*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini
Pada
tanggal 15 Oktober 2024 ini akan dilangsungkan kembali pertandingan kualifikasi
Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga Grup C. Pertandingan antara Indonesia
dan Cina merupakan pertandingan Indonesia yang keempat. Posisi sementara Cina di
peringkat 6 dengan 0 poin, sementara Indonesia dengan 3 poin diperingkat 5.
Jika Indonesia menang akan naik ke peringkat 2 andai kata Jepang di kandang sendiri mengalahkan
Australia dan antara Arab Saudi dikandang ditahan Bahrain.
Pada
tahun 2018 FIFA telah mengakui Indonesia mewarisi Hindia Belanda sebagai negara
pertama di benua Asia yang tampil di Piala Dunia. Tentu saja pengakuan itu juga
merujuk bahwa pada Piala Dunia 1938 di Prancis. Pada saat itu hanya ada enam
negara di Asia yang telah menjadi anggota FIFA: Indonesia, Palestina, Jepang,
China, Filipina dan Lebanon. Jadi, dalam hal ini Indonesia dan Cina adalah dua
diantara negara Asia yang dapat dikatakan negara sepak bola tertua. Jika
ukurannya keanggotaan FIFA, bagaimana dengan negara-negara lainnya di Asia?
Yang jelas nama Indonesia sudah diterima dalam Kongres Hindia pada tahun 1918.
Namun karena yang berkuasa kerajaan Belanda nama yang ada adalah Hindia Belanda
(baca: Indonesia Belanda seperti halnya India Inggris). Nama Indonesia sebagai
nama negara baru diproklamasikan pada tahun 1945. Sementara itu negara-negara lain
yang berada di bawah kekuasaan penjajah sejak awal nama yang digunakan tidak
berubah: Palestina, China, Lebanon (ketiganya Inggris); Filipina (Amerika
Serikat). Catatan: Jepang sejak 1945 berada di bawah kekuasaan Sekutu yang
dipimpin Amerika Serikat. Jangan lupaAmerika Serikat baru memperoleh
kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1774. But not least: Belanda berada di
bawah penjajahan Jerman antara 1940-1945.
Lantas bagaimana sejarah negara-negara sepak bola
terawal di Asia? Seperti disebut di atas, nama Indonesia pada Piala Dunia 1938
disebut Hindia Belanda. Lalu pada tahun 2018 FIFA mengakui Indonesia adalah pewaris
nama Hindia Hindia. Oleh karenanya negara-negara terawal menjadi anggota FIFA
adalah Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina, Lebanon. Lantas bagaimana
sejarah negara-negara sepak bola terawal di Asia? Lalu bagaimana sejarah negara-negara
sepak bola terawal di Asia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Negara-Negara Sepak Bola Terawal di Asia; Indonesia,
Palestina, Jepang, China, Filipina, Lebanon
Dalam
kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga, Indonesia adalah satu-satunya
wakil dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Bentuknya sama tapi ukurannya
berbeda, pada Piala Dunia 1938 di Prancis, Indonesia dengan nama Hindia Belanda
adalah satu-satunya wakil dari negara-negara Asia.
Sebagaimana
diketahui, pada tahun 2018 FIFA
telah mengakui Indonesia mewarisi Hindia Belanda sebagai negara pertama di
benua Asia yang tampil di Piala Dunia. Tidak
hanya Indonesia, sejumlah negara pada masa ini yang berbeda namanya dengan
tempo doeloe antara lain: Yugoslavia yang berpartisipasi Piala Dunia 1930 kini
terpecah menjadi sejumlah negara. Pewaris (negara) Yugoslavia kini adalah
(negara) Serbia. Jerman Barat dalam Piala Dunia 1954 pewarisnya pada masa ini
Jerman (Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung pada tahun 1990). Sebaliknya, Uzbekistan dan Kirgistan bukan pewaris Uni Soviet, oleh
karenanya Uzbekistan dan Kisgistan mulai babak baru dari pendirian negara Uzbekistan
dan Kisgistan.
Wakil Asia di Piala Dunia batu muncul tahun 1950 diwakili oleh India
(juru kunci di Grup 3 terdiri 4 negara). Pada tahun 1954 Asia diwakili oleh
Korea Selatan (juru kunci di Grup 2 terdiri 4 negara). Tahun 1958 dan 1962
tidak ada wakil Asia karena kalah dalam play-off. Pada tahun 1966 wakil Asia
adalah Korea Utara yang mana peringkat 2 di Grup 4, Di perempat final Korea
Utara dikalahkan Portugal. Pada tahun 1970 tidak ada wakil Asia. Memang ada
Israel tetapi sudah tidak masuk zona Asia lagi dan dimasukkan zona Eropa (juru
kunci di Grup 2). Pada tahun 1974 ada Australia, zona baru, Oceania (juru
kunci).
Sejak
1978 wakil Asia selalu ada di Piala Dunia. Mengapa? Pada tahun 1978 wakil Asia
adalah Iran (juru kunci di Grup 4). Pada tahun 1982 wakil Asia adalah Kuwait
(juru kunci di Grup 4). Pada Piala Dunia 1986 jatah Asia sebanyak dua negara
diwakili oleh Korea Selatan dan Irak (keduanya sama-sama juru kunci di Grup 1
dan Grup 2). Pada 1990 Asia diwakili Uni Emirat Arab dan Korea Selatan (keduanya
sama-sama juru kunci di Grup 4 dan Grup 5). Pada Piala Dunia 1994 Asia diwakili
Arab Saudi dan Korea Selatan. Korea Selatan diperingkat 3 di Grup 3 dan Arab
Saudi peringkat 2 di Grup 6. Arab Saudi kalah dari Swedia di perempat final.
