Sejarah

Sejarah Madura (2): Geomorfologis Pulau Madura, Pantai Utara versus Pantai Selatan; Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Pulau Madura selalu dilihat dari sisi kondisi
geografis. Boleh jadi belum ada yang memperhatikan pulau Madura dari sisi geomorfologis.
Apa bedanya? Itulah perbedaannya. Perbedaan antara cara melihat pada era
navigasi pelayaran perdagangan zaman kuno dengan era navigasi pencarian data
zaman Now. Data permukaan bumi via satelit hanya syarat perlu, masih diperlukan
data lain seperti data geologi, baltimeter dan lainnya sebagai syarat cukup.
Dalam hal ini kita sedang berbicara secara gemorfologis pulau Madura.


Kondisi
geografis pulau Madura dengan topografi yang relatif datar di bagian selatan
dan semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang
begitu mencolok. Selain itu juga merupakan dataran tinggi tanpa gunung berapi
dan tanah pertanian lahan kering. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak
sama di lereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak sedangkan di
lereng-lereng yang rendah malah kekurangan dengan demikian mengakibatkan Madura
kurang memiliki tanah yang subur. Secara geologis Madura merupakan kelanjutan
bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah
utara dan di sebelah selatan lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan
bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit
di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung. Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar
5.379 km², atau sekitar 10-12 persen dari luas daratan provinsi Jawa Timur.
Adapun panjang daratan pulau ini dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung
Timur di Dungkek sekitar 160 kilometer dan lebarnya sekitar 40 kilometer (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologis pulau
Madura? Seperti disebut di atas ada perbedaan antara pantai utara vs pantai selatan.
Kota-kota besar di Madura pada masa kini berada di pantai selatan: Bangkalan,
Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Lalu bagaimana sejarah geomorfologis pulau
Madura? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Geomorfologis Pulau Madura, Pantai Utara vs Pantai
Selatan; Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep

Satu keterangan tertua yang dihubungkan tentang
geomoforlogis pulau Madura adalah keterangan yang terdapat dalam teks
Negarakertagama (1365). Di dalam teks disebut Madura adalah suatu pulau (Zang
15, bait 2). Namun yang menjadi pertanyaan, di dalam teks juga disebutkan bahwa
(pulau) Madura, dulunya satu dengan tanah Jawa. Apakah hal itu didukung fakta?


‘Kunang tekang nüsa Madhura tanani Iwir parapurï | ri denyan tunggal
mwang Yawadharani rakwekana dangü | samudrananggung-bhümi këta Q’akakalanya
karëngö | tëwëknya’n dady apantara sasiki tatwanya tan adoh |. Artinya: Adapun
negeri Madura, ini tidak boleh dianggap satu keadaan aneh, karena dulunya satu
dengan tanah Jawa: karena menurut tradisi adalah tahun 4-1 ‘tQaka, waktu itu
adalah terpencil menjadi (daratan) jarak yang tidak jauh (lihat Prof Dr H Kern,
1919).

Satu yang jelas bahwa pada abad ke-14 Madura adalah
nama yang terpisah dari pulau Jawa yang berada di suatu pulau (pulau Madura
yang sekarang). Pemahaman masyarakat (Madjapahit) saat itu bahwa di masa lampau
(abad ke-4) pulau Madura menyatu dengan pulau Jawa, sesuatu yang bertentangan
dengan pemahaman sekarang, bahwa pulau Jawa semakin mendekati pulau Madura
karena adanya proses sedimentasi jangka panjang.


Bagaimana pulau Jawa semakin mendekati pulau Madura dapat diperhatikan peta-peta
pada era VOC/Belanda (misalnya Peta 1724). Di dalam Peta 1724 pulau Mangari diidentifikasi
tepat berada di tengah selat Sunda. Akan tetapi pada masa ini pulau Mangari
telah menyatu (menempel) dengan pulau Jawa (di wilayah Gresik). Pulau yang
berada di pantai barat pulau Madura juga pada masa ini sudah menyatu dengan
daratan pulau Madura. Pada muara sungai (bengawan Solo) di sebelah barat pulau
Mangari mengindikasikan tiga daratan yang di masa lampau mengindikasikan tiga pulau
yang berdekatan (pulau-pulau sedimen).  

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep: Mempertanyakan
Isi Teks Pupuh 15 Negarakertagama dan Tahun Penulisan (1365)

Pada masa ini (pendapat) pulau Madura pernah menyatu
dengan pulau Jawa adalah masuk akal. Karena hal itulah yang disebutkan di dalam
teks Negarakertagama yang menggambarkan situasi dan kondisi yang masuk akal
pada masa ini. Namun bagaimana masyarakat pada abad ke-13 yang berpendapat
bahwa di masa lampau pulau Madura pernah menyatu dengan pulau Jawa.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis
artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari.
Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top