Penabalan nama jalan pada dasarnya untuk
memberikan kemudahan navigasi di dalam kota. Dengan semakin banyaknya jalan
yang terbentuk atau yang ditingkatkan maka pemberian nama jalan semakin
diperlukan. Itulah yang terjadi di kota-kota pada tempo doeloe, termasuk di
Kota Soekaboemi. Jalan yang pertama dibangun di Kota Sukabumi bukanlah jalan
pos (post-weg), tetapi jalan yang dirintis oleh Andries de Wilde. Pada era
dimulainya status Soekaboemi sebagai Gemeente (Kota) pada tahun 1914 jalan
tersebut diberi nama Wilhelmina Straat. Kini, nama jalan tersebut dikenal
sebagai jalan RE Martadinata.
![]() |
Wilhelmina straat, 1910 |
Jalan pos (post-weg) bermula dari arah timur di kota
Tjiandjoer menuju Soekaboemi dan dari kota Soekaboemi terus ke Palaboehan
(Palaboehan Ratoe). Dalam perkembangannya dibangun jalan post dari arah barat
di Buitenzorg menuju Soekaboemi. Pembangunan jalan pos baru ini sehubungan
dengan pemindahan jalan militer Buitenzorg-Tjiandjoer via Tjisaroea
(Megamendoeng) menjadi via Soekaboemi. Jalan pos yang tersmabung dari Buitenzorg
dan Tjiandjoer ini menjadi jalan utama di Soekaboemi. Jalan pos (negara) ini kini
dikenal sebagai jalan Ahmad Yani.
ratusan nama jalan. Itu semua bermula dari beberapa nama jalan pada masa
lampau. Pada tahun 1950 sejumlah nama jalan yang sudah ada sejak era kolonial
Belanda telah diubah namanya dengan nama baru termasuk Wilhelmina Straat. Beberapa
nama jalan tetap dipertahankan–sejak era kolonial Belanda hingga ini hari–iantaranya
nama jalan Pelabuhan.
adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
pertama yang dibangun di Soekaboemi adalah Hote; Ploem. Hotel ini mulai
dioperasikan pada tahun 1882 (lihat Java-bode : nieuws, handels- en
advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 02-06-1882). Jalan yang di depan hotel
inilah yang kemudian disebut jalan Wilhelmina straat. Nama jalan Wilhelmina
straat paling tidak sudah dikenal pada tahun 1899 (lihat Bataviaasch
nieuwsblad, 10-05-1899). Tidak lama setelah ada Hotel Ploem dibangun hotel baru
yang disebut Hotel Victoria. Jalan yang berada di depan Hotel Victoria ini
kemudian disebut jalan Victoria (Victoriaweg).
ditingkatkan menjadi Asisten Residen. Tidak jauh dari pertemuan jalan Wilhelmina
straat dan jalan Victoria ini ke arah Selabatoe dibangun rumah Asisten Residen.
Jalan yang di depan rumah Asisten Residen ini kemudian disebut jalan Selabatoe
(Selabatoe weg). Area di sekitar pertemuan tiga jalan inilah sejak awal telah
terbentuk area pemukiman Eropa/Belanda.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.