Sejarah

Sejarah Bahasa (252): Bahasa Karas Orang Karas di Pulau Karas di Pantai Barat Fakfak Papua; Nama Pulau Karas di Galang, Riau


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa
Karas adalah bahasa Trans–New Guinea yang digunakan di Kepulauan Karas terbesar
di lepas Semenanjung Bomberai, yang tampaknya paling dekat hubungannya dengan
bahasa-bahasa Bomberai Barat. Bahasa ini digunakan di desa Antalisa dan Mas di
Pulau Karas. Bahasa Karas dituturkan di kampong Faur distrik Karas kabupaten
Fakfak. Bahasa Karas berbeda dengan bahasa lainnya di sekitar seperti bahasa
Kamran, bahasa Beser dan bahasa Soon.


Pulau
Karas adalah sebuah pulau di di provinsi Papua Barat, Pulau ini memiliki luas
48 km². Kontur tanah di Pulau Karas cukup berbukit. Titik tertinggi pulau ini
adalah 451 mdpl. Pulau ini mencakup 12,4 km dari utara ke selatan dan 10,8 km
dari timur ke barat.
Pulau Karas merupakan salah satu pulau kecil yang
masuk dalam wilayah administratif Kota Batam.
Menurut masyarakat setempat,
nama Pulau Karas berasal dari kata “Keras”. Pulau Karas seluas kurang
lebih 480 Ha. Masuk secara administratif dalam kawasan pemerintah kota Batam.

Secara
geografisnya, perairan pulau Karas, berada dekat pulau Galang di bagian
selatan. Pulau yang dekat, salah satunya adalah pulau Pangkil di bagian
utaranya. Pulau-pulau lain juga terdapat di sekitar seperti: pulau Anak Karas,
pulau Mubut, Mubut Darat dan masih banyak lagi
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Karas Orang
Karas di pulau Karas di pantai barat Fakfak, Papua Barat? Seperti disebut di
atas bahasa Karas di pulau KarasPapua. Nama Pulau Karas di Galang, Riau. Lalu bagaimana
sejarah bahasa Karas Orang Karas di pulau Karas di pantai barat Fakfak, Papua
Barat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Karas Orang Karas di Pulau Karas di Pantai
Barat Fakfak Papua; Nama Pulau Karas di Galang, Riau 

Tunggu deskripsi lengkapnya

Nama Pulau Karas di Galang, Riau: Bahasa Melayu di
Barat dan Bahasa Melayu di Timur

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top