Sejarah

Sejarah Madura (48): Haji di Madura, Orang Madura Naik Haji; Orang Batak Naik Haji dan Sejarah Perjalanan Haji Tempo Doeloe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Orang Madura Naik Haji. Demikian judul buku
yang ditulis Abdul Mukti Thabrani diterbitkan Diva Press, 2017. Haji sendiri
adalah rukun Islam. Buku tersebut telah menambah daftar buku terdahulu: Orang
Jawa Naik Haji (1983) dan Orang Batak Naik Haji (2002). Buku Orang Batak Naik
Haji ditulis oleh Baharuddin Aritonang yang sekampong dengan saya di Padang
Sidempuan. Saya belum pernah bertemu dengan beliau secara langsung, tetapi kami
berdua pernah menyampaikan materi dalam satu seminar online (webinar) tanggal 28
Oktober 2021 dalam memperingati Sumpah Pemuda dengan tema: ‘Sejarah Pergerakan Pemuda
Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) di Kancah Nasional’. 


Naik
Haji di Masa Kolonial menutip buku Hadji Tempo Doeloe: Kisah Klasik Berangkat
Haji Zaman Dahulu oleh Emsoe Abdurrahman. MCP Publishing, 2016. Buku ini
mencatat sejarah tragis jamaah haji di masa tersebut. RAA Wiranatakusuma, salah
seorang pencatat fenomena haji saat itu, melakukan ibadah haji adalah
penderitaan hidup yang sangat mungkin berujung pada kematian (hlm. 197).
Apa yang dikatakan Wiranatakusuma didukung
oleh data arsip pemerintah Belanda bahwa dari jumlah jamaah haji Hindia Belanda
(Indonesia), lebih separo yang tidak pulang ke kampung halamannya (hlm. 21).
Mereka boleh jadi meninggal dunia karena kelelahan, kehabisan bekal, dibunuh
para perampok di pedalaman Hijaz atau dijual sebagai budak. Snouck Hurgronje
menulis bahwa dia pernah bertemu dengan seorang haji asal Jawa yang
menghabiskan waktu 3 tahun perjalanan ke Makkah (hlm. 17). Pada awal abad 19, persoalan
transportasi bisa diatasi. Namun, belum tuntas menyelesaikan tragedi jamaah
haji sepenuhnya banyak jamaah haji yang ditipu sehingga bekal mereka habis
sebelum sampai di Makkah (hlm. 29). Sebagian lagi sampai ke Makkah, namun tidak
sempat pulang karena semua harta mereka diperas habis-habisan oleh syekh
tersebut, paling tragis, mereka dirampok, dibunuh atau dijual sebagai budak di
pedalaman Hijaz (hlm. 196). Pemerintah kolonial mengeluarkan peraturan agar
semua jamaah haji memiliki pas perjalanan yang ditandatangani pemerintah
Belanda dan konsulat Belanda yang ada di Jeddah. Buku ini tidak hanya
menyajikan data-data historis yang diambil dari arsip dan buku yang ditulis
penulis Belanda serta peneliti Indonesia, namun juga menyertakan gambar penting
kapal uap serta penampilan jamaah haji saat itu
(https://radarmadura.jawapos.com/).

Lantas bagaimana sejarah haji di Madura, dan orang
Madura naik Haji? Seperti disebut di atas, haji adalah rukun Islam. Oleh karenanya
menjadi kewajiban setiap pribadi. Dalam hal ini buku dan sejarah perjalanan
haji menjadi menarik dimana orang Madura, orang Batak dan orang Jawa naik haji menjadi
judul buku. Dalam hal ini kita tidak sedang membicarakan buku-buku tersebut
tetapi tentang sejarah haji dan perjalanan haji itu sendiri. Lalu bagaimana sejarah
haji di Madura, dan orang Madura naik Haji? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Haji di Madura, Orang Madura Naik Haji; Orang Batak
Naik Haji dan Sejarah Perjalanan Haji Tempo Doeloe

Tunggu deskripsi lengkapnya

Orang Batak Naik Haji dan Sejarah Perjalanan Haji
Tempo Doeloe: Dja Endar Moeda dan Buku Orang Madura Naik Haji

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top