![]() |
Seorang prajurit Australia mengamati sebuah gundukan tanah yang menjadi kuburan dari kemungkinan seorang warga kulit putih yang dieksekusi Jepang di saat perang (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Seorang prajurit Australia (kiri), tampaknya ditemani seorang penerjemah (kanan) menanyai seorang warga (tengah), kemungkinan tentang lokasi yang digunakan Jepang untuk mengubur korban-korban eksekusi (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Berdasarkan tulisan Kanji-nya kemungkinan ini adalah rumah atau gedung yang menjadi markas polisi militer Kempetai (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Sebuah tempat yang tampaknya menjadi tempat penumpukan mobil-mobil curian/terlantar (lihat posting berikutnya); teks dalam huruf Latin berbunyi “Outo2 ini di tjuri orang maka kalau ada mempoenja sendiri datang ke kantor Kenpeitai [?] kembali” (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Sebuah trem jalur 2 jurusan ?-Menteng, yang sudah diberi gambar bendera Merah Putih, tanda palang merah, serta coretan yang ditujukan ke pihak Belanda: “Don’t touch our national symbol, it would be plain suicide” atau “Jangan sentuh simbol bangsa kami, itu sama saja dengan bunuh diri”. (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: kemungkinan besar H. Ripassa
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat juga seri foto yang dibuat oleh H. Ripassa tentang Jakarta di sekitar September dan Oktober 1945 yang dimulai di posting ini.
>>> GARIS WAKTU <<< | >>> KATA KUNCI <<<

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.