Sejarah

Sejarah Menjadi Indonesia (689): Bahasa Indonesia Dibina Secara Luas di Vietnam; Bagaimana Bahasa Melayu – Bahasa Cina?




false
IN


























































































































































 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada
dasarnya bahasa Vietnam terbentuk dari beragam bahasa di masa lampau, termasuk
bahasa Cina dan bahasa Melayu yang secara lingustik bahasa Vietnam
dikategorikan masuk bahasa Austronesia. Penggunaan aksara Latin di Viernam
menyebabkan ada kerugian bahasa Cina yang menggunakan aksara Cina (Han) dengan
keuntungan Bahasa Indonesia (aksara Latin) di kawasan Asia Tenggara. Dalam
konteks inilah pada masa ini Bahasa Indonesia dipromsikan di Vietnam. Bagaimana
dengan bahasa Melayu?

Bahasa
Vietnam adalah bahasa resmi di Vietnam. Bahasa Vietnam adalah bahasa ibu suku
Vietnam (87% dari seluruh penduduk Vietnam). Selain itu, bahasa ini juga
merupakan bahasa kedua bagi etnis minoritas di Vietnam. Meski mengandung banyak
kata-kata serapan dari bahasa Cina (aksara Cina/Han), para ahli bahasa
menganggap bahasa Vietnam sebagai bahasa Austroasia. Bahasa Vietnam saat ini
menggunakan aksara Latin dengan diakritik dalam sistem penulisannya. Pada masa
ini sebanyak 70-73 juta penutur ibu. Bahasa di Vietnam adalah rumpun bahasa Austroasia
(Mon-Khmer, Vietik, Viet-Muong, Bahasa Vietnam). Sistem penulisan aksara Latin.
Pada sejarah awal, prang Vietnam menulis dengan aksara Cina. Pada abad ke 13,
orang Vietnam mengembangkan karakter mereka sendiri yaitu Chu Nom. Pada periode
koloni Prancis, Quoc Ngu, romanisasi alfabet Vietnam berdasarkan bahasa Vietnam
lisan dikembangkan secara bersama oleh beberapa misionaris Portugis, menjadi
populer dan membawa kemampuan baca tulis kepada masyarakat luas. Beberapa
bahasa lain digunakan dalam percakapan oleh beberapa grup-grup minoritas di
Vietnam. Bahasa-bahasa tersebut adalah Tay, Muong (Hmong), Khmer, Tionghoa,
Nung, Lolo, Man, Meo, Banahr, Rhade, Sedang, Ede, Thai. Meskipun pada
kenyataannya kata-kata dalam Bahasa Vietnam mempunyai suku kata tunggal dan
aksen tersendiri seperti dalam bahasa Cina, banyak dari kata-katanya memiliki
keserupaan bunyi dengan bahasa Melayu. Misalnya matahari (mặt trời), mata
(mắt), tangan (tay), sungai (sông), kayu (cây dibaca kay), susu (sữa), buang
(buông, quăng), ini (này), itu (đó), sudah (đã), sedang (đang) dan lain-lain.
Bahasa Prancis, peninggalan masa kolonial, masih digunakan oleh orang-orang tua
Vietnam sebagai bahasa kedua tetapi telah hilang kepopulerannya. Bahasa Rusia –
bahkan yang kurang penting seperti Bahasa Ceko dan Polandia – sering dikenal di
antara mereka yang keluarganya terikat dengan blok Soviet. Dalam beberapa tahun
terakhir, bahasa Mandarin, Jepang, dan Inggris telah menjadi bahasa-bahasa
asing paling populer, dengan bahasa Inggris menjadi sebagai pelajaran wajib di
kebanyakan sekolah
.
(Wikipedia)

Lantas
bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina secara luas di Vietnam? Seperti
disebut di atas, di Vietnam terdapat penutur bahasa Cina dan bahasa Melayu.
Dalam hubungan bahasa di Vietnam, bagaimana promosi Bahasa Indonesia terjadi? Lalu
bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina secara luas di Vietnam? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.

Bahasa Indonesia Dibina Secara
Luas di Vietnam; Bahasa Melayu, Cina versus Bahasa Indonesia

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Bahasa Melayu, Cina versus
Bahasa Indonesia: Mengapa Orang Vietnam Tertarik Bahasa Indonesia

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com

 


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top