mengeksekusi Land Tjiboeboer. Siapa pemilik lahan sebelumnya tidak diketahui.
Lahan ini terdiri dari lahan padi sawah yang luas, kerbau, kuda, perabot rumah,
dan sejumlah properti lainnya (Javasche courant, 25-09-1847). Seperti biasanya,
setelah suatu lahan dieksekusi tidak lama kemudian lahan beserta properti di
dalamnya akan disewakan (semacam konsesi) kepada publik.
![]() |
Javasche courant, 25-09-1847 |
Dalam sebuah iklan
tahun 1870, Land Tandjong Oost dan Land Tjiboeboer akan disewakan kepada
publik. Yang berminat dapat menghubungi HM Ament, Administrateur di Fekajong
(Pekayon). Batavia 8 April 1870 (Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad
voor Nederlandsch-Indie, 08-04-1870).
tampaknya telah diambilalih (sewa beli) oleh HM Ament, seorang tuan tanah
(Landheer) Land Tandjong Oost (Pasar Rebo). Tidak diketahui kapan HM Ament
mengakuisisi Land Tjiboeboer hingga keberadaan Land Tjiboeboer akan disewakan
kepada publik oleh HM Ament tahun 1870.
![]() |
Bataviaasch handelsblad edisi 16-10-1888 |
Nama Land
Tjiboeboer diadopsi dari nama sebuah kampong bernama Tjiboeboer. Seperti
biasanya, Landhuis (semacam ibukota di suatu Land) tidak jauh letaknya dari
sebuah nama kampong yang menjadi asal-usul nama land. Kampong Tjoboeboer ini
disebut berada di wilayah administrasi Afdeeling Meester Cornelis, yang
bertetangga dengan Afdeeling Buitenzorg (Java-bode: nieuws, handels- en
advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 08-02-1872). Pada tahun 1976 di Land
Tjiboeboer, lahan verponding No. 55 di (kampong) Pambilangan akan dijual
(Bataviaasch handelsblad, 17-02-1876). Nama kampong lainnya di Land Tjiboeboer
disebut Kampong Moendjoel (Bataviaasch nieuwsblad, 21-07-1888). Satu pengumuman
di surat kabar Bataviaasch handelsblad edisi 16-10-1888 bahwa di Land Tandjong
Oost dan Land Tjiboeboer dilarang berburu. Tertanda: Ament, Administrateur.
dan Land Tjiboeboer
membeli Land Tandjong Oost senilai 150.000 roepiahs dari Daniel Cornelis van
Riemsdijk. Pada saat pemerintah menjual/menyewakan kepada publik tahun 1847,
Land Tjiboeboer diduga yang memiliki penawaran harga tertinggi adalah keluarga
Ament. Namun pada tahun 1870 Land Tandjong Oost dan Land Tjiboeboer akan
disewakan sehubungan dengan keluarga Ament (terdiri dari tujuh anak) yang akan
pindah ke Eropa dan menetap di Brussel.
kemudian keluarga ini kembali ke Hindia Belanda. Selama di Eropa, 1873 EEC
Ament sudah menyelesaikan sekolah bisnis di Antwerp pada usia 27 tahun dan
kemudian satu tahun belajar bisnis di London.
di Tjiloear. Ayahnya (Daniel Cornelis Ament) kemudian menetap di Batavia, EEC
Ament pada tahuh 1878 diserahkan untuk mengurus sebagai Administrateur di Land
Tjiboeboer, sedang kakaknya Tjalling Ament diangkat sebagai Administrateur Land
Tandjong Oost.
![]() |
Peta Landhuis Tjiboeboer, 1902 |
Tjalling Ament yang
mengusahakan gula di Tandjong Oost ternyata kurang berhasil dan memilih pindah
ke Chirebon (pulang kampong). Sejak kepergian Tjalling, pada tahun 1883 Land
Tandjong Oost dan Land Tjiboeboer berada di bawah kepengurusan EEC Ament. Saat
inilah Land Tandjong Oost dibangun
irigasi.
71 tahun merayakan ulang tahun yang ke-50 bertempat tinggal di Land Tjiboeboer.
Dalam perayaan yang dihadiri sebanyak 300 tamu ini ECC Ament diketahui telah
menerima bintang Order of Orange Nassau dari Kerajaan melalui Pemerintah Hindia
Belanda.
Tjilodong dan Land Tjibinong West, pemilik Land Tapos dan pemilik Land Kranggan
adalah keluarga Kijdsmeir (tuan tanah terkenal pemilik Land Tjiampea). Salah
satu putra Kijdsmeir menikah dengan salah satu putri dari Daniel Cornelis Ament,
pemilik Land Tandjong Oost (dan Land Tjiboeboer).
![]() |
EEC Ament |
Pada tahun 1883, Edouard Corneille Collett Ament yang lahir tanggal 11 Juli
1856 di Chirebon meninggal tahun 1935 (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie,
14-11-1935). EEC Ament Jumat pagi pukul 10 pagi dimakamkam di tempat pemakaman
dari rumah duka di pemakaman keluarga di dalam perkebunan Tjiboeboer.
seorang istri bernama Maria Suermondt dan meninggalkan empat orang anak, yaitu,
tiga putra dan seorang putri, semuanya masih hidup. Putra sulungnya (Daniel
Cornelis Ament nama yang sama dengan ayahnya), sudah sejak tahun 1928 aktif
mengelola, sebagai generasi keempat di dua land tersebut.
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.