Sejarah

Sejarah Jambi (13): Pegunungan 30, Sisa Zaman Kuno dan Penduduk Asli; Taman Nasional Orang Utan Harimau Gajah Badak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini

Salah satu penanda zaman kuno di pantai timur
Sumatra, khususnya di wilayah provinsi Jambi yang sekarang adalah Pegunungan 30
(Bukit Tigapuluh). Sejumlah pulau-pulau sebelum terbentuk dataran rendah Jambi yang
mana salah satu pulau tersebut kini dikenal Pegunungan 30. Tentu saja saat itu
bukan habitat hewan besar Sumatra (yang berbeda dengan masa ini). Wilayah
Pegunungan 30 adalah sisa Zaman Kuno yang kini ditetapkan menjadi Taman Nasional
yang sesui ecositem flora danm fauna khususnya hewan besar Sumatra.


Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh (juga disebut Bukit Tigapuluh) adalah taman nasional
yang terletak di Sumatra, Indonesia. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak
pada lintas provinsi dan kabupaten, yaitu di Kabupaten Indragiri Hulu dan
Kabupaten Indragiri Hilir di provinsi Riau, dan Kabupaten Tebo dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat di provinsi Jambi. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
ditetapkan sebagai kawasan taman nasional melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 539/KPTS-II/1995. Taman ini memiliki luas kira-kira 143.143
hektare dan secara ekologi, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh merupakan kawasan
yang memiliki tipe ekosistem hutan tropis dataran rendah, sehingga mempunyai
keanekaragaman hayati yang tinggi dan hampir seluruh spesies flora dan fauna di
Pulau Sumatera, terdapat di kawasan taman nasional ini. Taman Nasional Bukit
Tiga Puluh merupakan tempat terakhir bagi spesies terancam seperti orang utan
sumatra, harimau sumatra, gajah sumatra, badak sumatra, tapir asia, beruang
madu dan berbagai spesies burung yang terancam. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
juga merupakan tempat tinggal bagi Orang Rimba dan Orang Talang Mamak.(
Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah pegunungan 30 sisa zaman
kuno dan penduduk asli Sumatra
? Seperti yang disebut di atas, wilayah Pegunungan 30 atau Bukit 30 kini dijadikan sebagai Taman
Nasional yang sangat berguna untuk habitat orang utan, harimau, gajah, badak
dan tapir. Tman nasional juga menjadi ekologi bagi penduduk asli. Lalu
bagaimana sejarah Pegunungan 30 sisa zaman kuno dan penduduk asli Sumatra
? Seperti disebut di atas, dari sejarah candi inilah sejarah Jambi mulai
dinarasikan.
Seperti
kata ahli
sejarah
tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Pegunungan 30 Sisa Zaman Kuno dan Penduduk Asli; Kini
Taman Nasional Orang Utan, Harimau, Gajah, Badak, Tapir

Tunggu deskripsi lengkapnya

Taman Nasional Habitat Orang Utan, Harimau, Gajah,
Badak, Tapir: Taman Nasional Ekologi Penduduk Asli

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top