*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini
Wilayah Sarolangun bagian dari wilayah Jambi,
wilayah yang terhubung dengan sungai-sungai. Sarolangun (kabupaten dan ibu kota)
berada di sungai Batang Asai Kiri. Di hilir sungai Batang Asai Kiri dan sungai
Batang Asai Kanan bertemu di Pauh yang ke hilir membentuk sungai Tembesi. Lalu
sungai Tembesi bermuara di sungai Batanghari di Muara Tembesi. Dalam hal ini
apakah Sarolangun di masa lampau juga terhubung dengan pantai barat Sumatra?

Kabupaten
Sarolangun adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jambi,.
Kabupaten ini beribu kota di kecamatan Sarolangun. Kabupaten Sarolangun resmi
berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Sebelumnya, kabupaten Sarolangun dan
kabupaten Merangin tergabung dalam Kabupaten Sarolangun-Bangko. Geografis Kabupaten
Sarolangun merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 10 sampai dengan
1000 meter dari permukaan laut (dpl). Batas Wilayah Kabupaten Sarolangun adalah
sebagai berikut: di utara Kabupaten
Batanghari; di timur Kabupaten
Batanghari dan kabupaten Musi Banyuasin; di selatan Kabupaten Musi Rawas Utara; di barat Kabupaten Merangin.
(Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Sarolangun dan asal usul
nama? Seperti yang disebut
di atas, wilayah kabupaten Sarolangun berada di wilayah hulu daerah aliran
sungai Batanghari. Lalu bagaimana
sejarah Sarolangun dan asal usul nama? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Sarolangun dan Asal Usul Nama; Wilayah Hulu Muara
Tembesi di Daerah Aliran Sungai Batanghari
Apa yang menjadi tanda sisa zaman kuno di Sarolangun
adalah nama Sarolangun sendiri. Nama Sarolangun diduga kuat sejaman dengan nama
Bangko, (Lubuk) Linggau dan Lahat. Nama-nama Muara Bungo dan Tebing Tinggi
haruslah dianggap sebagai nama zaman yang lebih baru. Nama sungai Musi diduga
adalah nama zaman kuno, sedangkan nama sungai Batang Hari adalah nama zaman
yang lebih baru.
Nama gunung Kerinci dan nama gunung Dempo adalah nama-nama gunung zaman
kuno. Nama danau Kerinci merujuk pada dama gunung Kerinci. Sementara nama danau
Ranau adalah nama danau zaman kuno. Seperti halnya Bangko/Bangka dan Tebo
adalah nama kuno di Sumatra bagian selatan, di Sumatra bagian utara juga
ditemukan nama zaman kuno seperti Toba dan Angkola. Pasaman, Agam dan Solok.
Tentu saja nama Kertinci, Ogan dan nama Lampung.
Nama Bangko di daratan dengan nama (pulau) Bangka di
lautan dan nama (Lubuk) Linggau di daratan dengan nama (pulau) Lingga di
lautan, apakah itu serba kebetulan? Ke dalam daftar ini juga dapat ditambahkan
nama Banten (Banta, Bantam) di daratan pantai utara Jawa dengan pulau (Batam)
dekat pulau Lingga dan nama Aru di daratan pantai timur Sumatra (Tapanuli)
dengan nama (kepulauan) Aru di selat Malaka.
Nama-nama pulau di Laut Jawa/Selat Malaka tampaknya memiliki kaitan
dengan nama-nama tempat di daratan pantai utara Jawa dan pantai timur Sumatra.
Namun sebaliknya tidak ada nama-nama sekarang yang terhubung di pantai barat
Sumatra dengan nama-nama pulau di sebelah barat pulau Sumatra. Sedikit agak
membingungkan pada peta-peta Eropa (sejak kehadiran Portugis di Nusantara) pada
awal abad ke-16 ditemukan nama Bata(k) di pulau yang diduga pulau Nias dan nama
Barossia yang difuga pulau Sinabang. Boleh jadi ini adalah kesalahan yang
dibuat para ahli kartografi Eropa berdasarkan pelaut-pelaut Portugis, yang
sebenarnya dua nama tersebut berada di pantai barat Sumatra. Dalam teks
Negarakertagama (1365) nama-nama Bangka, Lingga, Lingga dan Aru serta Barus yang
termasuk diidentifikasi.
Meski tidak ada informasi nama Sarolangun pada zaman
yang lebih baru, tetapi nama Sarolangun diduga kuat adalah nama zaman
sebelumnya yang sejaman dengan nama-nama Bangko dan Kerinci serta nama-nama
(sungai) Musi dan sungai (Batang) Hari serta nama Indragiri, Kampar, Siak,
Rokan dan Barumun serta Ambuara. Beberapa nama sungai di pantai barat, antara
lain adalah sungai (Batang) Toru dan sungai (Batang) Arau/Aro.

