Sejarah

Sejarah Sepak Bola Indonesia (37): Arab vs Indonesia, Para Diaspora Indonesia dan Para Diaspora Arab; Aksari Jawi Perjalanan Haji


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Hari
ini, beberapa jam lagi Timnas Indonesia akan bertanding melawan timnas Arab
Saudi dalam lanjutan prakualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona Asia. Yang
bertindak sebagai tuan rumah adalah Indonesia yang akan dilangsung di stadion
GBK, Jakarta. Pertandingan sepak bola adalah satu hal, hubungan antara kkedua
negara adalah hal lain lagi. Dalam hal inilah cukup banyak diaspora Indonesia
di Arab Saudi, demikian juga cukup banyak diaspora Arab Saudi di Indonesia.
Bagaimana itu bisa terjadi? Ada sejarah yang panjang terutama terkait dengan perdagangan
(dan penyebaran agama) serta (perjalanan) haji. Bagaimana dengan sepak bola
sendiri?
 


Sepak bola adalah olahraga
paling populer di Arab Saudi. Sepak bola di Arab Saudi diatur oleh Federasi
Sepak Bola Arab Saudi (SAFF). Didirikan pada tahun 1956. Ini mengelola
kompetisi klub dan tim sepak bola nasional Arab Saudi. Pendiri Federasi Sepak
Bola Arab Saudi adalah Pangeran Abdullah bin Faisal al Saud.  Tim nasional sepak bola Arab Saudi dijuluki
Al-Saqour, yang berarti The Falcons. Mereka adalah salah satu tim sepak bola
tersukses di Asia, memenangkan Kejuaraan Asia tiga kali dan lolos ke Piala
Dunia enam kali (1994, 1998, 2002, 2006, 2018, dan 2022
(Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Arab verus Indonesia,
para diaspora Indonesia dan para diaspora Arab? Seperti disebut di atas prestasi
sepak bola Arab terbilang baik, tetapi bagaimana dengan sejarah sepak bola di
Indonesia dan di Arab? Ada sejarah lama aksari Djawi dan perjalanan haji. Lalu bagaimana
sejarah Arab verus Indonesia, para diaspora Indonesia dan para diaspora Arab? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Arab vs Indonesia, Para Diaspora Indonesia dan Para
Diaspora Arab; Aksari Djawi Perjalanan Haji

Tunggu deskripsi lengkapnya

Aksari Djawi Perjalanan Haji: Tentang Sepak Bola Orang
Arab dan Orang Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top