Sejarah

Sejarah Lombok (14): Sejarah Dompu, Tetangga Tambora; Mengapa Nama Pulau Sumbawa, Bukan Dompu atau Bima?




false
IN



























































































































































*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Lombok dalam blog ini Klik Disini
 

Berdasarkan peta-peta lama, nama pulau Sumbawa
ditulis dengan nama Cumbava, suatu pulau yang dibedakan dengan pulau Lombok. Pada
peta yang lebih baru (Peta 1675) nama-nama tempat di pulau Sumbawa hanya
diidentifikasi di pantai utara pulau (seperti halnya di pulau Lombok dan pulau
Bali). Apa yang menjadi dasar penamaan pulau tersebut dengan nama Sumbawa
? Apakah nama suatu tempat atau nama suatu (yang
menjadi) kerajaan? Dalam kisah lama (Pararaton) tidak menyebut nama Sumbawa,
tetapi hanya menyebut Dompo [Dompu] dan Gurun. Sejumlah penulis
menginterpretasi Gurun adalah Lombok.

Peta 1675

Nama Lombok sudah
diidentifikasi di dalam laporan ekspedisi pertama Belanda yang dipimpin oleh
Cornelis de Houtman (1597). Seperti yang terdapat pada Peta 1660 (atau
sebelumnya) nama Sumbawa diidentifikasi untuk menunjukkan pulau di timur pulau
Lombok. Dalam catatan Kasteel Batavia (Daghregister) terdapat nama-nama
kerajaan Bima,
Dompu,
Tambora dan Sumbawa. Namun anehnya, nama Lombok atau Selaparang tidak terdapat
dalam
catatan Kasteel Batavia.
Why? Perdagangan dari Lombok (Selaparang) menjadi feeder untuk
pelabuhan-pelabuhan di Bima,
Dompu, Tambora dan Sumbawa (serta Bali).

Pertanyaannya: Jika nama Dompu yang disebut
pertama, lalu mengapa nama pulau disebut Sumbawa
? Pada era VOC nama Dompu dan Sumbawa adalah
nama-nama kerajaan sebagaimana kerajaan-kerajaan Bima dan Tambora. Okelah itu
satu hal. Hal lain yang menjadi perhatian adalah bagiamana sejarah Dompu? Untuk
enambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Peta 1660

Sumber
utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat
kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*. Peta 1660 Peta 1675

Nama Dompu
Dimana posisi GPS kerajaan Dompu di era Belanda
(VOC) berbeda pada era Portugis. Semua penulis-penulis pada masa kini,
mengidentifikasi letak kerajaan Bima berada di teluk Bima. Namun jika
memperhatikan peta-peta Portugis, kerajaan yang berada di teluk Bima tersebut
adalah kerajaan Dompu. Tampaknya, kerajaan Bima yang berada di depan (pantai
utara) telah mengakuisisi wilayah kerajaan Dompu (di teluk Bima) dan kerajaan
Dompu sendiri bergeser ke belakang (ke arah pantai barat). Kerajaan Tambora
juga telah diakusisi kerajaan Bima, dan kerajaan Tambora relokasi ke wilayah
eks kerajaan Bima.

Pulau Sumbawa (Peta Portugis)

Sumber
Belanda tidak selalu cukup untuk menjelaskan latar belakang sejarah nama-nama
tempat dan pulau di Indonesia. Sumber-sumber Portugis dan Inggris dapat digunakan
untuk melengkapi sumber-sumber Belanda. Belanda dan Inggris di nusantara adalah
sejaman, Sedangkan Portugis hampir satu abad lebih awal. Sumber-sumber Portugis
juga menjadi rujukan Belanda dan Inggris. Orang Portugis sangat piawai dalam
pembuataan peta-peta awal, termasuk peta Bali, Lombok dan Soembawa. Pulau
Sumbawa (Peta Portugis)

Pada peta Portugis (yang disalin pada awal era
VOC/Belanda), posisi GPS kerajaan Dompu berada di muara sungai di pantai utara
pulau Soembawa (di sebelah timur teluk). Sementara kerajaan Bima juga berada di
pantai utara (sebelah barat teluk).
Pulau Sumbawa (Now)

Mengapa
terjadi posisi kerajaan Bima, kerajaan Tambora dan kerajaan Dompoe, besar
dugaan terjadi pada awal era VOC. Besar dugaan VOC telah membantu kerajaan Bima
dalam perang melawan kerajaan Dompoe. Akibatnya posisi kerajaan Bima
dipindahkan ke teluk, sementara kerajaan Dompoe telah relokasi ke pedalaman,
wilayah yang telah ditinggalkan oleh Portugis. Menghilangnya Portugis di pulau
Somebawa diduga telah diusir oleh VOC (Portugis hanya tersisa di Timor). Kerajaan
Tambora juga telah ditaklukkan oleh kerajaan Bima. Kerajaan Tambora relokasi ke
wilayah yang marjinal di barat kerajaan Bima (sekitar gunung—Tambora). Kerajaan
Sanggar juga telah ditaklukkan kerajaan Bima. Berdasarkan peta Portugis
tersebut, kerajaan Sanggar menempati wilayah eks kerajaan Bima. Eks kerajaan
Sanggar inilah yang kemudian ditempati oleh kerajaan Tambora. Boleh jadi latar
belakang inilah yang menyebabkan kemudian hubungan antara pemerintah VOC dan
kerajaan Bima sangat intim. Kerajaan Bima telah ditinggikan posisinya di
kawasan (pulau Soembawa). Kejayaan kerajaan Dompo, Tambora dan Soembawa di era
Portugis telah meredup dan kerajaan yang berjaya kemudian hanya kerajaan Bima
(era VOC).

