cornelis Chastelein mewariskan sebagian lahan
Land Depok kepada tenaga kerjanya tersebut.
Wanita
pribumi yang dinikahi oleh Abraham Pieter Kijdsmeir tersebut bernama Saiba
(lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-08-1933).
Disebutkan pasangan campuran ini memiliki seorang putri yang tinggal di Den
Haag.
Java-bode, 28-05-1892
Perkawinan
Abraham Pieter Kijdsmeir dan Saiba tidak diketahui seberapa lama. Abraham
Pieter Kijdsmeir meninggal tahun 1891 pada usia 71 tahun. Java-bode: nieuws,
handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 28-05-1892 memberitakan
bahwa Nyonya Saiba, janda Kijdsmeir melelang suatu properti.
Berdasar
stambuk yang dapat dilihat di internet anaak mereka itu bernama Sophia
Josephina Kijdsmeir. Berdasarkan Het regt in Nederlandsch-Indië; regtskundig
tijdschrift, 1899, Sophia Josephina Kijdsmeir lahir pada tanggal 5 Januari
1890. Itu berarti bahwa umur Sophia Josephina Kijdsmeir baru satu tahun saat
ayahnya, Abraham Pieter Kijdsmeir meninggal.
Tanah Partikelir, 1865

Sophia
Josephina Kijdsmeir bukanlah satu-satunya wanita Indo di era kolonial Belanda.
Perkawinan serupa antara Abraham Pieter Kijdsmeir dan Saiba juga ditemukan di
Padang antara Andries Carel dengan seorang gadis Nias jelita (anak seorang
pemimpin lokal di Padang). Perkawinan campuran di Padang memiliki seorang putri yang menjadi nenek buyut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Lihat raut muka Justin
Trudeau ada wajah Nias yang ganteng (lihat Sejarah Kota Padang (9): Ini
Riwayat Keluarga Intveld di Padang, Nenek Moyang PM Kanada J. Trudeau; Gadis
Nias Jelita).

Namun siapa Saiba? Sulit diketahui.
Tapi bisa diduga bahwa Saiba adalah anak seorang tokoh penting (pemimpin lokal) di Buitenzorg.
Satu hal lagi yang tidak diketahui jelas adalah kapan Saiba lahir dan pada umur
berapa menikah dengan Abraham Pieter Kijdsmeir. Yang jelas pada tahun 1933 Sophia
Josephina Kijdsmeir, putri Saiba sudah berusia 43 tahun (menikah dengan Marcelus Lucas
Lakeman di Den Haag).

Landhuis Tjilodong

Land Tjilodong adakalanya juga disebut Land
Noesa Kembangan dan juga disebut Tjibinong Barat (Tjibinong West of Tjilodong).
Secara geografis Land Tjilodong berada di antara jalan pos Trans-Java
Batavia-Buitenzorg dengan Sungai Tjiliwong. Di sebelah selatan berbatasan
dengan Land Tjibinong West dan di sebelah utara berbatasan dengan Land
Tjimanggis. Letak landhuis Tjilodong sejajar dengan Landhuis Tjitajam di
sebelah barat dan Landhuis Tjilangkap di sebelah timur. Paralel dengan tiga
landhuis ini di utara Land Tjilodong adalah Gemeente Depok, Landhuis Tjimanggis
dan Landhuis Tapos.
Pta Tjilodong, 1901

Landhuis Tjilodong cukup baik akses ke jalan pos trans-Java hingga menuju
Landhuis Tjilangkap. Juga cukup baik akses ke selatan menuju Tjibinong.
Satu-satunya akses ke barat adalah ke Landhuis Tjitajam melalui sungai di
Pondok Terong (Peta Depok 1901). Pada Peta Depok 1938 akses Landhuis Tjilodong
ke Landhuis Tjitajam mulai ditinggalkan dengan adanya jalan akses yang baru ke
Gemeente Depok dan Ratoe Djaja melalui jembatan bambu di atas sungai Tjiliwong
yang menjadi jembatan GDC yang sekarang. Akses dari Tjilodong ini juga ke arah
utara melalui  jembatan di atas sungai
Tjiliwong dekat Gemeente Depok yang dibangun pada tahun 1917. Dua jalan akses
inilah yang menghubungkan Depok dengan Cibinong pada masa ini. Dalam
perkembangannya jalan utama GDC (boulevard) ujung bercabang: ke selatan ke
Cibinong dan ke timur ke Landhuis Tjilodong.  

Penanda navigasi landhuis Tjilodong di masa
lampau adalah Sitoe Gedong yang kini berubah nama menjadi Situ Cilodong. Posisi
landhuis Tjilodong ini pada masa ini sekitar Sekolah Dasar Cilodong yang
sekarang (tidak jauh dari kantor pos). Jalan akses dari Landhuis Tjilodong ke
landhuis Tjitajam pada tempo doeloe diduga menjadi batas antara wilayah
(kabupaten) Bogor dan (kota) Depok yang sekarang.

Tunggu deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber
utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber
disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top