*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Soerakarta versus Jogjakarta atau Jogjakarta
vis-à-vis Soerakarta. Kota mana yang lebih tua? Jelas yang lebih tua
Jogjakarta, karena yang menjadi kota Mataram tempo doeloe. Sebagaimana
diketahui Kota Sarakarta (dimana terdapat kraton Soerakarta) yang sekarang
bermula di kraton Kartasoera (kota kecamatan Kartosura yang sekarang). Diantara
Jogjakarta (Mataram) dan Soerakarta (Kartasoera) terletak Jatinom dan Klaten.

Sama-sama
Kerajaan Mataram, Apa Perbedaan Keraton Solo dan Yogyakarta? Soloraya 02
February 2022. Solopos.com, Kira-kira apa perbedaan antara Keraton Solo
dengan Yogyakarta? Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta merupakan Kerajaan
Mataram terbagi dua berdasarkan Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755. Dalam
perjanjian disebutkan Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua, Kasunanan Surakarta
Hadiningrat dipimpin Susuhunan Paku Buwono III dan Kasultanan Yogyakarta
Hadiningrat dipimpin Sultan Hamengku Buwono I. Meski sama-sama Kerajaan
Mataram, Keraton Solo dan Yogyakarta ternyata mempunyai perbedaan, apa saja? Melansir
situs resmi milik Keraton Yogyakarta, Kratonjogja.id, perbedaan terletak pada
cara berpakaian, adat istiadat, bahasa, gamelan, hingga tari-tarian. Perbedaan diatur
dalam Perjanjian Jatisari pada 15 Februari 1755. Dalam perjanjian dijelaskan Sultan
Hamengku Buwono I memilih untuk melanjutkan tradisi lama budaya Mataram. Keraton
Solo sepakat untuk memberikan modifikasi atau menciptakan bentuk budaya baru. Perbedaan
Keraton Solo dan Yogyakarta bisa dilihat segi bangunannya, menurut situs
Goodnewsfromindonesia.id, bangunan Keraton Yogyakarta terlihat identik dengan
Hindu klasik, saat memasuki area ini, banyak ornamen Jawa yang kental. Sedangkan
untuk Keraton Solo, ornamen dan patung-patung lebih banyak bergaya Eropa. Perbedaan
Keraton Solo dan Yogyakarta juga bisa dilihat dari gamelannya. Yogyakarta
sendiri susunan gamelan lebih renggang dan lebar dengan warna lebih cerah. Solo
lebih rapat dengan warna cokelat kayu paduan emas. Cara berpakaian antara abdi
dalem juga mempunyai perbedaan terletak pada blangkon, surjan, serta beskap. Ciri
khas blangkon Keraton Yogyakarta terdapat pada mondolan atau benjolan sebagai
tempat gelungan rambut. Hal ini berbeda dengan Keraton Solo mengikuti budaya
cukur rambut seperti bangsa Eropa. Sedangkan untuk surjan dan beskapnya,
Keraton Yogyakarta lebih bermotif, salah satunya bunga-bunga, seperti yang
dipakai Sri Sultan Hamengku Buwono. Untuk beskap yang digunakan abdi dalem
Keraton Solo lebih berwarna gelap dan tak bermotif (https://www.solopos.com/)
Lantas bagaimana sejarah Soerakarta versus
Jogjakarta, masa ke masa 1755-1955? Seperti disebut di atas, Soerakarta dan
Jogjakarta adalah Mataram yang berbagi dua bahkan sejak 1755 namun baru lebih
menyatu secara kekeluargaan pada tahun 1955. Selama apa rentang waktu dua abad lamanya?
Lalu bagaimana sejarah Soerakarta versus Jogjakarta, masa ke masa 1755-1955? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Soerakarta versus Jogjakarta, Masa ke Masa 1755-1955;
Selama Apa Rentang Waktu Dua Abad Lamanya? Soerakarta dan Jogjakarta Dua Kota
Tua di Indonesia
Banyak kota-kota tua di Indonesia, termasuk diantaranya kota Jogjakarta
dan kota Soerakarta. Dalam hal ini kota Soerakarta dan kota Jogjakarta telah
melalui masa yang sangat panjang dari masa lampau, khususnya sejak era VOC,
berlanjut pada masa Pemerintah Hindia Belanda dan terakhir pada masa Republik
Indonesia (hingga tahun 1955). Berbagai peristiwa telah terjadi di dua kota
(kerajaan) Mataram tersebut. Meski banyak persamaan antara dua kota di daerah Mataram
ini, tetapi ada perbedaan-perbedaan yang nyata. Akibatnya antara dua kota ini
timbul kesan satu sama lain seperti: Benci Tapi Rindu, tetapi juga Jauh di Mata
tetapi Dekat di Hati.
Romantika sejarah adalah satu
hal, fakta sejarah adalah hal lain lagi. Adakalanya romantika sejarah
mengaburkan fakta sejarah, tetapi fakta sejarah tidak bisa mengubah jalannya
sejarah itu sendiri. Fakta sejarah, baik dalam bentuk fisik sejakatah maupun data
sejarah dapat menjelaskan peristiwa sejarah di dalam narasi sejarah. Tanpa
mengabaikan sejarah Padjang, sejatinya sejarah Soerakarta vs Jogjakarta haruslah
dimulai dari eksistensi kerajaan Mataram, dimana ibu kota berada di Jogjakarta
yang sekarang. Satu kejadian yang besar pada masa ini adalah kerajaan Mataran
di bawah pimpinan Soeltan Agoeng menyerang Batavia pada tahun 1628. Perang ini
terjadi nmerupakan kelanjutan perang-perang sebelumnya yang dilancarkan penguasa
local terdahap kehadiran orang Eropa yang dimulai di Banten (1596), Arosbaja,
Madoera (1596) dan Atjeh (1599) dan Jakarta (1618). Sementara itu, orang-orang Belanda
memiliki kedekatan (memiliki hubungan kerjasama) dengan pemimpin-pemimpin local
di Bali (1597), Amboina (1605), Ternate (1610) dan Solor/Koepang (1612).
Setelah
memudarnya Demak/Jepara dan serangan Mataram ke Batavia tahun 1628, kerajaan
Mataram (dan tentu saja kerajaan Atjeh) adalah satu kerajaan yang dianggap
orang Belanda (VOC) sebagai rintangan untuk meratakan jalan misi untuk
membentangkan jalur perdagangan utama VOC dari Banten di barat dan Amboina di
timur. Tanpa mengabaikan kekuatan Banten dan Atjeh yang mempertahankan diri, kekuatan
Mataram di mata orang-orang VOC adalah ancaman terbesar, karena secara nyata telah
(berani) menyerang kekuatan VOC di Batavia.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Selama Apa Rentang Waktu Dua Abad Lamanya? Bagaimana Masa
Kini?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.