Pada tahun 1998 jatah Asia menjadi 4 negara: Arab Saudi, Korea Selatan, Jepang
dan Iran. Arab Saudi di Grup 3, Korea Selatan di Grup 5 dan Jepang di Gruo 8
sama-sama juru kunci). Iran di Grup 6 peringkat 3. Pada tahun 2002 Piala Dunia
pertama kali di Asia (Jepang dan Korea Selatan): Cina juru kunci di Grup 3,
Arab Saudi juru kunci di Grup 5; Korea Selatan peringkat 1 Grup 4; Jepang
peringkat 1 di Grup 8. Jepang kalah dari Turki do perempat final. Korea Selatan
di semi final kalah dari Spanyol, Pada tahun 2006 Australia masuk zona Asia
dengan 4½ negara: Arab Saudi (juru kunci Grup 8), Australia (peringkat 2 di
Grup 6), Iran (juru kunci di Grup 4), Jepang (juru kunci Grup 6), Korea Selatan
(peringkat 3 di Grup 7). Pada tahun 2010: Australia (3/4), Jepang (2/5), Korea
Selatan (2/2) dan Korea Utara (4/8). Di perempat final Korea Selatan kalah dari
Uruguay dan Jepang kalah dari Paraguay. Pada tahun 2014: Australia 4/2; Jepang
4/3. Iran 4/6 Korea Selatan 4/8. Pada tahun 2018 Arab Saudi 3/1. Iran 3/2.
Australia 4/3. Korea Selatan 3/7. Jepang 2/8. Jepang di perempat final kalah
dari Belgia. Pada Piala Dunia 2022 yang menjadi tuan rumah Qatar: Arab Saudi
4/3, Australia 2/4, Iran 3/2, Jepang 1/5, Korea Selatan 2/8, Qatar 4/1. Di
perempat final: Jepang kalah dari Kroasia; Korea Selatan kalah dari Brasil;
Australia kalah dari Argentina.
Pada Piala Dunia 2026 (di Amerika Serikat, Canada dan Meksiko) jatah Asia
8½. Mengapa? Boleh jadi karena pada Pialai Dunia 2022 di Qatar ada tiga wakil
Asia di perempat final. Penambahan jatah Asia dari 4½ menjadi 8½ boleh jadi
karena yang sebelumnya 32 megara (8 grup) di fase grup kini menjadi 64 negara.
Pada
Piala Dunia 2026 tidak ada lagi fase grup. Format baru sisten gugur. Dari 48
negara pada fase grup (16 Grup masing-masing 3 negara) menghasilkan 32 negara
(babak 32 besar), lalu menjadi 16 besar, kemudian Perempat Final, selanjutnya
Semi Final dan Final.
Lantas negara mana dari Asia dengan jatah 8½ ke Piala Dunia 2026? Yang
jelas kini ada 18 negara di putaran ke-3 Zona Asia (3 grup masing-masing 6
negara). Indonesia berada di Grup 3. Peringkat 1 dan 2 menghasilkan 6 wakil
Asia. Peringkat 3 dan 4 pada putaran 4 terdiri dua Grup. Peringkat 1
menghasilkan tambahan 2 wakil Asia. Masing-masing peringkat 2 diwakili 1 negara
untuk play-off dengan zona lain. Seberapa besar peluang Indonesia untuk jatah
8½?
Seperti
dicatat di atas, ada beberapa negara yang sebelumnya pernah berpartisipasi dalam
Piala Dunia sebelumnya. Mereka ini diprediksi memiliki peluang besar untuk memenuhi
jatah 8½, antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Iran dan Arab Saudi.
Yang pernah mencapai perempat final Korea Selatan, Korea Utara, Jepang,
Australia dan Arab Saudi. Korea Selatan tidak hanya yang paling sering
berpartisipasi, juga pernah mencapai partai semi final. Selain itu yang pernah
berpartisipasi satu kali adalah India, UEA, Kuwait, Irak dan Qatar. Bagaimana
dengan Indonesia? Pernah pada tahun 1938.
Yang memiliki peluang besar ke Piala Duni 2026 ini ada lima negara yakni Korea
Selatan, Jepang, Australia, Iran dan Arab Saudi. Untuk tiga atau empat negara
lainnya? Apakah Indonesia dapat meraihnya? Negara-negara yang juga memiliki peluang
besar adalah Uzbekistan dan Irak. Bagaimana dengan Indonesia? Ada peluang di
sisa satu atau dua negara terakhir dari Asia.
Peluang
Indonesia untuk satu atau dua negara tampaknya harus bersaing dengan UEA,
Qatar, Yordania dan Oman. Negara UEA dan Qatar pernah berpartisipasi di Puala
Dunia, karena itu ada semangat yang kuat untuk mengulanginya. Demikian juga
dengan Indonesia yang pernah berpartisipasi pada tahun 1938. Indonesia ingin
mengulanginya.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina, Lebanon:
Negara-Negara Pertama di Asia Menjadi Anggota FIFA
Dalam sejarah sepak bola di Asia, Indonesia bukanlah
hal baru. Fakta bahwa negara-negara Asia pertama yang menjadi anggota FIFA
adalah Indonesia, Palestina, Jepang, China, Filipina dan Lebanon. Indonesia
dengan nama Hindia Belanda menjadi anggota FIFA pada tahun 1937.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.