Sejarah

Sejarah Surakarta (33): Kongres Boedi Oetomo di Surakarta, 1929 dan 1935;Medan Perdamaian 1900,Indische Vereeniging 1908


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini  

Bagaimana sejarah Boedi Oetomo bermula di
Soerakarta? Satu yang jelas Boedi Oetomo didirikan di Batavia tahun 1908,
kongres pertama diadakan pada tahun yang sama di Jogjakarta yang kemudian
menjadi kantor pusat Boedi Oetomo. Lalu apa kaitannya Boedi Oetomo dengan
Soerakarta? Satu yang jelas hingga berakhir tahun 1910 tidak ada cabang Boedi
Oetomo di Soerakarta. Mengapa? 


Pada
tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongres pertama di Yogyakarta.
Hasil kongres mengangkat Tirtokoesoemo sebagai ketua umum dan Wahidin
Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Para pelajar STOVIA ditunjuk sebagai pengurus
cabang Betawi dan kantor pusat ditetapkan berada di Yogyakarta. Hingga
diadakannya kongres yang pertama ini, Budi Utomo telah memiliki tujuh cabang di
beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya,
dan Ponorogo. Masa kepemimpinan Tirtokoesomo dari Karanganyar (Roma)
berlangsung dari tahun 1908-1911. Akibat gerakannya yang lambat beberapa
anggota keluar dari keanggotaan Budi Utomo, seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan
Ki Hadjar Dewantara. Pada rapat pengurus besar tanggal 9 September 1909 di
Yogyakarta, Tjipto menyampaikan usul untuk memperluas keanggotaan untuk
mengikutsertakan Indiers atau orang Indo yang lahir, tinggal dan akan mati di
Hindia Belanda. Usul ini mendapatkan penolakan dari Radjiman Wedyodiningrat, Tjipto
mengundurkan diri dari jabatan serta keanggotaanya. Kepemimpinan Tirtokoesomo
digantikan oleh Dirodjo pada tahun 1911 karena tidak sanggup lagi mengikuti
arus dalam gerakan Budi Utomo. Kepemimpinan Dirodjo dinilai terlihat mengambil
sikap dan progresif. Pada masa kepemimpinannya, Budi Utomo berhasil mendirikan
tiga sekolah, yaitu satu di Solo dan dua di Yogyakarta. Karena perkembangan
organsasi ini hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura serta mulai berkembangnya
organisasi seperti Sarekat Islam yang mencakup keanggotaan tanpa ada batasan
wilayah, Budi Utomo pun mengalami kemunduran. Komisi Budi Utomo – PBI pun
dibentuk pada bulan Januari 1934 dan menghasilkan kesepakatan untuk meleburkan
diri. Proses peleburan terjadi pada Kongres Budi Utomo tanggal 24-26 Desember
1935 di Solo. Akhirnya, Budi Utomo bergabung dengan pergerakan lainnya dan
membentuk Partai Indonesia Raya/Parindra
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kongres Boedi Oetomo
di Soerakarta tahun 1929 dan 1935? Seperti disebut di atas, Kongres Beodi
Oeotmo pertama diadakan di Jogjakarta tahun 1908 dan pada periode awal
berdirinya Boedi Oetomo tidak ada cabangnya di Soerakarata. Namun pada Kongres
Beodi Oetomo di Soerakarta pada tahun 1929 dan tahun 1935 memiliki sejarah
tersendiri. Lalu bagaimana sejarah Kongres Boedi Oetomo di Soerakarta tahun
1929 dan 1935? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.
Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.

Kongres Boedi Oetomo di Soerakarta Tahun 1929 dan
1935; Medan Perdamaian 1900, Indische Vereeniging 1908
 

Apa yang menarik dengan organisasi-organisasi
kebangsaan adalah tidak ada perbedaan diantaranya, sebab hampir semuanya dimulai
di Batavia. Hal itu karena ibu kota (negara) Hindia Belanda berada di Batavia. Organisasi
kebangsaan Boedi Oetomo didirikan di Batavia, bulan Mei 1908. Dengan kata lain
para inisiator pendirian organisasi kebangsaan berada di rantau (jauh dari
kampong halaman) karena studi atau pekerjaan. Mereka ingin membangun wilayah
(kampong) halaman, apakah melalui organisasi kebangsaan yang bersifat eksklusif
(daerah/wilayah sendiri) atau yang bersifat nasional (seluruh Hindia Belanda).


