Sejarah

Sejarah Aceh (36): Sejarah Kereta Api di Aceh, Rantau Prapat hingga Kota Radja Berpusat di Medan; Industri Perkebunan




false
IN


























































































































































 

*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini
Klik Disini

Akhir-akhir
ini moda tarnsportasi kereta api mulai diminati karena itu usaha perkeretapian
akan tumbuh. Tidak hanya lintas jarak jauh (kereta malam) juga lintas jarak
pendek (commuter). Untuk jenis yang terakhir ini Jakarta dan sekitar ditambah
varian lain MRT (subway) dan LRT (layang). Tidak hanya antara pusat kota dengan
pheripheri juga dari pusat kota ke bandara (seperti di Jakarta dan Medan).
Banyak wilayah yang tidak pernah memiliki riwayat keretapi ingin membangunnya.

Pada era Hindia Belanda, sejak 1845 banyak
konsesi kereta api yang ditawarkan kepada swasta, namun hanya sedikit yang
direalisasikan. Akhirnya Pemerintah melibatkan sendiri untuk berpartisipasi
dalam soal roda besi ini. Praktis hingga berakhirnya era kolonial, ruas jalur
kereta api hanya sebagian kecil di seluruh wilayah Indonesia, itu hanya terbatas
di pulau Jawa dan pulau Sumatra. Di Borneo, Celebes, Bali dan Lombok layu
sebelum terkembang. Di (pulau) Jawa cukup merata untuk seluruh wilayah dari
Anjer hingga Banjoewangi. Di (pulau) Sumatra hanya terbatas ruas Telok Betong
hingga Palembang dan Lahat; ruas Solok-Telok Bajoer via Padang Pandjang; dan
ruas Medan-Rantau Prapat via Tebing Tinggi, ruas Medan-Kotaraja plus ruas Tebing
Tinggi-Pematang Siantar. Realisasi pembangunan ruas Sibolga-Padang Sidempoean
layu sebelum terkembang. Semua ruas-ruas jalur kereta api (kecuali di Jawa)
sempat vakum, tetapi kini mulai lebih aktif lagi. Lantas bagaimana ruas
Medan-Banda Aceh?

Okelah
kalau begitu. Lantas bagaimana sejarah kereta api di Atjeh
? Tentu saja sudah pernah ada yang menulis. Namun
karena kini mood moda transportasi kereta api lagi naik daun, tidak ada
salahnya mengakaji ulang kembali sejarah perkeretaapian di Aceh (yang pernah
dirancang antara Oleh Leh hingga Telok Betong). Lalu dari mana sejarahnya
dimulai
? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan.
Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya
untuk lebih menekankan saja*.

Kereta Api di Kota Radja,
Kereta Api di Medan

Pada
awal bulan Agustus 1874 disebutkan dermaga Oleh Leh sudah selesai dibangun dan
di atas laguna juga telah selesai dibangun jembatan penghubung antara area
pelabuhan dengan daratan (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad
voor Nederlandsch-Indie, 05-08-1874 ). Dengan demikian maka jalan setapak yang
sebelumnya menghubungkan area kraton Atjeh dengan kampong Oleh Leh ditingkatkan
sebagai jalan penghubung dari Kota Rasja ke pelabuhan Oleh-Leh (dan
sebaliknya). Rencana pembangunan dermaga ini telah diumumkan oleh Jenderal van
Swieten dua bulan sebelumnya (lihat (lihat Sumatra-courant: nieuws- en
advertentieblad, 17-06-1874).

Pembangunan dermaga (di dekat kampong Oleh
Leh), perang (Atjeh) masih berlangsung (merski area kraton sudah diduduki dan
juga jalur sungai dari muara hingga hingga jembatan di dekat kanal Daroe). Area
Oleh Leh adalah area pertahanan yang dipimpin oleh Kapitein artileri Goteling.
Untuk pembangunan dermaga dan jembatan dilakukan oleh detacement zenie dengan
mengerahkan para budak dan tahanan rantai ayng didatangkan dari berbagai
tempat. Lantas mengapa dermaga segera dibangun? Tampaknya arus perdagangan dari
pusat kota (Kota Radja, eks area kraton dan masjid yang terbakar) ke kapal di
tengah laut melalui sungai dengan menggunakan perahu terlalu jauh dan berisiko
(sisi timur sungai Krueng Atjeh adalah area gerilya pasukan pribumi seperti di Lampoelo
dan Penajoeng). Untuk memudahkan bongkar muat (barang dan komoditi) dalam skala
besar dengan biaya yang lebih murah menjadi alasan segera dermaga di Oleh Leh
dibangun (karena area ini sudah dibebaskan, musuh bergerilya di Surian).
Dipilihnya area di sekitar Oleh Leh diduga karena faktor strategis pertahanan,
karena laguna sendiri sudah semacam barier. Sebelumnya di area kampong Oleh Leh
hanyalah kampong terpencil yang tidak ada aktivitas apa pun. Pemilihan lokasi
semacam ini terjadi di berbagai tempat sebelumnya. Perang sendiri adalah satu
hal, perdagangan adalah hal lain lagi (jadi ketika perang terjadi perdagangan
tetap berlangsung atau sebaliknya). Seperti sebelumnya ketika terjadi perang
padri (Bondjol) antara 1833-1837 arus perdagangan tetap berlangsung. Oleh
karena jarak yang jauh di pedalaman ke pantai dan medan yang sulit maka untuk
mengangkut barang dan perdagangan dari dan ke Mandailing, Rao dan Agam,
pemerintah mengadakan tender terbuka kepada perusahaan perdagangan swasta di
Padang dan Batavia. Itulah perang pada era Hindia Belanda, perang adalah satu
hal dan perdagangan adalah hal lain. Motif pemerintah adalah perdagangan
(keuntungan), namun karena harus berperang (terpaksa) yang mengeluarkan biaya
besar, maka penutupnya dari perdagangan itu sendiri. Lagi pula penduduk yang
tidak terlibat perang membutuhkan uang dari produksi dan perdagangan untuk
hidup. Dalam konteks inilah mengapa pembangunan dermaga Oleh Leh penting dan
segera. Catatan: sebelum perang terjadi di kota (stad) Atjeh sudah sangat
banyak bermukim orang Cina dan India yang berprofesi dalam kegiatan perdagangan.

