Sejarah

Sejarah Surakarta (46): Gubernur Jenderal Jawa, Gustaaf Willem baron van Imhoff (1743-1750);Perang Paling Merusak Sejagat


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini 

Raffles boleh saja menyebut dirinya Gubernur
Jenderal Jawa, meski sebenarnya Letnan Gubernur Jenderal, tetapi Gubernur Jenderal
Jawa yang sebenarnya adalah van Imhoff. Mengapa? Karena sejarahnya memang
demikian. Boleh jadi ini karena Gustaaf Willem baron van Imhoff memiliki
pemikiran yang kuat tentang wilayah pedalaman Jawa, tidak hanya di pedalaman
Batavia (Buitenzoeg) juga di pedalaman Semarang (Vostenlanden). Namun pada eranya
inilah terjadi perang yang sangat merusak, khususnya di Jawa (pedalaman
Semarang). Perang ini disebut perang merusak sejagat. Mengapa? Perang Amerika (mengusir
Inggris) belum terjadi.


Gustaaf
Willem Baron van Imhoff (8 Agustus 1705 – 1 November 1750) adalah
Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 27. Ia memerintah antara tahun 1743 –
1750. Van Imhoff dikenal sebagai orang yang kebijakannya mendorong Pangeran
Mangkubumi untuk memberontak melawan Susuhunan Pakubuwana II, peristiwa yang
mencetuskan Perang Tahta Jawa Ketiga (1748-1757). Perang ini berakibatkan
perpecahan kerajaan Mataram Baru menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Van Imhoff
juga dikenal sebagai orang yang meresmikan kantor pos Batavia pada tanggal 28
Agustus 1746, yang kemudian ditetapkan menjadi hari jadi Pos Indonesia. Setelah
akhir masa jabatannya, Van Imhoff digantikan oleh Jacob Mossel
(Wikiepedia)

Lantas bagaimana sejarah Gubernur Jenderal
Jawa Gustaaf Willem baron van Imhoff (1743-1750)? Seperti disebut di atas, van
Imhoff memiliki pendangan baru tentang pentingnya pedalaman Jawa. Namun saat
itu situasi dan kondisinya diperkirakannya. Perang Jawa yang terjadi disebut
perang paling merusak sejagat. Mengapa? Lalu bagaimana sejarah Gubernur
Jenderal Jawa Gustaaf Willem baron van Imhoff (1743-1750)? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Gubernur Jenderal Jawa Gustaaf Willem baron van Imhoff
(1743-1750); Perang Jawa Paling Merusak Sejagat

Apa kaitannya antara Tragedi Batavia 1740 dan Perang
Jawa 1746-1755? Jelas belum begitu jelas. Yang jelas Gubernur Jenderal VOC pada
saat kejadian adalah Adriaan Valckenier. Sementara Perang Jawa baru terjadi
enam tahun kemudian. Adriaan Valckenier menjabat sebagai Gubernur Jenderal 3
Mei 1737-6 November 1741. Dalam hal ini tragedi di Batavia terjadi setelah Valckenier
menjabat tiga tahun.


