*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Dalam narasi sejarah pelabuhan di Lampung lebih
mengenal pelabuhan (perdagangan) Pandjang dan pelabuhan (penyeberangan) Bakauheni.
Dua pelabuhan tersebut tentulah masih terbilang baru. Sebelum dibangun
pelabuhan Pandjang, di teluk Lampung pelabuhan utama adalah pelabuhan Teloek Betoeng.
Namun pelabuhan itu juga masih terbilang baru, dua pelabuhan kuno terdapat di
teluk Semangka dan di muara sungai Toelang Bawang.

Pelabuhan
Panjang adalah sebuah pelabuhan internasional yang terletak di Kecamatan
Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pelabuhan ini adalah salah satu
pelabuhan besar di Indonesia. Saat ini Pelabuhan ini sedang memperluas area
dermaga dengan mereklamasi pantai serta revitalisasi jalur kereta api Pidada. Pada
mulanya pelabuhan ini hanyalah pelabuhan kecil di Teluk Betung yang disingahi
kapal-kapal motor dan perahu layar yang mengangkut hasil perikanan dan
pertanian keluar daerah lampung atau sebaliknya mengangkut barang barang dari
luar daerah Lampung ke daerah lampung untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Lampung
dan sekitarnya. Dengan adanya peningkatan kegiatan pada abad ke XVII oleh
Pemerintah Hindia Belanda, maka dibangun pelabuhan panjang yang dikenal dengan
nama “Oesthaven”. Pembangunan tahap pertama yaitu dermaga sepanjang 200 Mr
dengan menggunakan konstruksi caisson dengan kedalaman -7 LWS beserta satu unit
gudang dengan luas kurang lebih 1.000 M3. Pelabuhan panjang saat ini telah
tumbuh dan berkembang menjadi pelabuhan Samudera yang melayani pelayaran antar
pulau dan antar negara. Pembangunan pelabuhan panjang dengan menambah fasilitas
dan peralatan penunjang, ini terus dilakukan secara bertahap sejalan dengan
tuntutan permintaan pengguna jasa serta perkembangan perdagangan internasional (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah pelabuhan di Lampung?
Seperti disebut di atas di Lampoeng sudah ada pelabuhan sejak zaman kuno, Dua
pelabuhan yang dikenal pada era VOC/Belanda trerdapat di teluk Semangka dan
muara sungai Toelang Bawang. Pelabuhan Teluk Betoeng yang kemudian relokasi ke
Pandjang adalah pelabuhan moder pada er Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana
sejarah pelabuhan di Lampung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Pelabuhan di Lampung; Pelabuhan Zaman Kuno hingga
Pelabuhan Modern; Teluk Betoeng, Pandjang, Bakauheni
Tunggu deskripsi lengkapnya
Teluk Betoeng, Pandjang, Bakauheni: Koneksi Sumatra
dan Jawa Masa ke Masa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini
adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi
warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan
utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat
tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton
sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya
sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek
sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah
dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or
perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.