Sejarah

Sejarah Indonesia Jilid 5-2: Edward Douwes Dekker, HN van der Tuuk, AP Godon dan Charles Adrian v Ophuijsen; Siapa Mereka?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Pada hari ini perayaan kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 2025 ada baiknya ditanyakan AI, apakah semasa penjajahan ada tokoh
humanis Belanda.  Disebut sejumlah nama: Edward
Douwes Dekker menulis novel “Max Havelaar” mengkritik sistem tanam
paksa dan penindasan terhadap rakyat. Conrad Theodore van Deventer pengacara
dan penulis, salah satu tokoh Politik Etis. Selain itu, Pieter Brooshooft,
seorang jurnalis dan sastrawan, turut menyuarakan penderitaan rakyat akibat
tanam paksa. Fransen van de Putte politikus yang menentang sistem tanam paksa. HH
van Kol politikus dan anggota parlemen Belanda yang aktif dalam gerakan Politik
Etis.


Eduard Douwes Dekker dikenal dengan
nama pena Multatuli. Ia adalah seorang penulis Belanda yang terkenal karena
novel satirnya, Max Havelaar, yang mengkritik perlakuan buruk penjajah terhadap
penduduk pribumi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Herman Neubronner van
der Tuuk, disingkat H.N. van der Tuuk, adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan
Belanda yang lahir pada 24 Oktober 1824 di Malaka. Ia dikenal sebagai peletak
dasar linguistik modern untuk beberapa bahasa di Nusantara, seperti bahasa
Melayu, Jawa, Sunda, Batak Toba, Lampung, Kawi (Jawa Kuno), dan Bali. Alexander
Philippus Godon lahir di Utrecht 8 Januari 1816. Saat berusia 20 tahun Ia pergi
ke Hindia Belanda dan tiba di Batavia 1836. Di Hindia Belanda ia berkenalan
dengan Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, Mereka memulai kariernya sebagai
Kontrolir di Natal, Mandailing Natal, dan menjadi sahabat. AP Godon dan
Multatuli dikenal sebagai orang yang humanis. Charles Adriaan van Ophuijsen lahir
31 Desember 1854 adalah seorang linguis Belanda kelahiran Solok. Ia berperan
dalam perumusan Ejaan van Ophuijsen yang digunakan di Hindia Belanda sebelum
digantikan dengan Ejaan Republik

(Wikipedia)
 

Lantas
bagaimana sejarah Edward Douwes Dekker, HN van der Tuuk, AP Godon dan Charles
Adrian van Ophuijsen? Seperti disebut di atas hanya ada beberapa saja yang
tercatat sebagai orang Belanda yang humanis. Siapa mereka? Lalu bagaimana
sejarah Edward Douwes Dekker, HN van der Tuuk, AP Godon dan Charles Adrian van
Ophuijsen?
Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena
sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang
disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan
kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja. Dalam
hal ini saya bukanlah penulis sejarah, melainkan
hanya sekadar untuk menyampaikan apa yang menjadi fakta (kejadian yang
benar pernah terjadi) dan data tertulis yang telah tercatat dalam dokumen
sejarah.

Edward Douwes Dekker, HN van
der Tuuk, AP Godon dan Charles Adrian van Ophuijsen; Siapa Mereka?

Tunggu
deskripsi lengkapnya

Siapa Mereka? Conrad Theodore
van Deventer, Pieter Brooshooft, Fransen van de Putte, HH van Kol

Tunggu
deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top