*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Pendidkan
di Kupang khususnya dan Nusa Tenggara Timur umumnya dapat dikatakan sudah berlangsung
sejak lama, bahkan lebih awal dari Tapanuli. Dua nama guru pertama di Kupang
adalah WT Hatoe dan BM Noija. Besar dugaan nama (marga) Hatoe kini Hattu dan Noija
kini Noya. WT Hatoe ditempatkan sebagai guru di Koepang
dicatat dalam Almanak 1827. BM Noija dicatat dalam Almanak 1836.

program pendidikan modern (aksara Latin) bagi penduduk. Namun program
pendidikan aksara Latin sudah diperkenalkan secara non-formal sejak lama bagi
penduduk di Amboina oleh orang-orang Portugis di sekolah-sekolah misionaris
Katolik. Tidak hanya di Amboina, juga di Ternate dan Manado (termasuk kepulauan
Sangir dan Talaud). Dapat dikatakan pendidikan aksara Latin terbilang yang
terawal di wilayah (Governement) Maluku (Kepulauan Maluku). Pendidikan aksara
lainnya (Arab, Jawa dan lainnya seperti Batak) dilakukan secara informal oleh
penduduk, Pendidikan modern (dengan menggunakan aksara Latin) secara formal baru
dimulai pada era Pemerintah Hindia Belanda. Disebut formal karena menjadi
kebijakan dan program pemerintah yang dilakukan secara standar dan
pelaksanaanya diawasi dengan membentuk suatu komisi sekolah (seperti komite
pendidikan masa ini).
Bagaimana
sejarah pendidikan di Kepulauan Timor (Timor Groep)? Seperti disebut di atas terbilang yang juga
terawal. Bahkan gurunya tidak hanya orang Belanda juga ada gurunya yang berasal
dari penduduk asli. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Introduksi Pendidikan di
Kupang Tempo Doeloe: BM Noija
Introduksi
pendidikan di Koepang sudah sejak lama ada, bahkan di Koepang sudah ada guru
sekolah tahun 1827. Lalu pada tahun 1836 di Koepang muncul nama BM Noija
sebagai kepala sekolah. Itulah bukti bahwa pendidikan di Koepang sudah lama
adanya. Pada tahun 1863 diberitakan pada surat kabar bahwa salah satu lulusan
sekolah Docter Djawa School di Batavia adalah BM Noija. Apakah BM Noija 1836
orang yang sama dengan BM Noija 1863?
Tampaknya bukan. Boleh jadi BM Noija Sr dan BM Noija Jr.

voor Nederlandsch-Indie, 10-01-1863: ‘Batavia. Pada tanggal 23 Desember lalu,
bidang anatomi, fisiologis, fisika, kimia popular, patologi, pembedahan, botani
dan vaksin dilakukan ujian di fakultas kedokteran setempat sebagai berikut: Baginda
Assan dari Tanah-Datar (pantai Barat Sumatera); BM Noija dari Timor-Koepang; F
Assa dan Bangemanan Hanok dari Menado; Radhen Saleh dan Mas Sono dari Patjitan;
P Deil, dan Tsaafie dari Batjan. Semua telah lulus ujian yang memuaskan’.
Sekolah
Docter Djawa School bukanlah sekolah dasar, tetapi sekolah tinggi di bidang
kedokteran saat itu. Sekolah tinggi lainnya saat itu adalah sekolah guru
(kweekschool). Siswa yang diterima di dua sekolah tinggi ini adalah lulusan
sekolah dasar. Sekolah kedonteran hanya ada di Batavia (kini di RSPAD Jakarta)
dan sekolah guru ada di tiga tempat: Soeracarta (residentie Soeracarta), Fort
de Kock (residentie Padangsche Bovenlanden) dan Tanobato (afdeeling Mandailing
en Angkola, residentie Tapanoeli).
Pada tahun 1846 Asisten Residen Mandailing en
Angkola TJ Willer menulis laporannya untuk mengakhiri tugasnya, Di dalam
laporan tersebut disebutkan belum lama ini Residen Padangsche Bovenlanden mendirikan
sekolah. Tahun 1846 adalah awal introduksi pendidikan modern di Fort de Kock.
Lalu pada tahun 1849 AP Godon diangkat menjadi Asisten Residen di afdeeling
Mandailing en Angkola (Tapanoeli). AP Godon mendirikan sekolah di Panjaboengan (ibu
kota onderafdeeling Mandailing) dan Padang Sidempoean (ibu kota onderafdeeling
Angkola). Pada tahun 1854 dua siswa Si Asta dan Si Angan asal afdeeling
Mandailing en Angkola di Docter Djawa School di Batavia. Dua siswa ini adalah
siswa pertama yang diterima yang berasal dari luar Jawa. Pada tahun 1856
keduanya lulus, Dr Asta ditempatkan di Panjaboengan dan Dr Angan di Padang
Sidempoean, Lalu pada tahun 1857 rekan dua dokter ini bernama Si Sati berangkat
studi ke Belanda untuk mendapatkan akte guru. Si Sati alias Willem Iskander
lulus tahun 1860 dan pada tahun 1861 kembali ke tanah air. Pada tahun 1862
Willem Iskander mendirikan sekolah guru (kweekschool) di Tanobato,
ondeafdeeling Mandailing. Sekolah guru Tanobato ini menjadi sekolah guru yang
ketiga di Hindia Belanda (yang pertama di Soeracarta didirikan P van der Broek
tahun 1851; yang kedua di Fort de Kock didirikan JAW van Ophuijsen tahun 1856).
Pada tahun 1865 Inspektur Pendidikan Hindia Belanda Mr CA van der Chijs
mengumumkan sekolah guru Tanobato yang terbaik di Hindia Belanda.
BM
Noija tidak hanya seorang guru yang baik, tetapi juga ayah yang baik. Guru BM Noija berhasil
membimbing anaknya tidak hanya memberi pendidikan juga mendorongnya ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Sang anak BM Noija Jr berhasil menjadi dokter. BM
Noija Sr pada tahun 1873 diangkat menjadi anggota komisi sekolah di Koepang
(lihat De
standaard, 05-06-1873). Disebutkan diangkat untuk anggota komisi sekolah
pribumi di Koepang WM Donselaar, HL le Bruijn, BM Noija dan J Tomasauw.
BM Noija adalah orang yang sangat dikenal di
Koepang (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 29-08-1876).
Disebutkan Bernardus Mesach Noya bukanlah orang asing di Kupang. Selama empat
puluh tahun dia telah melayani sebagai guru di sekolah Inlandsche Gouvernement di
kota utama ini. Dia melakukan pekerjaannya dengan kesetiaan sesuai dengan
kekuatannya, menyebarkan dan menjaga benih pengetahuan yang baik. Secara
keseluruhan sebagai guru sekolah pribumi Bernardus Mesach Noya selama hampir
setengah abad sekarang menjadi miliknya.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Pendidikan Dasar di Nusa
Tenggara hingga Pendidikan Tinggi Nusa Cendana
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.