Sejarah

Sejarah Padang Lawas (2): Kawasan Situs Percandian ‘Metropolitan’ di Padang Lawas; Prasasti dan Candi Terluas di Nusantara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Lawas dalam blog ini Klik Disini

Di Sumatra
bagian utara, candi dan prasasti hanya ditemukan di wilayah Padang Lawas
(Tapanuli bagian selatan). Untuk kawasan seluas Padang Lawas, jumlahnya sangat
banyak sebanyak 26 situs candi dan boleh dikatakan terpadat di Nusantara. Namun
sangat disayangkan percandingan Padang Lawas selalu dari waktu ke waktu diremehkan.
Perhatikan judul berita-berita yang mengerdilkan berikut: hanya ada 6 candi faktanya
ada 26 situs. Disebut hanya sebatas Sumatra Utara dan hanya sebatas peninggalan
Kerajaan Sriwijaya di Sumatra Utara. Mengapa bisa begitu?

 

Miliki
6 Candi, Padang Lawas Jadi Situs Hindu-Buddha Terbesar di Sumut. 27/05/2021
(https://regional.kompas.com/); Padang Lawas, Situs Hindu-Budha Terbesar di
Sumatera Utara. Senin, 23 September 2019 (https://indonesia.go.id/); Sejarah
Candi Bahal, Jejak Sriwijaya di Sumut Lokasi Peringatan Waisak 2023. Minggu, 04
Jun 2023 (https://www.detik.com/); Candi Bahal, Kompleks Percandian Terluas di
Sumatera Utara. 23/01/2023 (https://www.kompas.com/); Menelusuri Sejarah Candi
Bahal Peninggalan Sriwijaya Sejak Abad Ke-11. 20 Desember 2023
(https://www.goodnewsfromindonesia.id/); 7 Fakta Candi Bahal Portibi,
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sumut. 27 Apr 22
(https://sumut.idntimes.com/); Candi Bahal Portibi, Peninggalan Sriwijaya di
Sumatera Utara. Sabtu, 25 Agustus 2018 (https://daerah.sindonews.com/)

Lantas bagaimana sejarah kawasan ‘metropolitan’
percandian di Padang Lawas? Seperti disebut di atas percandian Padang Lawas
kurang mendapat perhatian, namun jikapun ada yang ingin memperhatikan tetapi narasinya
sengaja tidak sengaja dikerdilkan. Lalu bagaimana sejarah kawasan ‘metropolitan’
percandian di Padang Lawas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Kawasan ‘Metropolitan’ Percandian di Padang Lawas;
Prasasti dan Candi Terluas di Nusantara

Tunggu deskripsi lengkapnya

Prasasti dan Candi Terluas di Nusantara: Percandian di
Padang Lawas Tak Kenal Tak Sayang, Sayang Sekali Sering Dikerdilkan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top