Lantas
bagaimana sejarah Orang Oetan di Kalimantan? Yang jelas sejarah orang utan
Borneo relatif bersamaan dengan sejarah orang utan di Batang Toroe (Residentie
Tapanoeli). Orang-orang Inggris di (teluk) Tapanoeli sudah mendengar kabar
keberadaan orang oetan di hutan Batangtoroe. Oleh kerana itu ahli botanis
Inggris, James Miller dikirim ke Batangtoroe pada tahun 1772. Lalu bagiamana
sejarah Orang Oetan di Borbneo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Nama Orang Utan
Gambar
yang dipajang dengan deskripsinya di Rijks Museum voor Natuurlijk Historie te
Leiden tampaknya orang oetan menjadi menarik perhatian di Belanda. Pada tahun
1842 yang baru pulang dari Hindia, J.
Schutte Hoyman menyumbangkan seekor Simia Satyrus (Orang-Oetan) kepada perkumpulan
pelestari hewan (lihat Algemeen Handelsblad, 23-05-1842). Sumbangan ini semacam
pengganti orang oetan sebelumnya telah meninggal.

memiliki orangutan. Orang oetan diberikan oleh Baron Nahuys pada tanggal 23
Juni 1839. Namun, meskipun perawatan yang sangat hati-hati, pada musim dingin
tahun 1841 hewan primata itu telah meninggal. Disebutkan orang oetan yang baru
ini betina, sama seperti sebelumnya, tetapi yang sekarang lebih tua usianya.
Orang oetan yang meninggal itulah yang digambar dan deskripsinya di pajang di
museum Leiden.
Semakin
banyaknya perhatian pada orang oetan di Belanda. Di Hindia JH van Bossem menulis
suatu temuan orang oetan besar empat jam dari Pontianak dengan judul Zeldzaam
Groote Orang Oetan yang dimuat pada Tijdschrift voor Neerland’s Indië,1845).
Ukuran orang oetan ini sekitar 150 pon.
Keberadaan orang oetan kali pertama muncul
dala catatan Jacobus Bontius (lihat Overzicht van hetgeen, in het bijzonder
door Nederland, gedaan is voor de kennis der fauna van Nederlandsch Indie, 1879).
Jacobus Bontius adalah seorang dokter Belanda yang tiba di Hindia pada tahun
1627 dan lima tahun kemudian meninggal di Batavia.
Orang
oetan mulai mendapat perhatian dari ahli-ahli Belanda karena orang oetan dapat
dianggap sebagai spesies hewan yang paling berevolusi secara intelektual (lihat
Algemeen Handelsblad, 03-10-1848). Pada tahun 1852 JA Kool MD. enz. Menerbitkan
buku berjudul Craniometrie of onderzoek van den menschelijken schedel bij verschillende
volken, in vergelijking met dien van den orang oetan, met afbeeldingen yang
diterbitkan J der Ruijter di Amsterdam..
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Galdikas dan Chanee Kalaweit;
‘People of the Forest’ Orang Utan Batangtoru
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.