*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Beberapa hari lalu diumumkan pemerintah lima gelar
Pahlawan Nasional. Diantara pahlawan Indonesia yang ditabalkan sebagai Pahlawan
Nasional tersebut adalah Dr dr HR Soeharto (Jawa Tengah), KGPAA Paku Alam VIII
(Yogyakarta), H Salahuddin bin Talibuddin (Maluku Utura), dr R Rubini
Natawisastra (Kalimantan Barat; sudah pernah dideskripsikan dalam blog ini) dan
KH Ahmad Sanusi (Jawa Barat). Hingga saat ini dari (provinsi) Lampung baru satu
pahlawan Indonesia yang bergelar Pahlawan Nasional. Yang kini tengah diusulkan
adalah Mr Gele Harun Nasution, berperan dalam perang kemerdekaan Indonesia di
Lampung dan menjadi Residen Lampung pertama (1950-1955).

Pahlawan
Indonesia lainnya yang telah mendapat gelar Pahlawan Nasional dan dengan tambahan
lima lagi maka secara keseluruhan pahalwan Indonesia yang telah bergelar Pahlawan
Nasional sebanyak. Pahlawan Indonesia yang telah bergelar Pahlawan Nasional
yang berasal dari daerah (provinsi) Lampung adalah Raden Inten II. HR Mohammad
Mangundiprojo yang telah mendapat gelar Pahlawan Nasional, meski pernah menjadi
Residen Lampung tetapi diusulkan melalui daerah (provinsi) Jawa Timur. Mohammad Mangoendiprojo, pahlawan
Indonesia yang berpartisipasi dalam perjuangan Perang Soerabaya 1945. meninggal
di Bandarlampung pada 13 Desember 1988. Mohammad Mangundiprojo dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang Bandarlampung. Dalam hal ini, Mohammad
Mangundiprojo, sebagai pahlawan Indonesia dan meski diusulkan Jawa Timur
sebagai Pahlawan Nasional, juga tetap sebagai pahlawan Lampung. Karir
pemerintahan Mohammad Mangundiprojo dimulai sebagai bupati Ponorogo (1951-1955)
yang kemudian pernah sebagai pejabat Residen di Lampung.
Lantas bagaimana sejarah pahlawan Indonesia di
Lampung dari masa ke masa? Satu yang jelas pahlawan Indonesia yang telah
bergelar Pahlawan Nasional di Lampung adalah Taden Intan II. Lalu yang kini
tengah diusulkan pahlawan Indonesia dengan gelar Pahlawan Nasional dari Lampung
adalah Mr Gele Harun Nasution. Lalu bagaimana sejarah pahlawan Indonesia di
Lampung dari masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Pahlawan Indonesia di Lampung
Masa ke Masa, Raden Intan hingga Gele Harun; Jelang Hari Pahlawan Nasional
Tunggu deskripsi lengkapnya
Jelang Hari Pahlawan Nasional daro Tahun ke Tahun: Menunggu
Nama Gele Harun Nasution Pahlawan Indonesia di Lampung Diberi Gelar Pahlawan
Nasional
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.