*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa Cina di blog ini Klik Disini
Di dalam buku berjudul Orang Indonesia jang Terkemoeka
di Djawa yang terbit pada tahun 1944 tentulah tidak ada nama orang Cina.
Mengapa? Fakta bahwa pada masa Pemerintah Hindia Belanda orang Cina dengan
identitas diri sebagai orang Tionghoa sudah menjadi orang Indonesia. Satu yang
jelas orang Cina umumnya menentang kehadiran Jepang di Indonesia (sebab sebelumnya
Jepang menginvasi Tiongkok di Mansuria). Okelah. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, dalam serial artikel ini akan
mendeskripsikan orang-orang Cina terpeladjar di Indonesia pada masa Pemerintah
Hindia Belanda.

Sejarah Bangsa Cina di Kepulauan
Banda. Isra Amin Ali. Regering Reglement tahun 1854. Di era itu juga, dalam
tata kota Neira, Belanda membagi 3 area besar yaitu : 1. Dutch Colonial Town, kawasan ini merupakan pemukiman pejabat serta
warga berkebangsaan Belanda – terletak di Desa Dwiwarna, 2. Chinesse Quarter, kawasan
ini terletak di Desa Nusantara, dan 3. Arabian Quarter, kawasan ini terletak di
Desa Kampung Baru. Untuk mempermudah koordinasi dan kontrol atas aktivitas yang
dilakukan, maka pemerintah Kolonial Belanda mengangkat pemimpin di
masing-masing komunitas Cina dan Arab yang dikenal dengan istilah
“Kapitein “. Pada awal abad ke-20 di Banda Neira yang menjadi
Kapitan Cina marga Kok sedangkan Kapitan Arab adalah Syech Said bin Abdullah
Baadilla. Sebagai informasi tambahan bahwa Sarjana Hukum pertama dari
Hindia Belanda yang mengenyam pendidikan di Universitas Leiden adalah Oei Jan
Lee seorang keturunan Tionghoa yang berasal dari Banda Neira. Oei Jan Lee
lahir di Banda Neira pada tahun 1863, ayahnya seorang Letnan Cina yang membantu
Kapitan Cina. Setamat pendidikan dasar di sekolah Belanda di Banda Neira
beliau melanjutkan pendidikan dan pelatihan swasta di Banda untuk persiapan
masuk HBS (sekolah menengah Belanda) di Batavia (https://www.kompasiana.com).
Lantas
bagaimana sejarah Oei Jan Lee, putra Kapitan Cina asal Bandaneira? Seperti
disebut di atas, Oei Jan Lee adalah orang Indonesia pertama meraih gelar doktor
di bidang hukum di Belanda. Bagaimana bisa? Lalu bagaimana sejarah Oei Jan Lee,
putra Kapitan Cina asal Bandaneira? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Sekali lagi, untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Oei Jan Lee, Putra Kapitan
Cina Asal Bandaneira; Orang Indonesia Pertama Meraih Gelar Doktor di Belanda
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Orang Indonesia Pertama Meraih
Gelar Doktor di Belanda: Oei Jan Lee di Leiden, Tan Tjoen Liang dan Raden
Kartono di Delft
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.