sanksi) untuk menjaga jembatan dan properti yang terkait (bruggen of andere
werken van den waterstaat) Kali Emaas (Javasche courant, 14-03-1829). Tahun
keluarnya peraturan ini adalah tahun-tahun terakhir Perang Jawa. Untuk
mengantisipasi ekses dari berakhirnya Perang Jawa boleh jadi peraturan ini
dibuat oleh Resident van Soerabaja.
Bupati Soerabaja (di arah hulu rumah Resident). Sebab jalan pos
Trans-Java masih berada di sekitar rumah Bupati (kini Jembatan). Jembatan yang ada ini diduga
masih terbuat dari kayu. Jembatan ini besar kemungkinan jembatan yang dibangun setelah
era pembangunan jalan pos Trans-Java (era Daendels). Jalan pos ini
menghubungkan utara di Gresik dengan selatan di Pasoeroang melalui Soerabaja.
dan informasi yang akurat. Meski demikian, nama Roode Brug di Surabaya sudah
diberitakan tahun 1858 (De Oostpost: letterkundig, wetenschappelijk en
commercieel nieuws- en advertentieblad, 25-02-1858). Disebutkan roode brug ini
di Kembang Jepoon. Ini juga berarti nama
Kembang Jepoon paling tidak sudah muncul tahun 1858.
dilakukan (diintegrasikan) bersamaan dengan pembangunan Rumah Residen yang
baru. Pembangunan dua situs utama di Soerabaja ini antara tahun 1830 dan 1858.
Kapan tepatnya masih memerlukan penelusuran lebih lanjut.
![]() |
Java-bode, 21-05-1875 |
Merah di Buitenzorg tidak diketahui secara pasti kapan dibangun. Namun
demikian, jembatan yang menghubungkan pusat Kota Buitenzorg dengan Land Semplak
ini sudah terdeteksi namanya pada tahun 1855 dengan nama Roode Brug (Java-bode:
nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-07-1855).
Penyebutan dengan nama Jembatan Merah untuk Roode Brug di Buitenzorg baru
muncul tahun 1875. Seorang pemasang iklan di surat kabar Java-bode: nieuws,
handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 21-05-1875 menulis
Djambatang Merah. Jembatan Merah sendiri berada di Kampong Gardoe. Disebut
gardo karena di tempat itu terdapat
gardu listrik (kini, Kantor PLN Bogor).
Belanda sudah sangat berkembang. Insinyur-insinyur Belanda cukup piawai untuk
urusan konstruksi air seperti kanal, bendungan dan irigasi. Jembatan pertama
yang dibangun di Hindia Belanda adalah Jembatan Buitenzorg (kini Jembatan
Warung Jambu) di atas sungai Tjiliwong pada era Daendels. Jembatan kedua di
atas sungai Tjiliwong adalah Jembatan Kwitang di Batavia yang menghubungkan
Oosterweg dengan Westerweg di Weltevreden menuju
Tanabang (lihat Bataviasche koloniale courant, 26-10-1810). Setelah Buitenzorg dan Batavia, konstruksi jembatan
berikutnya dibangun di Semarang dan Sourabaja.
![]() |
Jembatan terpanjang di Hindia Belanda (-18791883) |
terdapat di Afdeeling Padang Sidempoean yang berada di atas sungai Batangtoro. Jembatan
ini menghubungkan Kota Sibolga dengan Kota Padang Sidempoean. Jembatan
Batangtoroe dibangun tahun 1879 dan selesai dibangun tahun 1883. Jembatan ini
panjangnya 110,23 meter dan lebar 5.54 meter yang dikerjakan oleh arsitek Ir.
A. Eisses. Bahan-bahan yang digunakan selain beton, besi juga menggunakan kayu
yang dengan panjang 30 meter dengan lebar 60 cm. Lokasi jembatan ini berada di
daerah hilir jembatan rotan (yang lama) yang mengambil lebar sungai dengan
kedalaman sungai yang rendah dimana diantara dua sisi sungai terdapat pulau.
Deskripsi jembatan ini dapat dibaca dalam Sumatra-courant: nieuws- en
advertentieblad, 08-05-1883. Disebutkan bahwa jembatan ini kala itu adalah
kebanggaan keberhasilan sipil di Nederlandsch Indie. Pembangunan jembatan ini
menelan biaya f140.000 (dan juga menelan banyak korban karena jatuh dan
hanyut). Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang yang pernah ada (hingga tahun
1883).
![]() |
Jembatan teknologi tradisional |
Jembatan Merah Surabaya
atau Roode Brug di bangun di atas Kali Mas (eks sungai Soerabaja) sendiri
panjangnya kala itu sekitar 30 meter. Jika membandingkan dengan Jembatan
Batangtoroe yang panjangnya 110 meter, panjang jembatan Batangtoroe sekitar
empat kali panjang Jembatan Merah. Namun demikian, sebelum introduksi jembatan
teknologi Eropa/Belanda tersebut, nenek moyang Indonesia sudah sejak lama
memiliki pengetahuan sendiri tentang konstruksi jembatan: ada yang terbuat dari
rotan dan ada yang terbuat dari bambu. Jembatan teknologi tradisional di sungai
Soerabaya sesungguhnya bukan di lokasi Roode Brug tetapi agak ke hulu di dekat
Rumah/kraton Bupati (suatu jembatan teknologi bambu persis di lokasi jembatan
Bibis).
Jembatan di Era Perang Kemerdekaan
Surabaya. Jembatan Merah di Bogor juga menjadi lokasi pertempuran. Hal ini juga
yang terjadi di Jembatan Batang Toroe. Jembatan memang strategis untuk
pertempuran yang didahului penghadangan dan penyergapan.
Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang
digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan
peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena
saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber
primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi
karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang
disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan
kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.