*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejatinya bermula dan didasarkan pada suatu pertemuan
organisasi-organisasi kebangsaan pada tahun 1927 di Batavia yang dikenal
sebagai Permoefakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Dalam pertemuan itu hadir antara lain Sumatranen Bond dan Boedi Oetomo serta
Perhimpoenan Nasional Indonesia (PNI) yang langsung diwakili oleh Ir. Soekarno.
Secara aklamasi MH Thamrin (Kaoe Betawi) ditunjuk sebagai ketua dan Parada
Harahap (Sumatranen Bond) sebagai sekretaris.

organisasi sosial (Societeit) yang didirikan oleh orang-orang Eropa-Belanda.
Societeit pertama didirikan pada tahun 1815 di Batavia dengan nama Societeit
Harmonie yang beralamat di Rijswick (asal-usul nama simpang Haroni di Jakarta, posisi
GPS gedung sudah menjadi bagian komplek Istana). Masih di Batavia muncul
societeit Concordia (sama dengan nama benteng di Koepang). Dalam
perkembangannya didirikan di berbagai kota seperti Soerabaja, Semarang, Padang,
Macassar, Bandoeng, Medan dan lainnya. Dari societeit-societeit inilah orang
pribumi belajar berorganisasi membentuk organisasi sosial sendiri. Yang pertama
dibentuk di Padang tahun 1900 dengan nama Medan Perdamaian. Lalu kemudian
bermunculan di berbagai tempat seperti tahun 1908 di Batavia didirikan Boedi
Oetomo dan di Leiden (Belanda) Indische Vereeniging (baca: Perhimpoenan
Hindia). Masih di Belanda, pada tahun 1917 didirikan Sumatra Sepakat (yang di
Batavia disebut Sumatranen Bond).
Bagaimana
sejarah organisasi kebangsaan Timor? Seperti disebut pada judul artikel ini didirikan dan
mendapat pengesahan pemerintah tahun 1922 dengan nama Timorsch Verbond berbasis
di Macassar. Mengapa tidak di Koepang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Societeit Timorsch Verbond di
Macassar
Statuta
asosiasi (vereeniging) Timorsch Verbond di Makasser telah disetujui berdasarkan
keputusan pemerintah dan oleh karena itu asosiasi tersebut diakui sebagai badan
hukum (lihat De Preanger-bode, 11-06-1922). Berita ini mengindikasikan
organisasi sosial orang Timor (Timor Groep atau Kepulauan Timor) didirikan di
Macassar. Mengapa di Macassar dan bukan di Koepang, tentu saja ada alasannya. Hal
ini juga sebelumnya (Januari 1917) dengan organisasi sosial (asosiasi atau
vereeniging) orang Sumatra tidak didirikan di Padang Sidempoean (Tapanoeli)
tetapi justru diproklamirkan di Utrecht (Leiden).
Organisasi sosial pribumi pertama didirikan tahun
1900 di kota Padang (province Sumatra’s Westkust). Organisasi (societeit) yang
diberi nama Medan Perdamaian ini diinisiasi oleh seorang mantan guru dan
pemilik percetakan dan penerbit surat kabar berbahasa Melayu Pertja Barat Dja
Endar Moeda yang juga menjadi presidennya. Perhimpoenan Medan Perdamaian
bersifat nasional, hal ini terindikasi dari sumbangan yang diberikan
organisasasi ini pada tahun 1902 ke Semarang (Midden Java) sebesar f14.000
untuk tujuan peningkatan pendidikan pribumi. Lalu pada bulan Mei 1908 di
Batavia oleh sejumlah mahasiswa STOVIA yang diorganisasi oleh Raden Soetomo dkk
dengan nama Boedi Oetomo. Namun menjelang kongres pertama Boedi Oetomo di
Djogjakarta, organisasi Boedi Oetomo terkooptasi oleh para pejabat dan pemimpin
lokal di Jawa yang awalnya berwawasan nasional (R Soetomo dkk) bergeser menjadi
bersifat kedaerahan (hanya terbatas di Jawa, Madura dan Bali). Pada bulan
Oktober 1908 Soetan Casajangan menginisiasi semua mahasiswa pribumi di Belanda
berkumpul di tempat tinggalnya di Leiden untuk mendirikan asosiasi dengan nama
Indische Vereeniging (Perhimpoenan Hindia). Soetan Casajangan secara aklamasi
ditunjuk Soetan Casajangan sebagai presidennya. Sehubungan dengan semakin
banyaknya mahasiswa pribumi di Belanda pada bulan Januari 1917 sejumlah anggota
Indische Vereeniging membentuk asosiasi mahasiswa asal Sumatra dengan mengusung
wawasan nasional (sesuai dengan Indische Vereeniging) dengan nama Sumatra
Sepakat yang diketuai oleh Sorip Tagor (kemudian namanya menjadi Sumatranen
Bond). Pada tahun 1921 Dr Soetomo dkk di Belanda mengubah nama Indische
Vereeniging menjadi Indonesiache Vereeniging yang kemudian pada tahun 1924
Mohamad Hatta dkk mengubah lagi nama Indische Vereeniging menjadi Perhimpoenan
Indonesia (PI). Rajieoen Harahap gelar Soetan Casajangan adalah adik kelas
Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda di sekolah guru (kweekschool) Padang
Sidempoean. Dja Endar Moeda, Soetan Casajangan dan Sorip Tagor Harahap
sama-sama kelahiran Padang Sidempoean (Tapanoeli). Sorip Tagor Harahap kelak
dikenal sebagai kakek buyut (ompung) dari artis Risty Tagor dan Inez Tagor
serta Deisti Tagor (istri Setya Novanto).
Statuta
perhimpoena Timorsch Verbond yang didirikan di Macassar, setahun kemudian, pada
tahun 1922 direvisi (lihat De nieuwe vorstenlanden, 24-08-1923). Disebutkan telah
diamandemen Pasal 3 dan Pasal 17 anggaran dasar (status) asosiasi Timorsch
Verbond. Tidak begitu jelas apa isi dua pasal baru ini. Lalu muncul pertanyaan
mengapa harus berubah? Perlu
penggalian data lebih lanjut. Yang jelas perubahan ini terjadi setelah nama
Indische Vereeniging di Belanda oleh Dr Soetomo dkk tahun 1921 diubah menjadi
Indonesiasche Vereeniging.
Societeit orang-orang Eropa-Belanda cenderung
lebih berdamaii dengan pemerintah. Namun organisasi kebangsaan (vereeniging)
pribumi lebh cenderung independen terhadap pemerintah tetapi memihak kepada
penduduk (karena dasar pembentukan organisasi kebangsaan adalah misi untuk
melindungi dan membangun penduduk secara berkeadilan). Pengurus organisasi
kebangsaan pribumi menjadi semacam lembaga yang dihubungi penduduk jika
penduduk atau individu bermasalah dengan aparatur pemerintah.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Perkoempoelan Kebangsa’an
Timor di Batavia
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.