Sejarah

Sejarah Jakarta (69): Sejarah Petojo, Sudah Dikenal Sejak VOC/Belanda; Fort Riswijk, Pabrik Batu Bata, Pabrik Batu Es Terkenal




false
IN




























































































































































false
IN



























































































































































Pada
era VOC/Belanda (1619-1799), pusat industri batu bata berada di utara sawah besar.
Lalu lintas utama di area industri batu bata ini kemudian dikenal sebagai Steenbakker
Gracht (kanal pembakaran batu bata). Kanal ini tampaknya menjadi moda
transportasi air untuk mengangkut batu bata ke kota (stad) Batavia. Kanal ini
terhubung dengan sungai Tjiliwong di Mangga Besar. Dalam perkembangannya, di
sisi kanal Steenbakker Gracht dibangun jalan darat yang kini dikenal sebagai
jalan Tangki Lio.

Pabrik batu bata di Petodjo dikelola oleh pemerintah (lihat Javasche
courant, 08-12-1838). Disebutkan, para pekerja yang bekerja di pabrik batu bata
di Petodjo dan orang yang bekerja di benteng (fort) Prins Frederik (nama baru
Fort Noordwijk) dibiayai oleh pemerintah. Informasi ini mengindikasikan bahwa
fort Riswijk tidak difungsikan lagi (tetapi Fort Noordwijk masih difungsikan).
Kini, kampong Petodjo menjadi dua kelurahan di kecamatan Gambir, Jakarta Pusat:
Petojo Selatan dan Petojo Utara. Untuk menambah pengetahuan kita tentang
sejarah Petojo mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
 

Petodjo (Foto udara, 1935)

Sumber
utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat
kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Benteng Riswijk dan Kampong Petodjo
Sejarah Petojo merujuk pada keberadaan Fort
Riswijk (pada era VOC). Pasca serangan Mataram terhadap Batavia tahun 1629,
segera dibangun benteng Riswijk di sisi timur hulu sungai Krokot yang disebut benteng
area persawahan atau Fort Riswijk (benteng lainnya dibangun di sisi barat hulu
sungai Tjiliwong yang disebut benteng area utara atau Fort Noordwijk). Benteng
Fort Rieswijk kemudian diperkuat dengan membangun kanal.
Pada tahun 1640 dibangun kanal untuk
menghubungkan dua benteng ini, yaitu dengan menyodet sungai Tjiliwong di
selatan Fort Noordwijk dan mengalirkannya ke barat melalui belakang Fort
Riswijk terus ke sungai Krokot. Kanal ini berfungsi untuk pengendali banjir di
kota (stad) Batavia, moda transportasi air antara dua benteng dan barrier yang
memperkuat posisi kedua benteng. Kanal ini kelak dikenal sebagaui kali diantara
jalan Juanda dan jalan Veteran. Lalu pada tahun 1650 kanal di Fort Riswijk
disodet dengan mengalirkan ke utara dan masuk kembali ke sungai Tjiliwong ke
kota (stad) Batavia. Kanal ini kemudian disebut Molenvliet yang kini dikenal
sebagai kali diantara jalan Hayam Wuruk dan jalan Gajah Mada. Pembangunan kanal
ini mengikuti jalan kuno dari (kerajaan) Pakwan-Padjadjaran ke (pelabuhan)
Sonda Kalapa. Dengan adanya kanal ini maka batas transportasi darat dari hulu
hanya sampai benteng Fort Riswijk.

Fort Riswijk, 1772 (kini Prapatan Harmoni)

