*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini
Sejarah
sepak bola telah ditulis kali pertama oleh W Muller tahun 1895 (lihat Java-bode
: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 13-02-1895). Buku
ini telah beredar di Eropa dalam bahasa Belanda diberi judul Athletiek en
Voetbal de Geschiedenis. Sementara sejarah sepak bola di Hindia Belanda (baca:
Indonesia) dimulai pada tahun 1893 yang mempertemukan tim Medan (Belanda) dan
tim Penang (Inggris) yang dilangsungkan di Medan. Lantas kapan bermula sepak
bola di Atjeh?

Hindia Belanda) kali pertama diberitakan di Medan pada tahun 1893. Lalu
kemudian menyusul dilaporkan di Batavia pada tahun 1896. Kompetisi sepak bola
di Mulai di Batavia pada tahun 1904 di bawah naungan perserikatan sepak bola
Baravia (Bataviasche Voetbalbond). Dalam kompetisi pertama ini duiantara lima
klub terdapat satu klub yang pemain seluruhnya pribumi Doctrer Djawa Club
dengan kapten tim Radjamin Nasoetion. Pada tahun ini juga dialaporkan suatu
pertandingan sepak bola di Bandoeng. Pertandingan-pertandingan sepak bola
lainnya yang terbilang awal diberitakan di Soerabaja, Semarang, Padang dan
Makassar. Lalu kapan pertandingan sepak bola bermula di Atjeh?
Apa
pentingnya sejarah sepak bola di Atjeh? Mungkin bagi peminat olah raga lain tidak begitu
penting. Namun bagi para ‘gibol’ sejarah sepak bola di Atjeh sangat penting
karena bagian dari sejarah sepak bola di Indonesia. Sejarah sepak bola di Aceh
tidak hanya Persiraja. Okelah kalau begitu. Darimana sejarahnya dimulai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya
untuk lebih menekankan saja*.
Sepak Bola di Atjeh Era Hindia
Belanda
Sepak
bola di Atjeh bermula di kalangan militer di barak-barak militer. Beberapa
garnisun militer didirikan sejak perang (1873). Salah satu garnisun yang
dibangun berada di Lhok Nga. Di garnisun inilah kali pertama diketahui sepak
bola dimainkan oleh para prajurit (lihat De Sumatra post, 04-12-1901).
Bagaimana sepak bola masuk dalam lingkungan
barak militer diduga karena adanya usulan sejumlah pihak tentang buruknya
kehidupan prajurit di barak-barak militer dilengkapi dengan penyedian warung
agar kebutuhan mereka terpenuhi dengan harga murah dan berbagai perlengkapan
olah raga kriket, tennis dan sepak bola sebagai alternatif kebutuhan hiburan
(lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie,
03-10-1893). Tampaknya program olahraga ini direspon departemen militair.
Sementara di kalangan swasta kegiatan ini sudah mulai ada di beberapa kota
dimana ditemukan banyak Eropa dan situasi keamanan yang sudah kondusif seperti
di Medan dan Padang. Hal itulah diduga munculnya sepakbola sebagai suatu
pertanding diadakan di Medan yang mendatangkan tim Inggris di Penang pada akhir
tahun 1893. Negara Inggris dan Belanda di Eropa terbilang negara-negara yang sejak
awal mempopolerkan sepak bola.
Sepak
bola sebagai suatu olah raga adalah satu hal. Bagaimana sepak bola
dipertandingkan seperti di Medan pada tahun 1893 adalah hal lain lagi. Kegiatan
sepak bola sudah ada di lingkungan militer di Atjeh, tetapi kapan suatu
permainan sepak bola dipertandingkan di Atjeh masih perlu ditelusuri lebih
lanjut.
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Perkembangan Sepak Bola Aceh
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.