1855

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Ernest Alfred Hardouin tentang aneka penampilan manusia di Jawa di abad ke-19 (12)

Ernest Alfred Hardouin aalah seorang pelukis yang lahir di Versailles, Perancis, pada tanggal 23 Januari 1820. Garis nasib membawanya ke Nusantara, di mana dia banyak mengabadikan wajah-wajah manusia di Jawa dalam bentuk lukisan. Hardouin wafat dalam usia relatif muda, yaitu 33 tahun, di kota tempat dia banyak mengeluarkan karyanya, yaitu di Jakarta pada tanggal 21 September 1953.

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Hardouin ini, a.l. yang dimulai di posting ini. Warisan Hardouin ini turut berjasa untuk memperlihatkan bagaimana keadaan dan penampilan nenek moyang kita di sekitar 200 tahun lalu. Kali ini kita mencoba menayang ulang beberapa gambar yang sejatinya sudah pernah muncul, tetapi sekarang dari sumber lain dan dalam ukuran yang lebih besar. Kali ini kita coba juga untuk meminta bantuan AI untuk mereka-reka bagaimana penampilan sesungguhnya dari orang-orang yang digambar oleh Hardouin. Tentu saja, keluaran AI ini hanya merupakan pendekatan, bukan aslinya. Bahkan di beberapa detail, AI, karena keterbatasan di data latihannya harus menyerah dan menampilkan hal yang berbeda, atau malah mengambil kebebasan untuk menggambar menurut kemauan dia sendiri.


Hardouin memperlihatkan wajah seorang ulama di Jawa di abad ke-19, kemungkinan di sebuah area keagamaan misalnya mesjid atau pesantren. Dia mengenakan serban, sarung kotak-kotak, baju gamis yang ditutup jubahm serta sndal jepit. Dia juga membawa sebuah kitab dan tasbih.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
AI cukup berhasil dalam membuat lukisan Hardouin menjadi tampak realistis. Bagian-bagian dari pakaian si ulama, hingga ke kita dan tasbihnya tampak seperti hasil fotografi. AI tetapi menambahkan kumis dan janggut putih ke Pak Kyai yang membuatnya tampak lebih matang.
(klik untuk memperbesar)
Ini adalah seorang Tionghia yang duduk memainkan kongahyan, sebuah alat musik gesek yang kemudian menyebar ke masyarakat Betawi, Sunda, Jawa, hingga ke Bali. Pria ini digambarkan bertelanjang dada dan bertaucang dan kelihatan sedang berada di sebuah kawasan pecinan.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Secara keseluruhan AI lumayan berhasil menampilkan gambaran yang lebih realistis dari lukisan Hardouin di atas. Si pemain konghayan digambarkan seperti nyata, begitu juga pria di latar belakang, kawasan perumahan hingga ke lampion yang menggantung. Kesalahan muncul di alat penggesek yang ditampilkan seperti sepasang sumpit yang panjang.
(klik untuk memperbesar)

 
Tahun terbit: 1855

Tempat terbit: Paris

Tokoh:

Deskripsi:

Juru foto/gambar: Ernest Alfred Hardouin

Sumber / Hak cipta: Indies Gallery

Catatan:

>>> GARIS WAKTU <<< | >>> KATA KUNCI <<<

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top