Dengan
adanya dermaga di Oleh-Leh maka hub perdagangan yang baru muncul di (pelabuhan)
Oleh Leh. Barang komoditi dari pusat perdagangan di Kota Radja sebagian besar
dibawa perahu ke Oleh Leh. Namun untuk barang industri yang didatangkan dari
Jawa di simpan gudang-gudang di dermaga dimana para pedagang pengecer untuk
membelinya (termasuk opiu) untuk dibawa ke pasar di Pakan Atjin di Kota Radja (bangunan
pasar sendiri sedang dibangun). Sedangkan untuk barang-barang kebutuhan
pemerintah dan militer setiap hari satu detasemen lebih dari 100 anggota
pasukan ke Oleh-leh untuk membawanya (lihat Java bode: nieuws, handels- en
advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 26-08-1874).

Pada akhir tahun 1874 sepanjang sisi sungai
Krieng Atjeh ke hilir mulai terbebaskan. Tampaknya pasukan pribumi mundur
semakin jauh ke belakang. Hal ini diduga yang menyebabkan jalur darat dari Kota
Radja ke kmpaong Jawa dibuka kembali (lihat    
Bataviaasch handelsblad, 06-01-1875). Dari berbagai keterangan soal
perang, diduga hal itulah mengapa Oleh Leh yang ditetapkan sebagai (dermaga)
pelabuhan yang baru. Tampaknya lahirnya pelabuhan Oleh Leh tidak disengaja,
karena situasi dan kondisi yang mengarahkan ke sana.

Sementara
perang antara militer Hindia Belanda dan pasukan perlawanan pribumi di seputar
Kota Radja, arus perdagangan dari pusat kota (pasar) ke pelabuhan Oleh Leh
terus meningkat, maka moda transportasi pedati dianggap tidak efisien lagi,
lalu muncullah gagasan untuk pembangunan segera moda transportasi kereta api
(tramweg) antara pelabuhan dan pusat perdagangan di Kota Radja. Ini sehubungan
dengan beberapa hari yang lalu telah selesai dibangun koneksi telegraf dari
Oleh Leh ke Kota Radja (lihat De locomotief : Samarangsch handels- en
advertentie-blad, 09-04-1875). Bersamaan dengan pembangunan telegraf tersebut
pembangunan jembatan kereta api telah mulai dibangun di atas laguna.

Hal serupa ini juga telah terjadi di berbagai
tempat sebelumnya. Awalnya pembangunan rel untuk lori dengan lokomotif kecil
seperti halnya di Jawa sejak jaman dulu di area-area perkebunan tebu. Untuk
penggunaan jalur lori sudah sejak era VOC di lingkungan pelabuhan atau
perkebunan-perkebunan besar. Seperti kita lihat nanti, jalur lori ini kemudian
ditingkatkan menjadi jalur kereta api yang intens yang juga digunakan untuk
arus orang (penumpang) sehubungan dengan semakin banyaknya orang Eropa di suatu
kota. Untuk pembangunan kereta api penumpang belum lama dioperasikan. Yang
pertama ruas Semarang-Kedong Jati (1869; dan kemudian diteruskan ke Ambarawa
1870), Batavia-Meeter Cornelis (1870) dan Meester Cornelis-Buitenzorg (1873). Pembangunan
kereta-lori awalnya diterapkan antara dermaga Oleh Leh dan pusat perdagangan di
Kota Radja. Oleh karena situasi dan kondisi belum aman sepenuhnya di Kota Radja
dan Oleh Leh dan sekitarnya, maka inisitif ini muncul dari departmen militer
(seperti halnya kelak dalam pembangunan lapangan terbang).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Tans-Sumatra dari Telong
Betong ke Olehleh: Era Kolonial Harus Berakhir

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top