Sejarah

Sejarah Bahasa Indonesia (9): Basa Melayu Pasar Jadi Bahasa Indonesia; Tempo Dulu Nama Melayu Gantikan Nama BahasaDjawi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut bahasa Jawi diartikan sebagai bahasa
Melayu Kuno, khususnya yang ditulis dengan huruf Arab. Aksara Jawi diartikan
sebagai aksara Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu. Jika begitu,
bahasa Melayu dulunya disebut bahasa Jawi, bagaimana dengan nama Bahasa
Indonesia? Silogisma: dulu bahasa Melayu disebut bahasa Jawi. Oleh karena tidak
disebut lagi nama bahasa Jawi, lalu (apakah) tidak perlu lagi disebut bahasa
Melayu, karena sudah disebut nama Bahasa Indonesia?  
 


Di dalam Wikipedia tidak ada lema Bahasa Jawi.
Lema yang ada adalah Abjad Jawi alias huruf Jawi, aksara Jawi, abjad
Arab-Melayu, abjad Yawi, tulisan Jawi, atau tulisan Melayu adalah kumpulan
huruf berbasis abjad Arab yang umumnya digunakan untuk menuliskan teks dalam
bahasa Melayu (dialek Malaysia, Brunei, Siak, Pahang, Terengganu, Johor, Deli,
Kelantan, Songkhla, Riau, Pontianak, Palembang, Jambi, Sarawak, Musi dan dialek
lainnya) dan bahasa-bahasa lainnya; seperti bahasa Aceh, Betawi, Banjar,
Kerinci, Minangkabau maupun Tausug. Secara etimologinya, kata jawi adalah
kependekan dari istilah bahasa Arab: Al-Jaza’ir Al-Jawi (Kepulauan Jawa) yang
merupakan sebuah pengistilahan oleh bangsa Arab untuk kepulauan Indonesia. Kata
jawi yang digunakan oleh bangsa Arab tersebut merupakan sebuah kata serapan
langsung yang berakar dari bahasa Jawa yang merupakan istilah krama dalam bahasa
Jawa yang digunakan untuk merujuk pulau Jawa maupun etnis Jawa. Kata ‘Jawi’
digunakan karena pada masa lampau, kepulauan Indonesia secara umum berada
dibawah kekuasaan kemaharajaan yang berasal dari pulau Jawa
(Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu Pasar menjadi
Bahasa Indonesia? Seperti disebut di atas pada masa ini tidak eksis nama bahasa
Jawi, tetapi masih eksis nama aksara Jawi (Arab gundul). Yang jelas tempo dulu nama
bahasa Melayu menggantikan nama bahasa Djawi. Lalu bagaimana sejarah bahasa
Melayu Pasar menjadi Bahasa Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Bahasa Melayu Pasar Menjadi Bahasa Indonesia; Tempo
Dulu Nama Bahasa Melayu Menggantikan Nama Bahasa Djawi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Tempo Dulu Nama Bahasa Melayu Menggantikan Nama Bahasa
Djawi:

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 



















*Akhir Matua
Harahap
, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak
1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta
Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun
di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis
artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang,
utamanya jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan
aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel
sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or
perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top