Sejarah

Sejarah Kota Padang (17): Soetan Mohamad Salim Fort de Kock, Soetan Goenoeng Toea Padang Sidempoean; Like Father, Like Son




false
EN-US




























































































































































Kota
Padang, ibukota Province Sumatra’s Westkust, yang teridiri dari tiga
residentie: Padangsche Benelanden, Padangsche Bovenlanden dan Tapanoeli.
Ibukota Residentie Padangsche Bovenlanden adalah Fort de Kock. Pada tahun 1875,
Kota Padang Sidempuan sebagai ibukota Residentie Tapanoeli. Province Sumatra’s
Westkust dibentuk tahun 1834 dan Residentie Tapanoeli baru dibentuk pada tahun
1845. Meski terbilang masih muda, Province Sumatra’s Westkust sudah memunculkan
tokoh-tokoh pribumi yang berpengaruh (paling tidak di wilayah Pantai Barat
Sumatra).
Soetan M. Salim: Djaksa di Padang, Pad. Pandjang, Kota Pinang

Ada dua tokoh
pribumi yang perlu namanya dikemukakan kembali, yakni: Soetan Mohamad Salim di Fort
de Kock dan Soetan Goenoeng Toea di Padang Sidempoean. Mereka berdua tidak
memiliki pendidikan formal Eropa/Belanda, tetapi berhasil belajar secara
otodidak yang lalu kemampuannya diapresiasi pemerintah dengan mengangkat
menjadi pegawai pemerintah. Mereka berdua memiliki karir yang mirip dan keduanya
sama-sama memiliki anak-anak hebat yang menjadi tokoh-tokoh terkenal di Indonesia.
Uniknya lagi: keduanya sama-sama meninggal di Kota Medan.

Soetan Mohamad
Salim van Fort de Kock
Soetan
Mohamad Salim ‘was een selfmade man, want hij had noch de Europeesche, noch een
Inlandsche school bezocht, doch zich door zelfstudie ontwikkeld, zoodat hij
reeds op jeugdigen leeftijd aangesteld werd tot djaksa’ (lihat De Indische
courant,     13-11-1934). Soetan Mohamad
Salim memulai karir sebagai djaksa di Solok. Setelah beberapa tahun di Solok, Soetan
Mohamad Salim dipindahkan ke Kota Padang Pandjang. Karirnya terus meningkat dan
kemudian pangkatnya dinaikkan menjadi hoofd-djaksa di Kota Pinang, Residentie Sumatra’s
Ooskust.

Soetan Mohamad
Salim tidak pernah bertugas di Tandjoeng Pinang, Riaow sebagaimana selama ini
ditulis. Akan tetapi bertugas di Kota Pinang (mirip memang). Bukti ini
diperkuat berdasarakan Almanak Pemerintah Hindia Belanda (berbagai tahun).
Setelah
16 tahun bertugas sebagai kepala djaksa di Landraad Kota Pinang, pada tahun
1908 Soetan Mohamad Salim pension. Atas prestasinya, Soetan Mohamad Salim menerima
dari pemerintah bintang perak untuk loyalitas dan prestasi Dari Kota Pinang, Soetan
Mohamad Salim hijrah ke Medan.
Soetan Goenoeng
Toea van Padang Sidempoean
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top