*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini
Kamus
bahasa adalah buku dokumentasi bahasa yang berisi panduan tata bahasa dan
daftar entri kosa kata termasuk turunannya. Kamus bahasa dibuat sejaman yang
langsung dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Dalam hal
ini kamus bahasa direvisi pada waktu tertentu untuk dimungkinkan mendaftarkan
entri kosa kata baru dan juga menghapus kosa kata yang tidak digunakan lagi. Kanus
Bahasa Indonesia masih terbilang baru (yang sudah ada sebelumnya adalah kamus bahasa
Melayu).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat KBBI)
adalah kamus bahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka (edisi keempat sempat
diterbitkan juga oleh Gramedia Pustaka Utama). Kamus ini menjadi acuan
tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena merupakan kamus bahasa Indonesia
terlengkap dan terakurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki
hak paten dari Pemerintah Indonesia yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kamus dengan sejarah yang
panjang ini, berasal dari empat sumber. Dimulai dari Kamus Indonesia yang
disusun oleh E St. Harahap pada tahun 1942, Kamus Moderen Bahasa Indonesia yang
disusun oleh Sutan Muhammad Zain pada tahun 1954, Kamus Umum Bahasa Indonesia
yang disusun oleh WJS Poerwadarminta pada tahun 1953, dan Kamus Besar Indonesia
oleh Pusat Bahasa pada tahun 1969 (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)? Seperti disebut di atas, Kamus Indonesia disusun oleh
E St Harahap tahun 1942 yang dianggap menjadi cikal bakal KBBI. Lalu bagaimana sejarah Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Kamus Indonesia
oleh E St Harahap, 1942 Cikal Bakal KBBI
Kamus berjudul Kamus
Indonesia disusun oleh Emil St Harahap diterbitkan pada tahun 1942. Itu berarti
pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah
pendudukan militer Jepang menerima nama bahasa resmi dengan Bahasa Indonesia.
Suatu nama yang tidak pernah digunakan Pemerintah Hindia Belanda.
Nama yang digunakan dan diterima oleh Pemerintah Hindia Belanda adalah
bahasa Melayu. Mengapa? Pemerintah Hindia Belanda (tetap) menganggap nama
Indonesia adalah nama perjuangan bagi penduduk. Pemerintah Hindia Belanda
alergi terhadap nama Indonesia untuk apa pun termasuk nama Bahasa Indonesia. Fakta
bahasa nama Bahasa Indonesia sudah diikrarkan oleh para pemuda di dalam Kongres
Pemuda Indonesia sebagai nama bahasa persatuan.
Kamus berjudul Kamus Indonesia disusun oleh Emil St
Harahap yang diterbitkan pertama pada tahun 1942 terus dicetak dan diperjualbelikan
(lihat Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, 05-03-1947).
Sementara itu kamus dwibahasa dengan menggunakan nama Bahasa Indonesia
diterbitkan pada tahun 1948 dengan nama Kamoes Indonésia.
Indonesisch-Nederlands en Nederlands-Indonesisch disusun oleh ALN Kramer setebal
428 halaman yang diterbitkan NV GB van Goor Zonen’s Uitg. Mij.
‘sGravenhage-Batavia. Kamus Emil St Harahap dan kamus dwibahasa ALN Kramer mengisi
toko-toko buku.
Pada tahun 1948 ini GWJ Drewes sebagai kepala kantor dan profesor bahasa
dan sastra Melayu di Rijksuniversieteit te Leiden pada tanggal 16 April 1948 berjudul
Van Maleis naar Basa Indonesia yang kemudian EJ Brill di Leiden (1948). Dalam
hal ini GWJ Drewes adalah orang Belanda pertama yang secara resmi menyampaikan
nama bahasa di Indonesia adalah Bahasa Indonesia. ALN Kramer Sr juga tahun 1949
menulis makalah 100 halaman berjudul Bahasa Indonesia, beknopt overzicht der
spraakkunst (Bahasa Indonesia, tinjauan singkat tata bahasa) yang diterbitkan GB
van Goor Zonen’s Uitgeversmij, ’s-Gravenhage-Batavia
Kamus Emil St Harahap berjudul Kamus Indonesia yang diterbitkan
pada tahun 1942 menjadi penting dalam fase awal kamus Bahasa Indonesia. Emil St
Harahap bukanlah awam dalam hal perkamusan. Emil St Harahap memulai karir
sebagai guru di Depok. Pada tahun 1915 Emil St Harahap dan juga guru
di Depok Menyusun kamus bahasa Melayu dengan judul Arti Kitab Logat Malajoe (lihat
Bataviaasch nieuwsblad, 26-01-1915).
