Sejarah

Sejarah Catur (18): Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi; Arovah Bachtiar dan Kejuaraan Pertjasi Pertama di Solo, 1953


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Persatuan
Catur Seluruh Indonesia (disingkat Percasi) adalah induk organisasi
keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan,
pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga
catur di Indonesia. Percasi didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi
saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka
barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya Percasi
yang berkedudukan di Yogyakarta.


Arovah
Bachtiar (lahir 25 Maret 1934) adalah master Internasional Indonesia (IM)
(1978). Ia adalah pemenang Kejuaraan Catur Indonesia empat kali (1953, 1962,
1967, 1971). Pada awal tahun 1950-an hingga paruh kedua tahun 1970-an, Arovah
Bachtiar merupakan salah satu pecatur terkemuka di Indonesia. Ia empat kali
memenangkan Kejuaraan Catur Indonesia: pada tahun 1953, 1962, 1967, dan 1971.
Pada bulan September 1963, Arovah Bachtiar berpartisipasi dalam Kejuaraan Catur
Dunia Turnamen Zonal Asia Tenggara di Jakarta, di mana berbagi tempat 1-2
dengan Béla Berger tetapi kalah pertandingan tambahan. Arovah Bachtiar
berpartisipasi dua kali lagi dalam Turnamen Zonal Kejuaraan Catur Dunia (1972,
1975) namun tidak lagi mengulangi kesuksesan tersebut.
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Persatoean Tjatur
Indonesia dan Pertjasi? Seperti disebut di atas, Percasi yang sekarang secara resmi
didirikan di Djogjakarta pada tanggal 17 Agustus 1950. Bagaimana dengan Arovah
Bachtiar dan kejuaraan catur Pertjasi pertama di Solo tahun 1953? Lalu
bagaimana sejarah Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi; Arovah
Bachtiar dan Kejuaraan Catur Pertjasi Pertama di Solo Tahun 1953  

Pada tanggal 17 Agustus diresmikan perserikatan
catur seluruh Indonesia di Jogjakarta. Induk organisasi catur Indonesia ini
diberi nama Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia disingkat Pertjasi yang
berkedudukan di Djogjakarta. Mengapa nama itu yang dipilih? Nama Pertjasi
(Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia) sudah ada di Midden Java pada tahun
1935 dan nama Persatoean Tjatur Indonesia di Djakarta pada bulan Februari 1950.


Pembentukan negara Indonesia dengan bentuk federalis (RIS) yang mulai
berlaku tanggal 49 Desember 1949, oleh para Revolusioner Indonesia dianggap
tidak sesuai dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus
1945). Di wilayah negara-begara federal posisi orang Belanda masih kuat. Di
Djogjakarta, ibu kota (negara) Republik Indonesia yang dipimpin Perdana Menteri
Abdoel Halim dan Wakil Perdana Menteri Abdoel Hakim Harahap tetap tidak merasa
puas. Gerakan kembali ke negara kesatuan (NKRI) didengungkan. Para revolusioner
Indonesia di wilayah (negara-negara) federal berjuang membubarkan negara
bentukan Belanda tersebut. Lalu satu per satu negara federal dibubarkan yang
diawali oleh Negara Pasundang dan Negara Jawa Timur. Sedangkan yang terakhir
dibubarkan adalah Negara Sumatra Timur setelah melalui referendum. Pada tanggal
17 Agustus 1950 Presiden RIS Ir Soekarno dalam pidato peringatan kemerdekaan
Indonesia menyatakan RIS dibubarkan dan kembali ke bentuk negara kesatuan. Pada
tanggal 18 Agustus 1950 Proklamasi NKRI dibacakan. Tamat RIS.NKRI menjadi harga
mati.

Mengapa pendirian/peresmian Pertjasi sebagai induk
organisasi catur yang disebut 17 Agustus 1950 di Djogjakarta tidak
terinformasikan? Fakta bahwa tanggal 17 Agustus 1945 Djogjakkarta bukan lagi
ibu kota Republik Indonesia. Ibu kota RIS dan ibu kota (NK)RI tetap di Djakarta
(sebelum dan sesudah tanggal 17 Agustus). Jika Pertjasi sudah diresmikan di
Djogja lalu kota-kota mana yang menjadi anggotanya? Yang jelas mulai 30 Juli,
Persatoean Tjatur Solo akan menyelenggarakan pertandingan internal untuk
menentukan pemain yang akan bermain melawan Persatoean Tjatur Madiun (lihat Nieuwe
courant, 31-07-1950). Disebutkan sejauh ini pecatur terbaik di Solo adalah L Hariandja
(guru di Solo) dan Dr. Kwik Tjle Klok (klub Chuan Min).


