*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Apakah ada narasi sejarah Kalianda? Sejauh ini
tidak terinformasikan. Okelah, sudah waktunya narasi sejarah Kalianda ditulis.
Akan tetapi darimana dimulai, apakah dari kota Kalianda sendiri? Apakah dalah
hal ini Kalianda merujuk pada nama Kali Anda (sungai Anda)? Mengapa tidak way
Anda? Okelah, way dan kali adalah sama dan belum tentu Anda dalam hal ini anda
dalam bahasa Indonesia sekarang.
Kalianda
adalah sebuah kecamatan yang juga Ibukota dari Kabupaten Lampung Selatan, di
provinsi Lampung. Kecamatan ini terletak di kaki Gunung Rajabasa. Kalianda juga
terletak di tepi pantai di sepanjang Teluk Lampung. Asal Kata Kalianda konon
berasal dari kata way (air) dan handak (putih). Kalianda menjadi ibu kota
kabupaten Lampung Selatan sejak tahun 1982 (Wikipedia). Dalam sumber lain
disebutkan kota Kalianda memiliki sejarah sendiri dalam pertarungan sengit
selama lima jam menjadi pertempuran hidup mati para pahlawan Kalianda yang kini
dimakamkan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kalianda. Sebanyak 12 pejuang tewas
dalam peperangan melawan belanda tahun 1949 yang dipimpin Kolonel Makmun
Rasyid.
Lantas bagaimana sejarah Kalianda, mengapa tidak
Waianda? Seperti disebut di atas, sejauh ini sejarah Kalianda kurang
terinformasikan. Ada baiknya dimulai menulis narasi sejarah Kalianda dengan melacak
data sejarah wilayah Kalianda, bahkan sejak zaman kuno. Lalu bagaimana sejarah Kalianda,
mengapa tidak Waianda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Kalianda, Mengapa Tidak Waianda? Menulis Narasi, Melacak
Sejarah Wilayah Kalianda Sejak Zaman Kuno
Tunggu deskripsi lengkapnya
Menulis Narasi, Melacak Sejarah Wilayah Kalianda Sejak
Zaman Kuno: Mulai dari Gunung Radja Basa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.