*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Kerajaan Gowa adalah
kerajaan besar. Kerajaan yang sejaman dengan kerajaan besar lainnya seperti
Kerajaan Atjeh, Kerajaan Banten dan Kerajaan Ternate. Ini seakan-akan di
masing-masing wilayah terdapat kerajaan besar. Seperti kerajaan besar lainnya,
Kerajaan Gowa tumbuh berkembang karena posisi strategis dalam navigasi
pelayaran perdagangan. Dalam perkembangannya, kerajaan besar ini melakukan
invasi dan aneksasi pada kerajaan-kerajaan yang lebih kecil.

Banten dapat dikatakan sebagai suksesi Kerajaan Demak di Jawa. Demikian juga
Kerajaan Aceh di Sumatra adalah suksesi Kerajaan Aru di muara sungai Barumun di
selat Malaka. Kerajaan Gowa dapat dikatakan sebagai kerajaan-kerajaan kecil
yang bekerjasama yang tumbuh diantara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Demak.
Posisi strategis inilah yang menyebabkan Kerajaan Gowa menjadi kerajaan
terbesar di pulau Sulawesi yang pada waktunya head to head dengan Kerajaan
Ternate di kepulauan Maluku. Kerajaan Aceh memperluas pengaruh di Sumatra dan
selat Malak, Kerajaan Banten di Lampung dan Borneo, Kerajaan Ternate di
Semenanjung Sulawesi dan Kerajaan Tidore di pantai barat Papua. Kerajaan Gowa
di bagia selatan pulau Sulawesi dan kepulauaan nusa tenggara.
Lantas
bagaimana sejarah Kerajaan Gowa? Seperti halnya Kerajaan Aceh dengan Kerajaan
Aru, pada dasarnya membicarakan Kerajaan Gowa tidak terlepas dengan membicarakan Kerajaan
Luwu dan kerajaan-kerajaan lainnya. Lalu bagaimana Kerajaan Gowa muncul sendiri
sebagai kerajaan besar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Kerajaan Luwu dan Kerajaan
Lainnya
Tunggu deskripsi
lengkapnya
Kerajaan
Gowa: Aru Palaka dan VOC Belanda
Tunggu deskripsi
lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.