*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini
Perbatasan
Indonesia di (provinsi) Papua ada lima kabupaten: Jayapura, Keerom, Pegunungan
Bintang, Boven Digul dan Merauke. Namun hanya tiga kabupaten yang benar-benar
terisolasi yakni Keerom, Pegunungan Bintang, Boven Digul. Kabupaten Jayapura di
utara dan kabupaten Merauke di selatan memiliki perbatasan pantai. Pembangunan
jalan paralel adalah satu-satunya solusi untuk membuka isolasi dan mendorong
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di wilayah perbatasa,

rencana pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG) dari Merauke
hingga Jayapura di provinsi Papua sepanjang 1.098 Km. Ruas yang sudah selesai
adalah jalan perbatasan ruas Sota-Erambu-Bupul sepanjang 111 Km, ruas
Bupul-Muting sepanjang 38 Km dan ruas Muting-Boven Digoel sepanjang 195 Km. Dari
total jalan perbatasan dari Merauke-Jayapura sepanjang 1.098 km, hingga akhir tahun
2018 sudah tersambung 931 Km. Sementara
itu di wilayah provinsi Papua dan provinsi Papua Barat juga terus digiatkan pembangunan
Jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 Km (sedangkan yang belum tembus
sepanjang 16 kilometer).
Lantas
bagaimana sejarah perbatasan Indonesia di pulau Papua? Seperti disebut di atas,
bahwa pada masa kini sudah mulai ada akses dengan dibangunnya jalan paralel di
wilayah Indonesia. Namun sebelum mencapai kemajuan itu seperti apa situasi dan
kondisi di wilayah perbatasan Indonesia di pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Perbatasan Indonesia di Pulau Papua
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Pembukaan Akses Pembangunan
Jalan Paralel Perbatasan
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.