Sebelum tahun 1682 sungai
Kroekoet divermak menjadi kanal dari hulu hingga ke benteng (fort) Rijswijk. Suatu
kanal yang menarik garis lurus sungai Kroekoet dari Tanah Abang hingga ke
Rijswijk.
Pada waktu yang relatif sama, di tenggara benteng
(fort) Noordwijk Cornelis Chastelein membuka lahan untuk perkebunan. Pada tahun
1697, Chastelein sudah memiliki sebuah rumah dan dua pabrik gula di area baru
ini. Area kepemilikan Cornelis Chastelein ini kemudian dikenal sebagai
Weltevreden. Setahun sebelumnya tahun 1696 Cornelis Chastelein juga membuka
lahan di Sringsing (kini Lenteng Agoeng) dan kemudian pada tahun 1704 Cornelis
Chastelein membeli lahan baru di Depok.
Pada lukisan yang dibuat tahun 1772 terlihat pos
Rijswijk di persimpangan jalan dari arah Tanah Abang (selatan) dan dari
Noordwijk (timur) ke arah Molenvliet (utara). Secara teknis terlihat jalan Gajah
Mada yang sekarang lebih dulu ada dari jalan Hayam Wuruk. Siapa yang
mengembangkan land Tanah Abang pertama kali tidak diketahui secara jelas,
tetapi yang mengembangkan land Weltevreden diketahui adalah Justinus Vinck (dan
kemudian dilanjutkan oleh Cornelis Chastelein).

Area sekitar benteng (Fort Riswijk dan Fort
Noordwijk) harus clean pada radius tertentu dari benteng. Situasi dan kondisi di
sekitar benteng ini relatif tidak berubah hingga satu abad kemudian. Namun di
dua sisi kanal muncul estate-estate yang baru. Setelah berakhirnya era VOC yang
digantikan Pemerintah Hindia Belanda pada era Daendels (1809-1811) ibukota baru
dipindahkan ke selatan kanal (sisi selatan garis antara dua benteng). Area
sekitar Fort Noordwijk dikembangkan sebagai pusat pemerintahan (di Weltevreden)
sedangkan area sekitar Fort Riswijk dikembangkan sebagai pemukiman
Eropa/Belanda. Nama Pasar Tanah Abang baru muncul kembali ke permukaan pada era
Pemerintah Hindia Belanda tahun 1810 (lihat Bataviasche koloniale courant,
28-12-1810). Namun tidak lama kemudian terjadi pendudukan militer Inggris.
Setelah
dimulainya penataan kota baru (bersamaan dengan pembangunan jalan raya besar
atau jalan pos), sejumlah hal berubah di sekitar area Fort Riswijk.  Pekuburan orang-orang Eropa/Belanda yang baru
ditempatkan di selatan Fort Riswijk (di sisi barat/selatan sungai Krokot).
Sehubungan dengan pembangunan garnisun.markas militer di Weltevreden, dua
benteng kuno ini beralih fungsi. Fort Riswijk dijadikan sebagai garnisun/markas
kaveleri; Fort Noordwijk direnovasi dengan mempertahankan ciri benteng lama tetapi
di sekitarnya dijadikan taman yang kemudian nama benteng Noordwijk digani dengan
nama baru yakni Fort Prins Frederik dan tamannya disebut Citadel. Dengan dilikuidasinya Fort
Riswijk dan Fort Noordwijk kemudian terungkap dua nama kampong, yakni: kampong Petodjo
(kini kelurahan Petojo Selatan/Utara) dan kampong Noordwijk (kini kelurahan
Pasar Baru). Dua perkampongan ini diduga kampong-kampong yang dibentuk oleh
pasukan pribumi pendukung militer VOC (yang tidak kembali ke kampong halamannya
lagi). Dua kampong ini awalnya masuk ke dalam tembok pertahanan VOC. Pada awal pemerintahan tembok pertahanan ini rubuhkan (semacam tembok Berlin pada era modern).
Pada era pendudukan militer Inggris dibentuk klub sosial dengan membangun
gedung di hook jalan pos dekat eks Fort Riswijk. Klub sosial ini disebut
Societeit Harmonie. Namun Inggris tidak lama dan kembali Pemerintah Hindia
Belanda berkuasa. Penataan kota kembali dilanjutkan. Dalam penataan pada tahun
1818 Pemerintah Hindia Belanda juga menata Koningsplein (lihat Bataviasche
courant, 11-07-1818). Dalam penataan lanjutan inilah ketika dibutuhkan material
yang lebih banyak muncul nama kampong Petodjo sebagai penghasil batu bata (area
pabrik yang dibina oleh pemerintah).

Tunggu deskripsi lengkapnya

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top