Sejarah

Sejarah Bahasa (194): Bahasa Kisar di Pulau Kisar Batas Timor Leste; Suku Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di Pulau Kisar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa
Kisar adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan di daerah Maluku
Selatan, Pulau Kisar (timur laut Pulau Timor), 19 desa; Pulau Roma, desa Hila
dan Likagraha (Solath); Pulau Wetar, Amau, Naumatang, Hi’ai, Kota Ambon (bahkan
sampai ke Dili dan Kupang), provinsi Maluku.


Pulau
Kisar salah satu pulau terluar wilayah Indonesia di perairan Selat Wetar berbatas
sebelah selatan perairan ujung timur Pulau Timor (Timor Leste). Pulau bagian wilayah
Kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku. Letak Geografis di sebelah utara
berbatasan dengan Pulau Romang, sebelah selatan dengan Selat Timor, sebelah
barat dengan Pulau Wetar dan sebelah timur dengan Pulau Leti, Pulau Moa, dan
Pulau Lakor. Pulau Kisar memiliki 9 buah desa yang dibagi dalam 2 kecamatan,
yaitu: Kecamatan Kisar UtaraL Nomaha, Pur-Pura, Lebelau; Kecamatan Kisar
Selatan: Lekloor, Oirata Barat, Oirata Timur, Abusur, Kotalama, Wonreli. Pulau
Kisar telah memiliki sebuah lapangan terbang dan landasan pacu yang bernama
Bandara John. J. Bakker digunakan oleh pesawat kecil jenis Cassa 212 dengan
kapasitas maksimal 18 orang, Kebanyakan masyarakat di Pulau Kisar adalah
masyarakat yang berbahasa Meher dan Woirata. Pulau Kisar relatif kepadatan
penduduk cukup tinggi terutama di bagian tengah pulau.
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa
Kisar di pulau Kisar berbatas Timor Leste? Seperti disebut di atas bahasa Kisar
atau bahasa Meher di pulau Kisar. Suku Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di
Pulau Kisar. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kisar di pulau Kisar berbatas Timor
Leste? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Kisar di Pulau Kisar Berbatas Timor Leste; Suku
Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di Pulau Kisar

Tunggu deskripsi lengkapnya

Suku Meher/Kisar dan Suku Woirata/Oirata di Pulau
Kisar: Pulau Kisar Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top