*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dimana berada Kota Tongod di
pedalaman wilayah Sabah? Pada masa lampau hanya dikenal nama gunung tinggi
gunung Kinabalu dan sungai panjang sungai Kinabatangan. Apa pentingnya sejarah
Kota Tongod? Yang jelas wilayah Kota Tongod berada tepat di jantung wilayah
Sabah diantara gunung Kinabalu dan sungai Kinabatangan.

The Tongod District (Malay: Daerah Tongod) is an
administrative district in the Malaysian state of Sabah, part of the Sandakan
Division which includes the districts of Beluran, Kinabatangan, Sandakan,
Telupid and Tongod. The capital of the district is in Tongod Town. The district
was first established in 1977 as a sub-district of the Kinabatangan district.
The “daerah kecil” (“small district”) was entrusted to
Keningau’s Charles Andau, who was an assistant district officer and formally
subordinate to the district officer of the Kinabatangan district. On 1 March
1999, Tongod was raised to become an independent district. On 24 May 1999,
Major Matthew Sator of Ranau was appointed to be the first district officer.
The acquisition of the status of a fully fledged district also involved the
construction of a new administration building, which replaced the first
secretarial building. According to the last census in 2010, the population of
the entire district is 35,341 inhabitants. In relation to the total area of
10,052 km², it is a sparsely populated district. Orang Sungai and Kadazan-Dusun
is the major in Tongod (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Kota
Tongod di pedalaman Sabah? Seperti disebut di atas, Kota Tongod adalah nama
district di Sabah yang tepat berada di jantung wilayah Sabah. Lalu
bagaimana sejarah Kota
Tongod?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Kota Tongod di Sabah, Wilayah
Paling Pedalaman di Sabah; Gunung Kinabalu dan Sungai Kinabatangan
Kota Tongod atau Pekan Tongod berada di pedalaman
yang posissi GPS berada di jantung (wilayah) Sabah. Kota kecil Telupid di
Tongod dapat dicapai dari arah barat ke timur Sabah atau sdebalinya. Wilayah
Tongod juga dapat dicapai dari arah utara Kudat. Namun Trans Sabah yang umum
adalah Kinabalu ke Tawau atau sebaliknya. Dari Kiabalu ke Sabah dapat dilalui
dari selatan via Tambunan atau dari utara via Tamparuli dan bertemu di Ranau.
Seterusnya dari Ranau menuju Telupid-Tongod. Dari Tongod ke selatan terus kea
rah Sandakan dan belok ke selatan menuju Lahad Datu dan terus ke Tawau. Arah
sebaliknya bisa dari Tawau melewati perbatasa Indonesia hingga kemabali ke
Tambunan dan kembali ke Kinabalu.

Satu yang unik dari Kinabalu ke Tongod melalui dua kota yakni kota
Tambunan dan kota Tamparuli. Apakah nama Tamparuli merujuk pada nama wilayah
Batak yakni Tapanuli? Dan bukankah nama Tambunan di Tapanuli adalah sebuah
marga? Bukankah di Tapanuli ada nama kota (kecamatan) Piongot? Bisa
diperhatikan lebih lanjut bukankah nama Sabah di Tapanuli yang mana sabah=sawah,
Nama Kinabalu sendiri merujuk pada Bahasa Batak yang mana kina=ina=ibu dan
balu=bulu=bukit/gunung yang dengan demikian Kinabalu adalah Gunung Ibu?. Sebab
di pulau Halmahera ada nama gunung Ibu dan di pulau Seram ada nama gunung Binaija
(b-ina-ya) serta di Minahasa ada nama gunung Empung (yang Bahasa Batak
empung-ompung=kakek). Dalam hal ini pada masa lampau gunung adalah tempat pemujaan
leluhur. Masih di wilayah Sabah nama sungai besar Kinabatangan adalah yang dalam
bahasa Batak dimana kina=ibu dan batangan=sungai. Juga nama sungai besar
Limbang di Brunai yang mana Limbong adalah salah satu marga di Tapanuli dan
nama kota Bintulu dan Sibu adalah nama-nama tempat di Tapanuli yakni Siabu dan
Bintuju.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Gunung Kinabalu dan Sungai
Kinabatangan: Kota Tongod dan Penduduk Asli
Pedalaman Sabah
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.