Lalu kapan perubahan-perubahan tersebut terjadi? Besar dugaan sebelum Belanda berhasil menaklukkan
Portugis di (pulau) Timor. Belanda pada tanggal 20 April 1613 telah
menaklukkanPortugis di pantai barat daya Timor (lihat Verhandelingen van het
Bataviaasch genootschap, der konsten en weetenschappen, 1781). Disebutkan penaklukkan
Portugis ini terjadi di Fort Concordia di kampong Copuang [Kupang]. Sehubungan
dengan penalukkan Timor barat daya ini, Portugis telah memindahkan pos utamanya
dari Lisao ke Dilli.
Kerajaan Dompu (Peta 1681)

Pada awal kehadiran
Belanda di Hindia, sejumlah pertempuran antara Belanda dan Portugis terjadi,
Pertempuran pertama di Amboina pada tahun 1605. Besar dugaan Belanda telah
mengusuir Portugis di pulau Soembawa antara tahun 1605 dan 1613. Sebagaimana
diketahui Belanda merelokasi pos utamanya dari Amboina pada tahun 1619 dengan
membangun benteng kasteel Batavia di muara sungai Tjiliwong (Batavia). Sejak di
Batavia inilah Belanda (VOC) semakin digdaya dan mampu bersaing dengan
Portugis. Pada tahun 1644 VOC juga berhasil mengalahkan Portugis di Malaka.
Praktis Portugis hanya menyisakan Timor (timur). Sebelumnya, pada ekspedisi
Cornelis de Houtman pada tahun 1597 telah melakukan perjanjian dengan
(kerajaan) Bali. Dari Bali semua pengetahuan Belanda untuk menguasai seluruh
pulau-pulau Soenda kecil (kecuali bagian timur pulau Timor) dimulai. Pada
ekspedisi Belanda kedua (1598) ekspedisi tidak hanya memetakan kembali Lombok
(teluk Lombok) juga pantai utara pulau Sumbawa (termasuk teluk Bima dan pulau
Sangeang).

Pada peta yang dibuat tahun 1681 pulau Soembawa
dipetakan secara lebih detail. Semua pantai-pantai utara pulau telah diukur
kedalaman lautnya. Ini berarti ukuran kedalaman laut di teluk (Bima) dapat
diperbanding dengan pengukuran tahun 1598. Pada Peta 1681  kerajaan-kerajaan yang diidentifikasi adalah
Bima, Tambora, Dompoe dan Pekat. Kerajaan Soembawa dan kerajaan Sape tidak
diidentifikasi sebagai kerajaan. Nama Soembawa hanya diidentifikasi sebagai
negorij (kampong) Soebawa (berada di pedalaman kota Sumbawa Besar yang sekarang).
Letak geografis kerajaan-kerajaan yang diidentifikasi pada Peta 1681 itu persis
seperti peta-peta selanjutnya (hingga sekarang).

Tunggu deskripsi lengkapnya
Karajaan Dompu pada Era VOC
Tunggu deskripsi lengkapnya
Karajaan Dompu dan Gunung Tambora (1815)
Semua kerajaan-kerajaan di pulau Sumbawa semasa
era VOC sangat makmur. Perdagangan sangat hidup yang berpusat di pelabuhan Bima
(tempat dimana residen berada). Namun menjadi hari kelam bagi semua
kerajaan-kerajaan di pulau Soembawa saat terjadinya letusan gunung Tambora (di
kerajaan Tambora). Kerajaan Dompo yang bertetangga dekat dengan kerajaan
Tambora memiliki dampak yang kurang lebih sama. Hancur.
Pemerintah
VOC dibubarkan pada tahun 1799. Kerajaan Belanda membentuk Pemerintah Hindia Belanda.
Namun belum sepenuhnya pembentukan cabang-cabang pemerintah efektif, dan
perdagangan antara Batavia dengan pulau-pulau di luar Jawa, terjadi pendudukan
Inggris pada tahun 1811. Seperti pada era VOC, di Bima ditempatkan pejabat
pemerintah setingkat residen. Pada bulan April 1815 terjadi letusan gunung
Tambora.
Menurut pendataan yang dilakukan yang dirangkum
oleh Jung Huhn menyatakan bahwa hanya tersisa sebanyak 40 orang penduduk
kerajaan Dompu (lihat Java, zijne gedaante, zijn plantentooi en inwendige bouw,
1853-1854). Disebutkan dua kerajaan yang terdekat dengan TKP yakni kerajaan Pekat
dan kerajaan Tamboro hanya survive tiga orang dan kerajaan Soembawa penduduknya
yang selamat tidak lebih dari 26 orang.
Selain
penduduk yang tersisa dari empat kerajaan di sekitar gunung Tambora ini sangat
sedikit, sejumlah tertentu penduduk dari empat kerajaan ini pada saat kejadian
berada di luar wilayah apakah karena tengah berdagang atau karena bertugas
membantu pemerintah pendudukan Inggris. Sejak era VOC, penduduk dari lima
kerajaan yang berada di pulau Sumbawa sudah ada yang berdomisili di Batavia
atau tempat-tempat lain.
Kebudayaa Dompu yang telah terbentuk ratusan
tahun (bahkan sejak era Majapahit) telah hilang terkubur seiring dengan
hilangnya ribuan penduduk (kerajaan) Dompu. Tidak hanya penduduk yang hilang
kekayaan penduduk kerajaan Dompu juga turut hilang, sebagian sebagian terbakar
dan sebagian terkubur di bawah lapiran debu yang sangat tebal.

Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top