Secara toponimi, nama-nama sungai di Sumatra dapat dikelompokkan dengan
nama-nama sungai yang merujuk pada aru/ara/aro yaitu sungai-sungai Batang
T-oru, sungai Batang Ara/u, sungai B-aru-mun, sungai S-aro-lungun dan sungai Aro-kan.
Apakah dalam hal ini nama sungai Batang Hari merujuk pada nama aru/aro/ara (Batang
Ari)? Dalam hal ini sungai Sarolangun bermuara di sungai Batang Hari? Kelompok
kedua adalah nama-nama sungai dengan nama sendiri seperti sungai Musi, sungai
Siak dan sungai Kampar. Ini seakan mengindikasikan bahwa nama sungai (aru)
bersifat generic yang di berbagai wilayah karena pengaruh local dimana terjadi
perbedaan lafal/ejaan yang membentuk bunyi yang berbeda: Batang Toru, Batang Arau,
(Batang) Sarolangun dan Batang Hari serta Batang Rokan dan Batang Barumun. Jika
mengacu pada geomorfologis (pulau) Sumatra zaman kuno boleh jadi sungai
Sarolangun dan sungai Batanghari panjannya kurang lebih sama, dan sama-sama langsung
bermuara di pantai timur Sumatra dimana garis pantai di pedalaman masa ini (sungai
Batang Ari dan sungai Batang Sarolangun belum terhubung sebagaimana selanjutnya/kini).
Nama-nama Singkut dan Palawan di (kabupaten) Sarolangun
pada masa ini diduga adalah nama-nama kuno yang sejaman dengan danama Bangko
dan Sarolangun. Besar dugaan nama Pauh dan Limun juga adalah nama zaman kuno.
Nama-nama Limun, Singkut, Sarolangun dan Pauh saling berdekatan secara
geografis dan sama-sama beradsa di daerah aliran sungai Saroelangun (kini
sungai Batang Asai/Kiri).
Sungai Batang Asai/Kiri dan sungai Batang Asai/Kanan bertermu di Pauh
yang membentu sungai Tembesi ke hilir (dimana sungai Tembesi bermuara di sungai
Batanghari di Muara Tembesi). Sungai Batang Asai/Kanan berhulu di wilayah
Bangko/Pemenang. Sebagaimana diketahuii di desa Karang Berahi di kecamatan
Pamenang ditemukan prasasti zaman kuno yang berasal dari abad ke-7. Dalam hal
ini prasasti dan nama-nama Bangko dan Sarolangun haruslah dianggap terkait
dengan sejarah zaman kuno. Nama Bangko dan nama Pamena(ng) diduga kuat adalah
nama-nama zaman kuno.
Nama (Batang) Asai juga diduga kuat adalah nama
zaman kuno. Sungai Batang Asai/Kanan berhulu di Merangin (sungai Bangko) dam
sungai Batang Asai/Kiri berhulu di Sarolangun (sungai Sarolangun). Lalu
bagaimana dengan nama (sungai) Tembesi? Besar dugaan nama Tembesi adalah nama
baru (seperti halnya nama Jambi). Nama Tebo diduga lebih tua dari nama Tembesi.
Nama Tebo (di sungai Batanghari) diduga sejaman dengan nama Bangko.

Nama Bangko, Sarolangun dan Tebo diduga kuat adalah nama-nama sejaman di
Sumatra bagian selatan. Tiga nama kuno ini berada di garis pantai yang sama. Tiga
nama ini memiliki kemiripan nama sama di Sumatra bagian utara, yakni Bangko
dengan Bangkalis, Tebo dengan Toba dan Sarolangun dengan Simalungun. Nama
Bangkalis dalam hal in adalah di sungai Rokan/Kiri). Dapat ditambahkan di sungai
Rokan/Kanan terdapat nama Tambusai, yang vis-à-vis dengan nama Tembesi di
sungai Batang Asai (sungai Sarolongun dan sungai Bangko).
Nama Bangko dan nama Sarolangun di Sumatra bagian
selatan tidak terpisahkan satu sama lain, Keduanya nama tempat/sungai yang
saling berdekatan. Jika memang sejauh ini tidak ditemukan sisa peninggalan zaman kuno di Sarolangun,
boleh jadi antara Bangko dan Sarolangun adalah wilayah pemerinatah zaman kuno
yang sama. Dalam konteks inilah kita menghubungkan arti penting prasasti yang
ditemukan di Karang Berahi, Pamenang, Bangko, prasasti yang berasal dari abad
ke-7.
Prasasti Karang Berahi di Pamenang, Bangko tidak hanya mengindikasikan
hubungan dengan Bangko dan Sarolangun, tetapi juga keduanya memiliki hubungan
dengan dengan pantai barat Sumatra, jauh sebelum Tembesi dan Jambi terbentuk.
Dengan kata lain peradaban awal di wilayah Jambi yang sekarang berasal di
lereng pegunungan Bukit Barisan di Bangko dan Sarolangun serta Kerinci. Dalam
zaman berikutnya peradaban baru berinteraksi dari arah pantai timur Sumatra
dengan pintu gerbang di (Muara) Tembesi.
Menurut para ahli sejarah tempo doeloe, sejarah
tidak terbentuk tiba-tiba (baru), tertapi ada permulaan, yang kemudian tumbuh
dan berkembang seiring dengan perubahan geomorfologi dan perubahan geografi.
Dalam hal inilah koata berbicara tentang perubahan peradaban dan perubahan
kebudayaan (histografi). Meski Bangko dan Sarolangun bukan permulaan tetapi
usia peradabannya jauh lebih awal dari wilayah lain di Jambi seperti di (Muaro)
Tembesi dan (Muaro) Jambi.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Wilayah Hulu Muara Tembesi di Daerah Aliran Sungai
Batanghari: Cabang Pemerintahan Sejak Era Hindia Belanda
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.