*Untuk melihat semua artikel
Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini
Nama
Djajapoera diganti dari nama Soekarnopoera baru terjadi pada tahun 1969
(lihat Leeuwarder courant : hoofdblad
van Friesland, 11-03-1969). Nama kota Soekarnopoera pada era (Hindia) Belanda
adalah Hollandia. Kota Hollandia di (pulau) Nova Guinea dapat dikatkan kota
baru, kota yang terbentuk baru. Salah satu kota yang sudah diidentifikasi di
pulau Papua (Nova Guinea) sejak lampau adalah Fakfak. Kota Merauke juga
terbilang baru, namun lebih tua jika dibandingkan kota Hollandia.
umumnya kota-kota lama, paling tidak namanya sudah ada sejak lama. Kota Ambon.
Ternate, Macassar, Manado dan Koepang sudah eksis sejak era VOC. Faktor
penentunya karena menjadi pusat (kota) perdagangan. Sumberdaya alam seperti
rempah-rempah di (kepulauan) Maluku yang berpusat di Ternate-Tidore, Ambon dan
Banda menjadi pembatas bagi navigasi pelayaran pedagang-pedagang Eropa ke
Papua. Namun demikian, pedagang-pedagang lokal yang berpusat di empat pelabuhan
tersebut menjadi penghubung dengan Papua. Tentu saja para pedagang-pedagang
lokal yang aktif menyambangi Papua dan pulau-pulau kecil lainnya sudah
mengidentifikasi nama-nama pulau dan nama-nama tempat, seperti pulau Papua yang
berasal dari bahasa Melayu. Akan tetapi pelaut-pelaut Eropa memberikan nama
sendiri seperti pulau Papua dengan nama Nova Guinea.
Lantas
bagaimana sejarah awal kota Jayapura? Tentu saja sudah ada yang menulisnya. Namun itu
tidak cukup. Narasi sejara awal kota Jayapura lebih dari yang ditulis sekarang
ini. Hal itulah mengapa narasi sejarah awal kota Jayapura perlu ditulis
kembali. Lalu apa pentingnya sejarah awal kota Jayapura? Yang jelas kota Jayapura dengan nama lama
Soekarnopoera dan Hollandia adalah ibu kota dari Provinsi Papua, kota terbesar
dan bahkan lebih besar dari Kota Port Moresby. Okelah kalau begitu. Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Nama Hollandia Nama Awal Kota
Jayapura
Tunggu deskripsi
lengkapnya
Nama Kota Soekarno(poera)
Menjadi Djaja(poera)
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.