Pada tahun 1900 di Padang, seorang pensiunan guru dan pemimpin surat
kabar berbahasa Melayu, Pertja Barat, Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda
menginisiasi pembentukan organisasi kebangsaan yang diberi nama Medan
Perdamaian. Berdasarkan keragaman asal usul anggotanya dan statunya dapat
dikatakan organisasi kebangsaan yang bersifat nasional. Berdasarkan legal
formal, Medan Perdamaian di Padang adalah organisasi kebangsaan pribumi
(Indonesia) yang pertama. Misi nasional ini tampak pada tahun 1902 Dja Endar
Moeda atas nama Medan Perdamaian mengirimkan kontribusi ke Semarang melalui
Inspektur Pendikan Pantai Barat Sumatra sebesar f14.000 untuk tujuan
peningkatan pendidikan (pribumi) di Semarang. Nama Medan Prijaji tampaknya
terisnpirasi dari nama Medan Perdamaian.

Keberadaan organisasi kebangsaan Medan Perdamaian
diduga yang memicu timbulnya gagasan organisasi kebangsaan didirikan di Batavia
pada bulan Mei 1908 yang diberi nama Boedi Oetomo. Berdasarkan berita-berita
yang terinformasikan, dalam pendiriannya Boedi Oetomo bersifat nasional (tidak
membedakaan asal usul keanggotaan). Akan tetapi, dalam perkembangannya,
menjelang kongres Boedi Oetomo yang akan diadakan di Jogjakarta, visi Boedi
Oetomo mulai bergeser, seperti kita lihat nanti dalam statutanya hanya dibatasi
di wilayah Jawa dan Madoera, Bali dan Lombok.


Pergeseran visi Boedi Oetomo yang hanya sebatas wilayah Jawa dan sekitar,
tidak sampai disitu. Di dalam keanggotaan juga terjadi pergeseran, yang
sebelumnya digerakkan para anak muda, semakin mendekati kongres peran senior
(orangtua) semakin tampak. Dalam kongres, seperti kita lihat nanti, dalam butir-butir
hasil kongres pada awal Oktober 1908 yang menjadi bagian penting statuta,
pengurus pusat berada di wilayah dimana ketua terpilih berada. Dalam hal inilah
kantor pusat Boedi Oetomo setelah kongres ini berada di Jogjakarta (tidak lagi
di Batavia). Hal lainnya dalam kongres itu, Batavia hanya (dianggap) sebagai
cabang (afdeeling) saja. Apakah para pendiri di Batavia dan para anggota Boedi
Oetomo yang masih kuliah seperti di STOVIA Batavia, Veartsenschool Buitenzorg
dan OSVIA Bandoeng kecewa? Yang jelas, seperti disebut di atas, Boedi Oetomo afdeeling
Soerakarta tidak/belum ada.

Apakah ada hubungannya dengan pergeseran visi Boedi
Oetomo menjelang kongresnya, yang jelas di Belanda salah satu mahasiswa senior bernama
Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan berinisiatif mendirikan organisasi
kebangsaan (tentu saja) yang bersifat nasional. Pertemuan yang diadakan di
tempat kediamannya di Leiden tanggal 24 Oktober, didirikan organisasi
kebangsaan yang diberi nama Indische Vereeniging. Dari namanya sudah mengindikasikan
nasional: Perhimpoenan (Orang) Hindia. Soetan Casajangan secara aklamasi
diangkat sebagai ketua yang mana sebagai sekretaris Raden Soemitro. Lalu
dibentuk komite untuk Menyusun statute yang terdiri dari: Soetan Casajangan,
Hoesein Djajadiningrat, Raden Soemitro dan Raden Kartono (abang dari RA
Kartini).
 

Tunggu deskripsi lengkapnya

Medan Perdamaian 1900, Indische Vereeniging 1908:
Boedi Oetomo dan Dr Soetomo

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top