Pesawat pertamakali mendarat di Indonesia adalah di
Medan. Dari Medan ke Singapura dan dari Singapura ke Batavia. Itu terjadi pada
tahun 1924. Penerbangan pertama ini merupakan langkah radikal dalam
transportasi Belanda (Nederland) dengan Indonesia (baca: Hindia Belanda). Jalur
perdana Medan-Singapoera-Batavia ini kemudian menjadi jalur internasional dari
Batavia ke Eropa/Belanda. Namun demikian, penerbangan domestik justru dimulai
di Jawa baru kemudian menyusul di Sumatra. Rencana baru dimulai tahun 1926
yakni membangun jalur baru: Batavia, Telok Betong, Moeara Bliti, Pajacombo,
Padang Sidempoean dan Medan terus ke Kota Radja. Namun dalam perkembangan
rencana berubah dengan membuat dua rute (timur dan barat Sumatra). Pada tahun
1934 jalur Batavia-Padang akan diteruskan ke Medan melalui Padang Sidempoean
dan (sekitar danau) Toba. Rencana pembangunan bandara Padang Sidempuan ini
ternyata mendapat penolakan dari sebagian penduduk sebagaimana dilaporkan oleh
De tribune: soc. dem. Weekblad, 16-12-1935. Alasannya jika ada bandara diPadang
Sidempoean (yang hanya terbatas untuk orang Eropa/Belnada) akan mempromosikan
penerbangan militer di wilayah, sementara di sisi lain penduduk banyak yang
lapar dan kesusahan.
tahun 1938 kembali muncul gagasan membuat bandara penghubung untuk jalur
Batavia, Padang dan Medan, tidak lagi di Padang Sidempoean tetapi dipilih di
Sibolga (lihat De Sumatra post, 23-04-1938). Namun sebelum rencana baru
benar-benar dilaksanakan mulai terjadi pendudukan militer. Di Sibolga terjadi pemboman
militer Jepang pada tanggal 20 Janari (lihat De Sumatra post, 21-01-1942).
Rencana bandara kembali masuk laci (selama pendudukan militer Jepang). Untuk
lebih memhami secara keseluruhan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan
sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil
kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini
tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang
lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah
disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih
menekankan saja*.
Realisasi Bandara di Pinangsori (1948)
Sipil Pertama Ir. Tarip Abdullah Harahap
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.