Dari
deskripsi ini Laboehan Tjarik tempo doeloe di pantai utara (pulau) Lombok
saling dipertukarkan dengan nama Baijan [Bayan]. Sedangkan Soegian berada di
pantai utara Lombok sebelah timur (kini masuk wilayah kecamatan Sambelia,
kabupaten Lombok Timur). Dua pelabuhan ini merujuk pada lereng gunung Rindjani
sebelah utara. Heinrich
Zollinger mendeskripsikan lebih lanjut bahwa di sebelah utara kita temukan beberapa
tempat di belakang teluk yakni di telok Rombeh, Telok Dalam, Laboean Menoenga Roejoek,
Toeban, Sesaït, Baijan, Laboean Bira, Laboean Tjarik dan Suegian, tidak ada
yang terkenal atau yang dapat melayani melawan angin SE. Hanya teluk Soegian
tampaknya menjadi yang terbaik dan paling banyak dikunjungi, tetapi tidak
pernah bisa menjadi yang terbaik untuk mendarat jika terjadi badai.
pedakiannya ke gunung Rindjani menemukan danau Sagara. Disebutkannya hanya
berhasil mencapai mahkota gunung yang disebut gunung Sankarean. Beberapa ratus
kaki di atas danau, dimana hanya danau ini yang dapat didekati dari sisi utara gunung
yang keluar melalui tanah Baijan. Dalam
deskripsi ini, satu jalan termudah untuk mendekati danau Sagara hanya melalui
Bajan. Dengan kata lain, Bajan dan danau Sagara telah terhubung sejak lama.
Bajan adalah suatu district di pulau Lombok.
![]() |
Topografi Bajan (Peta 1894) |
Berdasarkan
catatan Heinrich Zollinger, pulau ini (Lombok] dibagi menjadi sejumlah besar lanskap
(semacam kabupaten) dan district (semacam kecamatan) dengan rentang yang sangat
berbeda. Pantai utara distrik terbesar adalah Baijan, wilayah tengah adalah distrik
Praija. Secara umum distrik-distrik ini mencerminkan distrik-distrik jaman kuno
(penduduk) Sasak [kerajaan Selaparang] dari mana mereka terbentuk. Hanya
bagian-bagian yang terpadat di pulau ini dibagi menjadi banyak distrik dan
subdistrik. Dewan setiap distrik dipimpin oleh gusti atau ida atau dewa. Mereka
tidak tinggal di distrik yang harus mereka bina tetapi di Mataram.
district pada era Bali Selaparang sama dengan pembagian wilayah di jaman kuno
(kerajaan Lombok Selaparang), pada permulaan pembentukan cabang Pemerintah
Hindia Belanda tahun 1895, pulau Lombok juga dibagi ke dala wilayah yang kurang
lebih sama dengan rezim sebelumnya (Bali Selaparang) yang terdiri dari 12
district. District Bajan dimasukkan ke wilayah Onderafdeeling West Lombok.
![]() |
Peta 1896 |
Semua
distrik-distrik di pulau (afdeeling) Lombok dikelompokkan menjadi tiga wilayah
administratif Onderfadeeling: West, Oost dan Midden. Onderafdeeling West Lombok
meliputi distrik Ampenan en Ommelanden, distrik Tandjoeng, district Bajan dan
distrik Geroeng. Sementara di Onderafdeeling Oost Lombok meliputi Rarang,
Sakra, Masbagik dan Pringgabaya, sedangkan Onderafdeeling Midden Lombok
meliputi Praja, Djonggat, Batoe Kliang dan Kopang.
adalah Onderafdeeling Oost Lombok yang dibatasi oleh sungai Poetik yang berhulu
di danau Sagara gunung Rindjani. Sedangkan batas wilayah district Bajan di
sebalah barat adalah district Tandjong yang dibatasi oleh sungai Segare. Berdasarkan
Peta 1896 kota Bajan terletak di pedalaman dimana kepala distrik berkedudukan.
Kota Bajan terhubung dengan jalan darat ke pelabuhan Laboehan Tjarik. Jenis jalan
yang serupa juga dari kota Bajan terhubung dengan kampong Sembaloen Lawang.
disebutkan Zollinger (1847) danau Sagara terbuka ke pantai utara melalui sungai
Poetik. Juga seperti disebutkan Zollinger bahwa untuk mencapai Sembalun Lawang
dilalui dengan jalan yang agak sulit dari Priggabaja. Oleh karena wilayah
administrasi masih berdasarkan jaman kuno, maka antara ibu kota distrik Bajan
dan ibu kota distrik Priggabaja terhubung melalui darat via Sembalun Lawang.
Sebagaimana diketahui ibu kota kerajaan Selaparang tempo doeloe berada di
sekitar Priggabaja. Dengan kata lain kota Bajan sejak tempo doeloe terhubung ke
laut di Laboehan Tjarik dan juga terhubung ke pedalaman melalui Sembaloen
Lawang.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com