Sejarah

Sejarah Bahasa (262): Bahasa Air Matoa di Rurumo Tinggal Setetes Lagi di Teluk Etna: Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kita
tidak sedang membicarakan gununfg Etna di Eropa tetapi suatu teluk di Kaimana
Papua yang menjadi nama distrik. Dalam hal ini distrik Teluk Etna terdiri
kampong-kampang Bamana, Boiya, Nariki, Rurumo dan Siawatan. Di kampong Rurumo
terdapat penutur bahasa Air Matoa (bukan Akhir Matua).


Bahasa Air Matoa dituturkan
di kampong Rurumo distrik Teluk Etna, kabupaten Kaimana. Di kampong ini juga
dituturkan bahasa Yeresiam dan bahasa Yuafeta. Kampong yang terletak di pantai
dihuni oleh kelompok populasi Miere. Di kampong ini hanya ada satu penutur
bahasa Air Matoa dan empat orang penutur pasif. Wilayah bahasa Air Matoa
dulunya di Kampong Air Matoa di sebelah utara Rurumo (hingga 1975). Sementara itu
bahasa Naipiti Pantai di sebelah timur di kampong Bamana di sebelah barat di
kampong Ombapamuku serta di sebalah utara di kampon Hairapara. Sedangkan di
sebelah selatan di Boiya dituturkan bahasa Busama. Bahasa Air Matoa berbeda
dengan bahasa Girimora, bahasa Irarutu Bofuer, bahasa Kamberau dan bahasa
Yeresiam. Bahasa Miere dituturkan di kampong Miere yang berbatasan dengan
wilayah bahasa Napiti. Bahasa Miere berbeda dengan bahasa bahasa Muri, bahasa
Wau Arak dan bahasa Yeresiam
(Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Air Matoa di
Rurumo tinggal setetes lagi di Teluk Etna? Seperti disebut di atas bahasa Air
Matoa hanya tinggal satu orang lagi penutur aktif. Apakah sudah
didokumentasikan? Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna. Lalu bagaimana sejarah
bahasa Air Matoa di Rurumo tinggal setetes Lago di Teluk Etna? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.

Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Air Matoa di Rurumo Tinggal Setetes Lagi di
Teluk Etna: Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna

Teluk Etna sebelumnya disebut sebagai teluk Kiroeroe.
Teluk juga pernah disibut teluk Baik dan juga teluk Timbona. Setelah ekspedi ke
teluk yang dilakukan tahun 1858 (termasuk von Rosenberg) nama teluk ditukar
menjadi teluk Etna. Mengapa nama Kiroeroe diganti menjadi Etna.


Ekspedisi yang dilakukan tahun 1858 ke pantai barat Papua termasuk ke
teluk Kiroeroe playaran dari Amboina ke pesisir barat daya dan utara New
Guinea, dilakukan dengan kapal uap ZM Etna (lihat De Oostpost: letterkundig,
wetenschappelijk en commercieel nieuws- en advertentieblad, 21-10-1858). Teluk
Sisir di Kaimana juga pdernah disebut teluk Speelmans dan kemudian diganti
menjadi telok Bitjaroe.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna: Mendokumentasikan
Bahasa Sebelum Benar-Benar Punah

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top