Pada tahun 1730 ada tiga orang yang mendapat promotie yakni Wouter
Hendrix dan Adriaan Valckenier menjadi Extra-ordinaire Raad van Indie, dan Gustaaf
Willem van Imhoff menjadi Waterfiscaal (lihat Daghregister, 10-05-1730). Saat ini
yang menjadi Gubernur Jenderal adalah Diederik Durven (1 Juni 1729-28 Mei 1732).
Setahun kemudian tahun 1731 van Imhoff menjadi sekretaris RvI. Pada tahun 1739
van Imhoff diberhentikan sebagai anggota RvI. Tahun 1740 van Imhoff diketahui
sebagai Gubernur Ceylon (Daghregister, 19-04-1740). Tidak lama kemudian van
Imhoff kembali ke Batavia dan menduduki kembali jabatan semula sebagai anggota
RvI. Sebagai anggota RvI, van Imhoff menerima surat yang ditulis oleh Raja
Banten dan ditujukan kepada van Imhoff sendiri (Daghregister, 08-08-1740).
Tentang apa isinya tidak terinformasikan. Komisaris van Imhoff melaporkan dari
Tanah Abang, orang Cina telah diserang dan tengah dalam pelarian (Daghregister
05-10-1740). Siapa yang menyerang tidak terinformasikan. Gustaaf Willem van
Imhoff dalam hal ini mengetahui secara persis kejadian yang sebenarnya. Jabatan
lain van Imhoff saat ini selain anggota RvI adalah Komisaris. Namun apakah van
Imhoff terlibat langsung dalam peristiwa tidak terinformasikan. Namun dengan memperhatikan
laporannya dari Tanah Abang, terkesan van Imhoff tidak terlibat. Boleh jadi ini
urusan GG Valckenier. Adriaan Valckenier tampaknya dalam masalah besar. Surat kabar
Leydse courant, 05-12-1740 melaporkan dari Amsterdam tanggal 3 Desember bahwa H
XVII mengangkat Gustaaf Willem van Imhoff sebagai Gubernur Jenderal, Thedens
sebagai tweede Directeur, sementara untuk RvI adalah Chavane dan extraordinaris
Raad, Mossel, Comannder Coromandel. Pada bulan Januari tiga anggota RvI Gustaf
Willem van Imhoff, Elias de Haese dan Mr. Ishak Van Schine berangkat dengan
kapal ke Belanda yang juga memulangkan yang berada dalam tahanan militer (Daghregister
13-01-1741). Pada tahun 1741 berita menjadi heboh di Eropa. Hal ini karena
surat kabar Oprechte Haerlemsche courant, 15-07-1741 memberitakan tragedi di
Batavia. Disebutkan puncak tragedi pembantaian Cina (Chinezenmoord) terjadi
pada tanggal 11 Oktober 1740. Sekembalinya dari Belanda, van Imhoff yang
menjadi anggota RvI menerima tiga surat yang datang berdekatan dari Belanda (Daghregister
16-08-1742). Pada saat ini diketahui yang menjadi GG adalah Johannes Thedens
yang menggantikan Adriaan Valckenier sejak 6 November 1741. Apakah dalam hal
ini van Imhoff hanya menjadi GG untuk sementara? Johannes Thedens sebelumnya
menjabat sekretaris disebut akan menjadi GG (Daghregister, 23-08-1741). Pada
tanggal 3 November diadakan seremonial dalam kepulangan Gubernur Jenderal
Adriaan Valckenier dan yang telah digantikan oleh Johannes Thedens
(Daghregister 13-11-1741). Johannes Thedens memulai karir sebagai opperhoofd di
Jepang tahun 1723 (Dagregister, 15-06-1723).

Gustaaf Willem van Imhoff berada dalam track yang
benar, namanya terus bersinar setelah Tragedi Batavia 1740. Bagaimana reputasi Johannes
Thedens kurang terinformasikan. Pada tanggal 2 Mei 1743 di Batavia van Imhoff
menerima surat dari Belanda dari pretendent der Candise kroon (Daghregister 02-05-1743).
Apa isinya tidak terinformasikan. Namun yang jelas Gustaaf Willem baron van
Imhoff diangkat menjadi Gubernur Jenderal pada tanggal 29 Mei 1743. Sehari
sebelumnya van Imhoff diterima dan dihormati. Boleh jadi Johannes Thedens
digantikan karena alasan kesehatan. Sebagai catatan Johannes Thedens meninggal
di Batavia 19 Maret 1748.


Agak sedikit membingungkan posisi antara dana masa jabatan mereka. Gustaaf
Willem baron van Imhoff pernah dilantik menjadi GG pada tahun 1742 (lihat Leydse
courant, 27-04-1742). Disebutkan hari ini, Guftaaf Willem Baron van Imhoff
telah diambil sumpahnya sebagai Gubernur Jenderal van Nederland Indien di
Vergaderine van de Sraaten Generaal. Van Imhoff juga masih disebut GG (lihat Leydse
courant, 25-07-1742). Sementara narasi masa kini disebut tanggal 6 November
1741 Johannes Thedens mulai menjabat GG. Sebelumnya juga disebut van Imhoff
pernah diangkat sebagai GG sebagaimana disebut di atas dalam surat kabar Leydse
courant, 05-12-1740 yang menyatakan bahwa di Amsterdam tanggal 3 Desember bahwa
H XVII mengangkat Gustaaf Willem van Imhoff sebagai Gubernur Jenderal, Thedens
sebagai tweede Directeur, sementara untuk RvI adalah Chavane dan extraordinaris
Raad, Mossel, Comannder Coromandel.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perang Jawa Paling Merusak Sejagat: Perang Jawa Era
VOC dan Perang Jawa Era Pemerintah Hindia Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top