*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Tidak
hanya Timor Timur (Timor Leste) juga ada Timor Laut. Lantas dimana letak Timor
Laut? Tentu saja sudah dilupakan terbenam di dasar
laut, karena itu terjadi di masa lampau. Akan tetapi sejarah adalah sejarah, maka
sejarah Timor Laoet perlu diangkat kembali sebagai bagian sejarah
(pulau) Timor, dari pulau Timor mendapatkan namanya. Namun pada masa kini,
Timor Laoet yang namanya sebagai Kepulauan Tanimbar tidak masuk wilayah Nusa
Tenggara Timur atau Timor Leste tetapi menjadi masuk wilayah Provinsi Maluku
(Kabupaten Kepulauan Tanimbar).

kumpulan pulau-pulau. Pulau terbesar adalah Pulau Yamdena. Pulau-pulau lainnya
adalah Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Sera, Pulau Wuliaru, Nitu, Wotar,
Labobar, Molu, Maru dan Fordata. Kota terbesar di Pulau Yamdena adalah
Saumlaki. Kota-kota lainnya adalah kota Larat di Pulau Larat. Kota Adaut di
Pulau Selaru dan kota Seira di Pulau Sera. Pada tahun 2008 Kabupaten Maluku
Barat Daya dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan
ibu kota di Saumlaki (Pulau Yamdena). Pada tahun 2019 nama Kabupaten Maluku
Tenggara Barat diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar (sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara
Barat Menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar). Dengan pembentukan kabupaten baru
dan perubahan namanya menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar seakan mengingatkan
kembali nama Timor Laoet di masa lampau.
Bagaimana
sejarah Timor Laoet atau Sejarah (kabupaten) Kepulauan Tanimbar? Satu yang pasti kabupaten Kepulauan Tanimbar masuk
wilayah Provinsi Maluku. Tentu saja sejarah kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan
nama lama Timor Laoet haruslah dipandang dari dua sisi: sejarah lama Pulau
Timor dan sejarah lama Kepulauan Tanimbar. Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
ntuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Timor Laoet di Tanimbar: Antara
Pulau Timor dan Pulau Aru
Nama
(pulau) Timor sudah dikenal sejak lama. Dalam peta yang dibuat Pedro Reinel
pada tahun 1517 sudah diidentifikasi nama pulau Solor dan pulau Timor. Arah
pembuatan peta dari utara khatulistiwa. Besar dugaan hal itu dilakukan karena
orang-orang Portugis berbasis di Malaka dan seputar Laut Cina.
Dalam peta-peta yang lain, pulau Timor
digambarkan sebagai pulau terjauh di selatan. Dalam peta-peta Portugis nama
Timor Laoet belum teridentifikasi.
Nama
Timor Laoet paling tidak baru diidentifikasi pada Peta 1669 yang dibuat oleh
Johan Balaeu. Peta ini menggambarkan wilayah dari Straat van Sapy hingga menuju
timur Timor (laoet) en Tenimbar dan dari Celebes hingga bagian timur dari pulau
Halemahera. Dalam peta ini Tenimbar adalah nama pulau besar di kepulauan Timor
Laoet. Diidentifikasi sebagai Timor Laoet karena letaknya di wilayah Timor
lautan, antara Pulau Timor dan (kepulauan) Aroe.
Pada era Portugis, pulau-pulau di selatan
Maluku dan Celebes yang dianggap penting adalah Pulau Solor dan Pulau Timor.
Bahkan pulau Flores belum dianggap penting dan hanya diidentifikasi nama
tanjung yang disebut Cabo das Florest. Dalam perkembangannya (pada era VOC)
nama pulau Flores mendapatkan namanya dari nama tanjung tersebut. Dalam hal ini
nama Flores nama pemberian (merujuk pada Portugis) sementara nama Timor dan
Solor merujuk pada nama asli. Timor dalam bahasa Melayu adalah timur karena
diduga pulau terbesar di timur kepulauan Sunda Kecil, sedangkan Solor menurut
beberapa ahli geografi Belanda diduga merujuk pada nama (pulau) Selayar (di
dekat Celebes).
Pengidentifikasian
Timor Laoet diduga terkait dengan arah navigasi pelayaran Belanda (VOC), yang
berbeda dengan arah navigasi pelayaran Portugis. Arah navigasi pelayaran
Belanda sejak awal bermula di Banten (Jawa) ke arah timur ke Maluku, sedangkan
Portugis dari Malaka melalui Laut Cina ke pantai utara Borneo dan Celebes ke
Maluku hingga ke selatan. Seperti disebut di atas pada era Portugis pulau
Tanimbar (Timor Laoet) belum dianggap penting, dan baru kemudian menjadi penting
pada era Belanda (VOC).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Timor Laoet Antara Era
Portugis dan Era Belanda (VOC)
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.