![]() |
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Karikatur ini menggambarkan Soekarno menyerahkan sabuk zamrud Indonesia kepada Nikita Khrushchev yang memakainya dengan suka cita, sementara di di lehernya sudah memiliki kalung negara-negara satelit.
![]() |
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
6 April 1961. Karikatur ini menggambarkan bagaimana Theo Bot sedang menggodok “Dewan Nugini”, sementara di latar belakang harimau Soekarno mengintai.
![]() |
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
17 Januari 1962. Karikatur ini menggambarkan bagaimana Sekretaris Jenderal PBB, U Thant, hanya bisa melongo melihat Belanda (diwakili Jan de Quay) dan Indonesia (diwakili Soekarno) saling tuduh di meja konferensi tentang Papua, masing-masing dengan perlengkapan senjata.
![]() |
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
2 Maret 1962. Karikatur ini memperlihatkan terbaliknya suasana: Kalau dulu Sultan Jogja harus mengakui dominasi Belanda (lihat posting ini), maka kemudian politisi Belanda (Jan de Quay) harus mengakui dominasi Soekarno.
![]() |
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
14 November 1962. Terpecahnya posisi Belanda dalam hal Irian digambarkan oleh karikatur ini. Direktur KLM saat itu, Emile Van Konijnenburg, tampak tidak memiliki masalah untuk terus berhubungan dengan Soekarno.
Waktu: 1960, 1961, 1962
Tempat:
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Karikaturis: Leendert Jurriaan Jordaan (#1), Charles Boost (#2, 3, 5), Fritz Behrendt (#4)
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.