Sejarah

Sejarah Kota Medan (77): Kerajaan Deli dan Kerajaan Aru; Dua Kerajaan Berbeda, Eksis Jauh Sebelum Munculnya Kesultanan Deli




false
IN




























































































































































false
IN



























































































































































Kerajaan
Aroe (Aru) vs Kerajaan Dilli (Deli)
Kerajaan Aroe (Binanga di sungai Barumun)
Kerajaan Dilli (Deli Tua di sungai Deli)

Situs
dan Naskah Kuno
1
Situs candi Simangambat di Siabu pada abad ke-8 hingga abad ke-10 (satu
era dengan Borobudur); situs candi Padang Lawas di hulu sungai Barumun pada
abad ke-11 hingga abad ke-13 (pasca Sriwijaya).
2
Kerajaan Aru atau Kerajaan Haru disebut dalam Pararaton (1336); Laporan
Tiongkok (1411-1431); Tome Pires (1512-1515); Duarte Barbosa (1518); Mendes
Pinto (1535).
3
Laporan Belanda (VOC) muncul sejak 1668.

Peta
Geografi
1
Peta 1619 Portugis mengidentifikasi wilayah Kerajaan Aru (Terra d’Aru
atau Terra Daru) di sekitar sungai. Peta ini juga mengidentifikasi Ilha
(pulau) Aru berdekatan dengan Terra d’Aru.
Peta 1619 Poertugis tidak ada indikasi dan tidak ada teridentifikasi
nama tempat atau nama kerajaan di sungai Deli
2
Peta 1750 Portugis nama Kerajaan Aroe tetap berada di sungai Barumun
Peta 1750 Portugis teridentifikasi nama kerajaan Dilli di sungai Deli
)sekitar Deli Tua sekarang).
3
Peta 1818 Belanda nama Kerajaan Aroe tetap berada di sungai Barumun
Peta 1818 Belanda nama Kerajaan Dilli tetap berada di sungai Deli

Deskripsi
Portugis (Tome Pires, Duarte Barbosa dan Mendes Pinto).
1
Kerajaan besar yang tidak ada yang melebihinya (pasca Sriwijaya di
Jambi/Palembang).
2
Posisinya sangat sulit dipenetrasi dan dikelilingi oleh pegunungan, jauh
ke pedalaman dan sungainya berliku-liku (sungai Barumun)
Tidak dikelilingi pegunungan, tidak jauh ke pedalaman, sungainya tidak
berliku-liku (sungai Deli)
3
Nama Aru adakalanya ditulis Ara dan dipertukarkan dengan Bata, Bara,
Baros (nama-nama yang dihubungkan dengan teritori Tapanuli sekarang)
Nama-nama yang tidak terhubung dengan teritori Deli sekarang
4
Berseberangan dengan Malaca. Muara sungai Barumun sangat dekat ke
Malaca (Pernyataan ini sesuai Peta 1619).
Sangat jauh dari Malaca (Tidak didukung Peta 1619).
5
Kerajaan Malaca selalu waspada kepada Kerajaan Aru, karena dimasa lalu
Kerajaan Aru pernah menyerang Malaka.
Belum ada Kerajaan Dilli
6
Memiliki wilayah kekuasaan antara Ambuara di sungai Wampu dan Rokan di
sungai Rokan (berada pada posisi tengah antara Ambuara dan Rokan).
Berada di ujung dekat Ambuara
7
Beribukota di pedalaman, dapat dilayari, ratusan mil jauhnya, sangat
jauh ke pedalaman, lima hari perjalanan (sesuai sungai Barumun)
Tidak sesuai sungai Deli yang hanya belasan mil, kurang dari satu hari
perjalanan.
8
Di pusat kerajaan dan sekitarnya terdapat banyak sungai dan terhubung
satu sama lai.  (Di hulu sungai Barumun
terdapat sungai Batang Pane, sungai Aek Sirumambe, sungai Aek Sangkilon, sungai
Aek Batang Onang dan sungai Aek Sihapas)
Sungai Deli hanya terhubung dengan sungai Babura.
9
Menghasilkan banyak emas dan daging (emas dari Batang Angkola di
Angkola dan Batang Gadis di Mandailing; populasi ternak besar banyak di
Padang Bolak).
Tidak pernah ada indikasi perdagangan emas dan ternak di sungai Deli.
10
Menghasilkan benzoin, kamper, rotan, madu, gaharu dan beras
(produk-produk alami asal penduduk Batak di pedalaman).
Tidak pernah ada indikasi perdagangan beras di sungai Deli.
11
Produk-produk alamiah dijual melalui Pedir dan Pase dan melalui Panchur
atau Baros (melaui laut ke Pedir dan Pase, melalui darat ke Baros)
Sulit membayangkan dari Deli ke Baros.
12
Terdapat pasar budak (keluar/masuk) terutama di Kualu, Bila dan Panai
(Bila dan Panai tidak terlalu jauh dari muara sungai Baroemun). Perdagangannya
dipimpin oleh orang Moor dan memiliki banyak orang Mandarin di sisi luar
(pantai) kerap melakukan perampokan dan ancaman di selat.
Kualu, Bila dan Panai jauh dari sungai Deli

Deskripsi
Belanda
1
Wilayah independen. Kerajaan Aru tidak terdeteksi lagi. Muncul
kerajaan-kerajaan kecil (luhak dan Djandji)
Silih berganti di bawah kekuasaan Kesultanan Siak dan Kesultanan Aceh.
Kerajaan Dilli tidak terdeteksi lagi. Muncul kerajaan-kerajaan kecil, seperti
Kerajaan Braijan, Kerajaan Soenggal dan Kesultanan Laboehan.
2
Aneksasi pasukan Padri. Sebagian penduduk melakukan perlawanan dan
sebagian yang lain eksodus ke wilayah-wilayah pantai termasuk ke semenanjung
Malaka.
Kesultanan Laboehan Deli terakhir berada di bawah kekuasaan Kesultanan
Aceh. Elemen Aceh masih ada ketika Belanda melakukan invasi ke Deli tahun
1863.
3
Pemerintahan militer Belanda (1830-1839)
4
Pemerintahan sipil Belanda dimulai sejak 1840. Tidak melibatkan
pemimpin lokal (raja-raja) dalam struktur pemerintahan Belanda. Pemerintahan
langsung di bawah pusat (Gubernur Jenderal)
Pemerintahan sipil dan militer Belanda dimulai tahun 1863. Melibatkan
pemimpin lokal (sultan-sultan) dalam struktur pemerintahan Belanda. Sultan
Deli diposisikan sultan di atas sultan (King of the King; yang disejajarkan
dengan Sultan Siak (sultan yang dulu memberi mahkota dan mengubah Kerajaan
Laboehan menjadi Kesultanan Laboehan).

 


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top