Dua perserikatan catur yang kuat berada di Djakarta dan di Sorabaja. Pada
bulan September 1950 SSC Soerabaja menyelenggarakan kejuaraan (lihat Nieuwe
courant, 04-09-1950). Persatoean Tjatur Soerabaja menyelenggarakan kejuaraan
(lihat Nieuwe courant, 12-09-1950). A Baswedan dan Oen Khoen Bing bersaing di
klassemen (lihat Nieuwe couran, 30-10-1950). Pada bulan November Persatoean
Tjatur Djakarta/Persatoean Tjatur Indonesia menyelenggarakan kempetisi antar
klub (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor
Nederlandsch-Indie, 01-11-1950). Pesertanya Tjatur Indonesia, Dhng Hwa, Kuda
Hitam, Kuda Putih, Schaakmat, dan Benteng Pegawai.

Pada bulan Maret 1951 Perkumpulan (schaakclub) Tjatur
Indonesia dan Schaakclub Bandoeng akan mengadakan akan mengadakan kejuaraan catur.
Persatoean Tjatur Soerabaja berubah nama menjadi Persatoean Perkumpulan Tjatur
Soerabaja dengan pengurus baru (lihat
Nieuwe courant, 17-04-1951).   

Tunggu deskripsi lengkapnya

Arovah Bachtiar dan Kejuaraan Catur Pertjasi Pertama
di Solo Tahun 1953: Baris Hoetagaloeng

Nama Pertjasi (Persatoean Tjatoer Seloeroeh
Indonesia) terakhir terinformasikan pada akhir Pemerintah Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan Indonesia dan setelah pengakuadan kedaulatan Indonesia oleh
Belanda, tidak pernah terinformasikan nama Pertjasi. Nama yang ada sejauh ini
di Jawa Tengah antara lain Pertjasse (Semarang), Pertjaso (Solo) dan PTM (Mandioen).
Sementara klub-klub catur terkuat ada SSC di Soerabaja, Persatoean Tjatur
Indonesia di Djakarta, dan Bandoengsch Schaakclub.


De nieuwsgier, 20-07-1951: ‘Tournooi in Midden-Java. Pada awal bulan Oktober 1951
akan diadakan turnamen catur di Semarang untuk kejuaraan Jawa Tengah. Acara ini
diselenggarakan oleh Pertjasi, Persatuan Tjat
oer Seloerroeh
Indonesia. Perkumpulan ini
berkedudukan di Jogjakarta. Kompetisi ini akan dipimpin oleh Soetadi dari Semarang: Selain dari Jawa Tengah,
turnamen ini juga akan diikuti oleh pecatur dari Madiun dan Bodjonegoro
.

Pada bulan Juli 1951 muncul kembali nama Pertjasi (Persatoean
Tjatoer Seloeroeh Indonesia). Perserikatan ini akan mengadakan turnamen catur se
Jawa Tengah di Semarang. Ruang lingkup Pertjasi ini kurang lebih sama sebelum
perang (sebelum pedudukan militer Jepang, 1942). Sementara sejak November 1950
Persatoean Tjatur Indonesia (PTI) di Djakarta memiliki motivasi untuk melingkupi
catur seluruh Indonesia. Lantas mengapa Pertjasi muncul kembali? Yang jelas PTI
mengharapkan ada wadah catur nasional. Turnamen catur di Semarang oleh Pertjasi
diadakan 30 September hingga 6 Oktober 1951 (lihat Java-bode: nieuws, handels-
en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 27-09-1951). Ketua Pertjasi yang
berkedudukan di Jogja adalah Dr Soewito (lihat De locomotief: Samarangsch
handels- en advertentie-blad, 12-03-1952). Bagaimana hasilnya tidak
terinformasikan.


De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 15-10-1952: ‘Pertandingan
catur di Solo? Pengurus Pertjasi, Persatoean Tjatur Seloeroeh Indonesia, yang
berkedudukan di Jogja, telah menanyakan kepada Pertjaso, Persatuan Tjatur Solo,
apakah Pertjaso bersedia menyelenggarakan pertandingan catur tahun 1953 untuk
kejuaraan Pertjasi Indonesia. Pertandingan catur akan diiringi dengan
konferensi (kongres) Pertjasi. Pertjaso belum mengambil keputusan atas
permintaan tersebut, namun diperkirakan akan disetujui’.