Kamus bahasa Melayu pertama disusun
oleh Pigafetta pada tahun 1573, yang pada dasarnya masih berupa daftar kosa
kata bahasa Melayu yang digunakan di Malaka dan bahasa Melayu yang digunakan di
Maluku. Lalu kemudian dalam ekspedisi pertama Belanda (1595-1597) Frederik de Houtman
menyusun kamus bahasa Melayu (di Madagaskar dan Atjeh) yang diterbitkan di
Amsterdam pada tahun 1603. Sementara kamus F de Houtman ini masih dicetak pada
era VOC, muncul kamus bahasa Melayu yang disusun J Roman. Kamus bahasa Melayu
yang disusun William Marsden diterbitkan pada tahun 1812. Sebagaimana diketahui
Pemerintah Hindia Belanda dibentuk tahun 1800 dan kemudian diinvasi Inggris
(1811-1816). Setelah pemulihan Pemerintah Hindia Belanda semakin banyak kamus
bahasa Melayu yang ditulis oleh sejumlah penulis. Pada tahun 1901 Charles
Adrian van Ophuijsen menerbitka kamus bahasa Melayu berjudul Kitab Logat
Melajoe: Woordenlijst voor de spelling der Maleische taal met Latijnsch
karakter menjadi segera menjadi perhatian umum, lebih-lebih para pegiat
bahasa-bahasa khususnya bahasa Melayu. Salah satu yang menyambut buku hasil
pekerjaan CA van Ophuijsen adalah Djamaloedin yang menulis makalah April 1902 dimana
disebutkan “Paedah kitab itoe (karyta van Ophuijsen) ialah tempat bertanja,
tjara bagaimana tiap-tiap kata jang terseboet, haroes ditoetoerkan dan
bagaimana atoeran toelisannja dengan hoeroef olanda”. Djamaloedin adalah
asisten editor majalah dwimingguan Insulinde yang diterbitkan dio Padang oleh Hadji
Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda. Charles Adrian van Ophuijsen adalah mantan
guru Dja Endar Moeda di sekolah guru (kweekschool) Padang Sidempoean. Charles
Adrian van Ophuijsen pertama kali mengajar bahasa Melayu di sekolah tersebut
pada tahun 1881. Selama delapan tahun di Padang Sidempoean, lima tahun terakhir
sebagai direktur sekolah. Buku Kitab Logat Melajoe karya Charles Adrian van
Ophuijsen yang diterbitkan pada tahun 1901 kemudian diakui pemerintah pada
tahun 1902 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 09-10-1902).
Mengapa? CA van Ophuijsen dalam kamusnya telah melakukan kodifikasi bahasa
Melayu (standaritasi bahasa).
Siapa Emil St Harahap? Besar dugaan bahwa Emil St
Harahap adalah salah satu mantan murid dari Charles Adrian van Ophuijsen di
sekolah guru Padang Sidempoean. Kapan Emil St Harahap diangkat menjadi guru di
Depok tidak terinformasikan. Oleh karena lintas pulau, Emil St Harahap diduga
kuat Emil St Harahap adalah guru berpengalaman di Tapanoeli.
Pada tahun 1904 Charles Adrian van Ophuijsen, sebagai Inspektur
Pendidikan Pribumi di Pantai Barat Sumatra di Padang diangkat sebagai guru
besar bahasa Melayu di Fuculteit der Letteren en Wijsbergeerte, Universiteit te
Leiden. Pada saat ini di Leiden salah satu mantan murid Charles Adrian van
Ophuijsen di sekolah guru Padang Sidempoean Radjioen Harahap gelar Soetan
Casajangan sedang mempersiapkan untuk melanjutkan studi keguruan di Belanda, Soetan
Casajangan di Universiteit te Leiden menjadi asisten Profesor Charles Adrian
van Ophuijsen dalam pengajaran bahasa Melayu. Soetan Casajangan lulus akta guru
LO tahun 1907 yang kemudian pada tahun 1908 Soetan Casajangan menginisiasi pembentukan
organisasi mahasiswa pribumi Indische Vereening). Pada tahun 1909 Soetan
Casajangan lulus akta guru MO (sarjana pendidikan, setara dengan lulusan IKIP
sekarang). Soetan Casajangan adalah pribumi pertama yang meraih gelar sarjana Pendidikan.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kamus Indonesia oleh E St Harahap, 1942 Cikal Bakal
KBBI: Kamus-Kamus Terdahulu dan Kamus-Kamus Sesudahnya
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.