Kompetisi catur Indonesia yang akan diselenggarakan
Pertjasi di Solo tampaknya akan terwujud (lihat De locomotief: Samarangsch
handels- en advertentie-blad, 24-04-1953). Disebutkan kejuaraan catur Indonesia.
Pertjasi, Algemene Indonesische Schaakbond, mulai 1 Mei hingga 8 Mei.
bertanding di Solo untuk menjadi algemene schaak kampioenschap di Solo. Pertjaso
(Persatoean Tjatur Solo) ditunjuk sebagai bond penyelenggara. Di kompetisi ini
juga akan mengadakan rapat umum Pertjasi.


Juga disebutkan bahwa bond catur Semarang telah menunjuk Darmadi sebagai
pecatur yang akan mewakili Semarang di kejuaraan, sementara The King Hoey dan
Moeroso do konferensi. Beberapa usulan telah disampaikan Pertjas kepada
pengurus utama di Jogja untuk dibahas dalam konferensi tersebut, antara lain
mengenai penggunaan jam waktu dalam catur, babak penyisihan, dan masuknya Pertjasi
ke panitia PON.

Tidak terinformasikan bond mana saja yang diundang,
kecuali Semarang yang disebut di atas. Hasil kompetisi kejuaraan Pertjasi
Indonesia terinformasikan pada tanggal 7 Mei (lihat
De locomotief: Samarangsch
handels- en advertentie-blad
, 07-05-1953). Disebutkan untuk pertama
kalinya, kompetisi diadakan oleh Perserikatan catur Indonesia Pertjasi untuk
kejuaraan Pertjasi Indonesia 1953. Kompetisi diadakan dari tanggal 1 Mei hingga
5 Mei dilaksanakan di rumah makan “Pak Amat” Solo yang dipimpin oleh The Hong
Oe dengan tuan rumah perserikatan catur Solo. Kejuaraan ini diikuti oleh
sembilan orang juara dari berbagai kota di Indonesia.


Disebutkan yang menjadi juara adalah Ahmad Arovah Bachtiar. Sementara juara
kedua turnamen ini direbut Ang Tjin Sing sang juara asal Pekalongan dengan
perolehan 6 poin, sedangkan Hadji Rachmat asal Solo juara ketiga dengan poin 5
1/2. Abdul Azis asal Jogja kalah di dua laga terakhir dan menjadi bintang. Hasil
secara keseluruhan adalah adalah: 1. A. Arovah (Bandjamasin) 6 ½ poin; 2. Ang
Tjin Sing (Pekalongan) 6 poin; 3. Haji Rachmat (Solo) 5 1/2; 4. Moh. Saleh 4
poin; Tan Ek Tjioe (Tegal) 4 poin; Haji Maksum 3 poin; Suliantoro 2 1/2 poin;
Darmadi (Semarang) 2 1/2 poin dan Abdul Azis (Jogja) 2 poin. Pada Rabu pagi, 6
Mei, penyerahan hadiah kepada para pemenang dilakukan oleh Dr Soewito, Ketua
Pertjasi. Lebih lanjut disebutkan pemenang turnamen Ahmad Arovah Bachtiar yang
berusia 18 tahun, juara catur Bandjarmasin. Dari delapan laga ia menang enam
kali, imbang melawan Darmadi sang juara Setnuxaug dan kalah dari Hadji Rachmat
wakil dari Solo. Hasil yang sangat bagus bagi pecatur muda yang mulai bermain
pada usia 8 tahun di bawah bimbingan ayahnya. Pada usia 11 tahun, ia mengikuti
pertandingan catur dan menjadi juara Bandjarmasin pada tahun 1950, pada usia 15
tahun. Dan kini, di usianya yang ke 18 tahun, ia menjadi juara Pertjasi.

Kejuaraan catur Indonesia di Solo, meski menyandang
nama Indonesia tetapi belum menggambarkan potensi catur nasional. Yang berpartisipasi
pada kejuaraan ini adalah juara-juara dari Solo, Semarang, Bandjarmasin, Jogjakarta.
Tegal dan Pekalongan. Dalam hal ini dapat dikatakan adalah kejuaraan se Jawa
Tengah plus Bandjarmasin. Bagaimana dengan pecatur-pecatur dari Djakarta,
Soerabaja dan Bandoeng plus pecatur Medan? Pecatur terkuat di Soerabaja antara
lain A Baswedan dan Oen Khoen Bing; dari Djakarta antara lain Baris Hoetagaloeng.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top